ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Jumat, Agustus 19, 2022
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Ahli Mikrobiologi Kupas Keunikan Virus ‘Tsunami Corona’ di India

Kamis 29 April 2021 | 15:59
6 min read
360
SHARES
1.1k
VIEWS
ADVERTISEMENT
Ahli Mikrobiologi dari UGM dr R Ludhang P Rizki M Biotech SpMK: ada keunikan karakter virus di India. Ahli Mikrobiologi Kupas Keunikan Virus ‘Tsunami Corona’ di India (Tangkapan Layar Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO)

PWMU.CO – Ahli Mikrobiologi Kupas Keunikan Virus ‘Tsunami Corona’ di India. Ahli dari UGM itu adalah dr R Ludhang P Rizki M Biotech SpMK. Dia menyampaikan pada acara Covid-19 Talk on TV di tvMU, Rabu (28/4/21).

Program diskusi ini persembahan MCCC PP Muhammadiyah dan didukung tvMu. Temanya, kejadian tsunami Corona di India dan usaha Indonesia mencegah serupa. Selain dr Ludhang, Arif Jamali Muis MPd, dan Kolonel CKM (Purn) dr Achmad Yurianto juga hadir sebagai nara sumber.

Ludhang memaparkan hasil laporan yang menunjukkan ada keunikan karakter virus di India. Yaitu varian B1617: bagian dari varian B117 asal Inggris. “Sebenarnya varian B1617 sudah ada sejak Oktober, yaitu dua pekan setelah varian B117 muncul,” terangnya.

Kemunculan varian inilah ternyata yang tidak India antisipasi. “Menjadi pelajaran bagi negara kita, apapun temuan varian yang kita peroleh dari luar, mestinya dikejar whole genome sequence (WGS)-nya, pemeriksaan mutasinya,” ujar dia.

Seperti halnya saat Indonesia menyikapi temuan pertama varian B117. Seharusnya, selain mengisolasi juga banyak mengejar hasil kemungkinan mutasi. “Apakah sudah berhenti di laporan yang sudah ada atau masih ada terus (bermutasi) di negera kita?”

Menurutnya, itulah pentingnya pemeriksaan whole genome sequence (WGS) yang real time.

Kematian Tinggi Bukan Karena Mutasi

Ludhang mengatakan, angka kematian di India tinggi karena krisis oksigen. Bahkan, rumah sakit kaget dengan kasus berjatuhan yang belum sempat ditolong.

Yang viral, lanjutnya, banyak yang saturasinya di bawah 80 jatuh bergeletakan di jalan raya. Ada pula yang karena habis antre eenam jam menunggu oksigen, belum sampai lima menit, dia meninggal. Sebab, sejak awal, screening atau deteksi dininya longgar dan lengah.

Di sisi lain, Ludhang menjelaskan, meski varian virus B1617 ini punya dua titik mutasi, tapi bukan berarti double mutan. Mutasinya sebenarnya ada 13 titik. Dua titik diantaranya, R484Q dan L452R ini dimiliki di Brazil dan Afrika Selatan.

“Sehingga seolah-olah ada komponen dari Brazil dan Afrika Selatan di satu jenis virus di India itu,” kata dia.

Varian mutasi virus yang diduga memperparah infeksi masih butuh penelitian lebih lanjut. “Masih terlalu dini disimpulkan keparahan infeksi, belum banyak referensi yang menguatkan itu. Beda dengan varian UK yang banyak penelitian menunjukkan sangat menular,” jelasnya.

Jadi, Ludhang menyimpulkan, tingginya kematian di India lebih disebabkan kurangnya oksigen dan longgarnya protkes karena euforia vaksin. Tampak dari saat upacara keagamaan, diikuti ratusan ribu orang tanpa menggunakan masker.

Mutasi itu Lazim

Ludhang menekankan, mutasi lazim terjadi pada virus. Artinya, kita tidak perlu tertekan atau takut virusnya bermutasi. Sebab, saat ini lokasi mutasinya masih di daerah yang tidak begitu mengganggu, merusak, atau membuat virus itu semakin berbahaya.

