PWMU.CO – Bukan IQ atau IPK, 5 Hal Inilah Penentu Keberhasilan. Rektor Umsida Dr Hidayatulah MSI menyampaikan hal itu dalam wisuda SMP dan SMA Pesantren SPEAM (Sekolah Pesantren Entrepreneur Al-Maun Muhammadiyah) Kota Pasuruan, rumah makan Kebon Pring. Sabtu (24/4/2021).
Student Today, Leader Tomorrow
Hidayatullah mengawali sambutannya dengan mengucapkan rasa syukur: alhamdulilah. “Tentu dengan sebuah harapan, para lulusan baik dari SMP dan SMA menjadi bagian dari kader umat, persyarikatan, dan bangsa”, harapnya.
Anggota Dewan Pembina SPEAM ini juga mengajak kepada para hadirin terutama wali santri, untuk memberikan support dan dukungan kepada para santri supaya terus belajar dengan sebuah harapan, ke depan mereka akan menjadi pemimpin yang hebat.
“Student today leader tomorrow,” ungkapnya. Bahwa hari ini anak-anak belajar, maka insyaallah di masa depan, mereka akan menjadi pemimpin yang luar biasa. Baik di lingkungan persyarikatan Muhammadiyah, umat, bangsa, dan negara
Attitude Penentu Keberhasilan
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim itu menyampaikan, masa depan anak-anak sangat ditentukan oleh apa yang selama ini sudah dilakukan dalam proses kehidupannya.
Juga ditentukan apa yang orangtua dan lembaga pendidikan lakukan untuk ikut bersama-sama menumbuhkembangkan potensi anak-anak. Sehingga mereka betul-betul menjadi generasi yang siap untuk memainkan peran sangat besar di masa depan.
“Seperti yang telah diketahui bersama dalam teori pendidikan, setidaknya ada tiga potensi dasar yang dimiliki oleh manusia, termasuk anak didik di SPEAM. Yang disebut dengan knowledge, skill, dan attitude. Kalau dalam konsep pendidikan sering disebut, afektif, kognitif dan psikomotor,” terangnya.
“Di dalam pendidikan Muhammadiyah—apalagi dalam pendidikan pondok pesantren, termasuk di SPEAM ini—saya yakin ketiga potensi yang dimiliki anak-anak, dalam proses pendidikan dan pembelajaran dan pelatihan ditumbuh kembangkan secara seimbang,” lanjutnya.
Dia menambahkan, keberhasilan seseorang di masa depan, bukan ditentukan oleh pengetahuan dan keterampilan. Menurutnya, pengetahuan dan keterampilan sangat penting dalam kehidupan, tetapi dalam berbagai riset, keberhasilan seseorang ditentukan oleh attitude (sikap).
Dia lalu enyampaikan hasil penelitian yang dilakukan di Amerika sekitar tahun 2019. Penelitian itu dilakukan terhadap 733 orang-orang top di dunia yang ada di Amerika. Mereka diteliiti dengan mengggunakan 100 indikator kesuksesan.
“Ternyata hasil riset itu menunjukkan bahwa mereka bisa berhasil bukan karena memiliki IQ yang tingggi. Mereka sukses bukan karena kuliah di Harvard University, di MIT atau yang sejenisnya,” ungkapnya.
Nilai Tinggi Bukan Segala-galanya.
Hidayatullah memaparkan, mereka yang berhasil bukan karena ketika kuliah dan sekolah memiliki indeks prestasi kumulatif (IPK) yang luar biasa. Tetapi justru, hasil riset ini menunjukkan kebalikannya.
Hasil penelitian itu menempatkan derajat IQ pada peringkat ke-21. Sementara kesempatan mereka kuliah di kampus-kampus hebat itu berada pada tingkat ke-23. Dan mereka yang mempunya IPK dan hasil ujian berada di peringkat ke-30.
Dari hasil ini peneletian ini, dia menyimpulkan, keberhasilan seseorang, bukan ditentukan IQ, pengalaman sekolah di sekolah ternama, atau IPK 4,00.
“Justru saya baca di riset itu, nomor satu sampai lima adalah berkaitan dengan afektif atau attitude,” paparnya.
Lima Faktor Keberhasilan Seseorang
Hidayatullah kemudian mengurutkan sikap seseorang yang menentukan keberhasilannya di masa depan. Yaitu, di urutan pertama adalah kejujuran. Kedua disiplin yang tinggi. Ketiga kemampuan bergaul dengan siapa saja di dunia. Keempat adalah dukungan dari pendamping. Dan kelima, kerja keras.
“Nah kalau kita baca ini, maka sesungguhnya modal yang perlu dimiliki anak-anak kita—di samping modal-modal dalam ukuran yang standar, seperti IQ dan kemampuan akademik yang cukup—tapi justru paling menentukan dalam riset adalah persoalan kejujuran, persoalan kedisiplinan, persoalan kerja keras, persoalan kemampuan berkomuniukasi atau networking membangun jejaring,” terangnya.
Itulah, sambung dia, yang menentukan orang-orang top di dunia ini berhasil membawa dirinya dan mempunyai pengaruh di dunia.
Menurut Hidayatullah, SPEAM telah melakukan kelima faktor tersebut walaupun di sana-sini masih banyak kekurangan. “Tetapi di balik itu semua, ada proses internalisasi nilai-nilai yang dia yakini itu akan memberikan pengaruh yang sangat kuat pada masa depan anak-anak,” ujarnya. (*)
Penulis Dadang Prabowo Editor Mohammad Nurfatoni