PWMU.CO – Tantangan di Balik Peluncuran 11 Buku Kado Milad SD Mugeb. SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) menerbitkan 11 buku karya guru dan siswa pada peringatan milad ke-26, Ahad (18/4/2021).
Wakil Kepala Sekolah Bidang Pengembangan Pendidikan Khoiro Numsyah SPd mengatakan, selain sebagai kado milad, peluncuran 11 buku ini bertujuan untuk menggerakkan budaya literasi guru dan siswa
Rencana Awal 30 Buku Diluncurkan
Dia mengatakan, pada sebenarnya ada 30 buku yang akan diterbitkan. “Ke-30 buku itu merupakan karya guru, karyawan, dan siswa SD Mugeb, termasuk prestasi siswa. Namun pada milad ini berfokus 11 buku saja, Yakni enam buku karya siswa dan lima buku karya guru,” terangnya.
“Untuk sisanya, yaitu 19 buku akan diterbitkan pada agenda besar Nugeb selanjutnya” tambah Khoiro.
Kepala SD Mugeb M Nor Qomari mengatakan peluncuran buku yang merupakan hasil karya siswa dan guru selama pandemi ini merupakan gerakan literasi yang telah dicanangkan SD Mugeb.
“Saya berharap hal ini tidak berhenti sampai sini saja, tetapi juga akan terus berlanjut setiap tahun,” ujarnya.
Tantangan Menerbitkan 11 Buku
Menerbitkan 11 buku bukanlah hal yang mudah. Khoiro mengungkapkan, butuh sekitar tujuh bulan untuk menulis dan menghasilkan 11 karya buku tersebut.
“Kalau saya menyebutnya sih challenging. Terutama untuk buku siswa karena lebih lama. Itu kami informasikan kepada siswa untuk mulai menulis pada bulan Oktober tahun lalu,” ungkap dia.
Berbeda dengan buku siswa yang memerlukan waktu cukup lama, tantangan penulisan buku guru ada pada penghayatan atau bagaimana penulis memposisikan diri sebagai anak-anak.
“Untuk menunjang program ini, kami juga mengadakan pelatihan bagaimana cara menulis buku anak yang baik bagi guru,” ujar Khoiro.
Pelatihan itu, lanjutnya, bertujuan agar guru-guru SD Mugeb dapat lebih memahami bagaimana cara mudah menulis buku anak.
Testimoni Pembaca
Salah satu buku karya guru yang berjudul Aku Bangga Menjadi Diriku mendapat komentar positif dari Ketua Dikdasmen PWM Jawa Timur Dr Arbaiyah Yusuf MA.
Menurutnya buku ini memiliki alur cerita yang smooth dan isinya dapat menanamkan karakter bagi anak-anak. “Buku ini cocok dijadikan bahan bacaan bagi anak-anak sebelum tidur atau pada saat waktu luang,” kata dia.
Tanggapan positif juga disampaikan oleh Heru Kusumohadi, Founder Albyna Project dan Pembina Komunitas Hijrah Surabaya.
“Ajib! Pesan kemandirian disajikan dalam kisah yang renyah dipahami, guruh dinikmati oleh siswa maupun orang tua, bahasa dalilnya pun ringan disampaikan” tulis Heru saat memberikan testimoni. (*)
Penulis Viki Safitri Editor Mohammad Nurfatoni