“Yang di Inggris maupun Afrika Selatan lebih menular, sedangkan yang di Brazil (dan) India tipe penanganannya sama,” jelas dia.

Virus-virus di India dan Brazil, lanjut Ludhang, lokasi mutasinya berbeda, tapi karakternya mirip.

Dia mengatakan kesulitan memastikan apakah terjadi mutasi pada virus. Karena tidak bisa dilakukan melakui tes PCR atau laboratorium biasa.

Bisanya, melalui pemeriksaan whole genome sequence. Yaitu melihat virus dari rambut sampai kakinya, kemudian mencermati apakah ada perbedaan dari referensi strain virus sebelumnya.

“Misal ada titik-titik mutasi di situ, perlu dicermati apakah mutasi itu penting (mempengaruhi) proses patogenesisnya, cara menularnya, kalau penting (pengaruhnya) dan terletak di beberapa tempat, maka bisa kita naikkan sebagai varian,” terang dokter ahli mikrobiologi itu.

Selama ini, di negara kita juga ada beberapa varian, tidak hanya 1 atau 2 saja, B117 salah satunya saja. “Itupun hanya 10 (kasus positif) yang ada di Indonesia,” ungkapnya.

Respon Karantina

Bagi beberapa warga India yang sampai di Indonesia, Ludhang menyetujui pengambilan langkah mengarantina. Yang perlu dikhawatirkan, lanjutnya, kemungkinan jalur masuk lain yang menyebabkan belum sempat karantina. Termasuk, tambahnya, untuk beberapa warga Indonesia yang habis bepergian dari luar negeri.

Karantina ini bertujuan mengisolasi sumber infeksi. Penting juga, menggalakkan tes PCR lagi. “Deteksi dini membuat kita bisa mengisolasi, memberi terapi lebih awal, sehingga saturasinya tidak sampai jatuh buruk seperti di India,” tuturnya.

Ludhang bercerita, bahkan di India, mau masuk rumah sakit ditolak karena tidak ada tes PCR-nya (penegakan diagnostik Covid), tapi saturasinya sudah terlanjur turun. “Ini karena tracing atau testing– nya longgar juga,” ujarnya.

Wakil Ketua MCCC PP Muhammadiyah Arif Jamali Muis MPd dalam Covid-19 Talk on TV. Ahli Mikrobiologi Kupas Keunikan Virus ‘Tsunami Corona’ di India (Tangkapan layar Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO)

Peran Simultan Masyarakat dan Muhammadiyah

Wakil Ketua MCCC PP Muhammadiyah Arif Jamali Muis menyatakan, antara kebijakan pemerintah dan peran serta masyarakat harus simultan, tidak bisa salah satunya saja.

Dia menyadari pentingnya peran masyarakat. Meski belum tahu pasti efektivitasnya, Arif merasakan peran Muhammadiyah dalam konteks pandemi ini. Lalu ia mengajak membayangkan, “Kalau misal MCCC kemarin di awal Ramadhan tidak memberikan fatwa bagaimana ibadah taat protokol di bulan suci dan masuk Idul Fitri?”

Merespon pernyataan Yuri untuk memanfaatkan masjid dalam mengedukasi masyarakat, Arif menerangkan masyarakat Muhammadiyah telah melaksanakannya.

“Dilakukan Pimpinan Ranting Muhammadiyah, dari tingkat paling bawah, di awal Ramadhan mengadakan pengajian persiapan protokol kesehatan kalau mau masuk Ramadhan,” tuturnya.

Arif mengimbau agar semangat edukasi ini terus digelorakan. “Saya tidak tahu ya, satgas di kampung-kampung ini apakah masih ada? Jangan-jangan sudah capek?” katanya.

Dia bercerita, di Jogja, masyarakat membuat shelter (posko perlindungan) secara mandiri. Masyarakat yang mengelola dan memanfaatkannya. “Ya kalau rumahnya agak gede (besar), kalau rumahnya kecil, yang terpapar bapaknya, bagaimana cara isolasinya?”

Untuk shelter isolasi ini, Arif mengungkap telah memanfaatkan beberapa universitas Muhammadiyah.

Dia mengapresiasi kebijakan pemerintah melarang mudik. Tapi kebijakan itu tidak cukup. “Kesadaran masyarakat harus dibangun bareng-bareng,” tegas Arif.

Yang paling efektif untuk mengedukasi masyarakat, menurut Arif, adalah memanfaatkan organisasi keagamaan, apapun agamanya. “Masyarakat Indonesia yang sangat religius ini, harus disentuh dengan itu,” ujarnya.

Misal, lima menit sebelum adzan Maghrib atau Imsak, masyarakat diberi edukasi lewat toa masjid. “Karena dalam kondisi wabah Covid-19, bapak ibu, warga masyarakat, selalu gunakan masker ke mana pun, jaga jarak …” contohnya.

Lari Marathon bersama Corona

Ahmad Yurianto menekankan, yang sedang kita hadapi adalah masalah kemanusiaan, siapa pun harus merespon. “Tidak bisa kalau pemerintah tidak ada pengumuman ya dibiarkan saja,” tutur

“Kita ini lari marathon, jangan menggebu-gebu di awal, bener kan baru setahun lewat sudah kehabisan nafas,” peringatnya.

Padahal, ini adalah persoalan jangka panjang. “Tidak ada yang bisa mengatakan ini selesai tiga tahu, lima tahun… Tidak ada!” ucapnya.

Sehingga, betul-betul membutuhkan daya tahan fisik, mental, dan seluruhnya untuk jangka panjang.

Arif juga mengingatkan, “Basis kita, di MCCC, adalah agama, maka nafasnya harusnya lebih panjang,” ujarnya.

Karena, lanjut Arif, ada filosofi kesabaran dan kebencanaan. Misalnya, ini ujian dari Tuhan yang harus dihadapi. Membangkitkan filosofi keagamaan itu yang menjadi tugas persyarikatan Muhammadiyah.

Arif menyatakan, melihat kejadian di India, MCCC selalu melakukan koordinasi di semua provinsi dan daerah. “Kita belajar banyak dari gagal fokusnya India menangani Covid ini, jangan sampai terjadi di Republik kita tercinta,” ujarnya. (*)

Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohamamd Nurfatoni

Tags: Achmad YuriantoArif Jamalidr R Ludhang P Rizki M Biotech SpMKMutasi Virus CoronaSayyidah NuriyahTsunami Covid-19 di Indian
SendShare144Tweet90Share
ADVERTISEMENT

Related Posts

Juara Lomba Dakwah Virtual Mubalighat, Ini Kisah Kemenangan Ain Nurwindasari

Jumat 19 Agustus 2022 | 15:28
330

Ain Nurwindasari (Humas Spemdalas) Juara Lomba Dakwah Virtual Mubalighat, Ini Kisah Kemenangan Ain Nurwindasari; Liputan...

Tiga Budayawan Gresik Apresiasi Gerakan 1000 Damar Kurung SD Mugeb

Jumat 19 Agustus 2022 | 15:01
864

Dari kiri: Kris Adji AW, Joko Iwan, M Nor Qomari, dan M Anhar KH (Istimewa/PWMU.CO)...

Ambulans Jadi Nilai Tambah Klinik Pratama Aisyiyah GKB

Kamis 18 Agustus 2022 | 06:23
211

Penerima ambulans: Ketua dan jajaran PCA GKB Gresik, bersama Direktur Klinik Aisyiyah GKB Isnia Maulidah...

Mimpi PCM GKB Gresik Menambah Ambulans Terwujud di HUT Ke-77 RI

Kamis 18 Agustus 2022 | 05:15
270

Ketua PCM GKB Gresik Muhammad Djufri BE SSos menyerahkan kunci ambulans secara simbolis ke Ketua...

Gotong Royong dalam Perakitan 1000 Damar Kurung Kustom ala SD Mugeb

Selasa 16 Agustus 2022 | 18:09
107

Sebagian damar kurung yang siap dibagikan ke keluarga besar SD Mugeb (Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO) Gotong Royong...

SD Mugeb Meluncurkan Gerakan 1000 Damar Kurung

Selasa 16 Agustus 2022 | 14:35
36.6k

Seluruh siswa SD Mugeb serentak mengangkat damar kurung yang mereka beli (Istimewa/PWMU.CO) SD Mugeb Meluncurkan...

Kiat Menulis Esai Menarik ala Founder Rahma.id

Selasa 16 Agustus 2022 | 06:38
119

Rita Pranawati MA berbagi kiat menulis esai menarik (Tangkapan layar Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO) Kiat Menulis Esai...

Karya Tulis Esai, Karakteristik dan Jenisnya Menurut Jurnalis Kompas

Selasa 16 Agustus 2022 | 06:03
167

Jurnalis Kompas Anita Yosshira mengungkap karakteristik dan berbagai jenis esai (Tangkapan layar Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO) Karya...

Aneka Lomba HUT RI di SD Mugeb, Makan Kerupuknya Syar’i

Senin 15 Agustus 2022 | 12:34
422

Naufal Adhyaksa kelas I as-Salam berjuang menghabiskan kerupuknya yang mulai bergoyang tertiup angin (Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO)...

Siswa SD Mugeb Belajar Bikin Tandu di Intrakurikuler HW

Minggu 14 Agustus 2022 | 21:16
75

Salah satu tim siswa kelas V berusaha membuat tandu (Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO) Siswa SD Mugeb Belajar...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Pemain Gresik United ke Smamsatu, Supporter Aremu Dapat Kejutan Ini

    12472 shares
    Share 4989 Tweet 3118
  • SD Mugeb Meluncurkan Gerakan 1000 Damar Kurung

    11721 shares
    Share 4688 Tweet 2930
  • PBS Teken MoU dengan King Sejong Institute untuk Smamio

    49649 shares
    Share 19860 Tweet 12412
  • SMPM 7 Surabaya Boyong 6 Penghargaan Lomba Hafidh dan Tartil Al-Quran

    6646 shares
    Share 2658 Tweet 1662
  • Pemuda Ashabul Kahfi SMP Mutu, Ini Tugasnya

    4305 shares
    Share 1722 Tweet 1076
  • Guru Spemdalas Mengikuti Uji Survei Lingkungan Belajar

    2456 shares
    Share 982 Tweet 614
  • Saat 640 Siswa Spemdalas Berpawai

    3441 shares
    Share 1376 Tweet 860
  • Lomba Menghias Kelas, Pojok Baca Jadi Keren

    7419 shares
    Share 2968 Tweet 1855
  • Kasus-Kasus dalam Rumah Tangga, Pentingnya Bekal Spiritual

    925 shares
    Share 370 Tweet 231
  • Spemdalas Bagikan 770 Sembako dan Nasi Peringati HUT RI

    3188 shares
    Share 1275 Tweet 797

Berita Terkini

  • Siswa MIM 1 Godog Tampilkan Atraksi Baris di Upacara KemerdekaanJumat 19 Agustus 2022 | 20:51
  • Doa Rasulullah untuk Pemimpin yang Mempersulit Urusan UmatJumat 19 Agustus 2022 | 20:39
  • MTsM 5 Daun Bawean Kamping di Ekowisata Mangrove SuperberuJumat 19 Agustus 2022 | 19:52
  • PCPM Krembangan Jalin Komunikasi lewat AgustusanJumat 19 Agustus 2022 | 19:29
  • Dubes Lebanon Ikut Menyambut Kunjungan PWM Jatim ke PP MuhammadiyahJumat 19 Agustus 2022 | 19:12
  • Setahun Memimpin, Ini Deretan Prestasi Persembahan Rektor UmlaJumat 19 Agustus 2022 | 18:43
  • Gadis Belgia Ini Jadi Siswa Baru di SmamdaJumat 19 Agustus 2022 | 18:19
  • MBS Al Amin Putri Pengalaman Pertama Gelar UpacaraJumat 19 Agustus 2022 | 17:20
  • Kotak Filantropis, Tradisi Infak di SD IniJumat 19 Agustus 2022 | 15:51
  • Petakan Potensi, Siswa Spemdalas Tes PsikologiJumat 19 Agustus 2022 | 15:43

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In