Launching Lazisku, Muhadjir Effendy: Zakat Bisa Pulihkan Ekonomi Nasional: Potensinya Rp 327,6 triliun tapi baru terealisasi Rp 71,4 triliun.
PWMU.CO – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan zakat bisa turut berperan dalam upaya penanganan kemiskinan di Indonesia.
“Kalau kita bicara soal zakat itu sebetulnya yang harus disasar adalah orang miskin dulu. Jangan terus berpikir untuk yang lain,” ujar Muhadjir saat memberikan arahan dalam launching Lazis Kemandirian Umat (Lazisku) Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII), Jumat (30/4).
Dia menjelaskan, berdasarkan outlook data zakat 2021 Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), total potensi zakat di Indonesia, sebesar Rp 327,6 triliun.
Besar potensi tersebut dirinci berdasarkan ragam jenisnya yakni zakat pertanian Rp 19,9 triliun, zakat peternakan Rp 19,51 triliun, zakat uang Rp 58,78 triliun, zakat penghasilan dan jasa Rp 139,7 triliun, dan zakat perusahaan Rp 144,5 triliun.
“Karena itu, zakat sangat berpotensi untuk membantu pemulihan ekonomi nasional dan membantu mereka yang tergolong miskin. Data BPS menunjukkan, jumlah penduduk miskin per September 2020 sebesar Rp 27,55 juta orang, dan itu kemungkinan terus meningkat sampai saat ini,” tuturnya.
Berdasarkan riset Baznas, dari potensi zakat yang mencapai Rp 327,6 triliun, yang terealisasi baru mencapai Rp 71,4 triliun atau sekitar 21,7 persen. Dari jumlah ini Rp 61,2 triliun tidak melalui organisasi pengelola zakat (OPZ) resmi yakni Baznas, dan hanya Rp 10,2 triliun yang melalui OPZ resmi.
Minta Lazisku KBPII Aktif
Karena itu Muhadjir meminta kepada lembaga pengumpul zakat, khususnya Lazisku KBPII agar bisa berperan lebih aktif dalam menggerakkan orang yang wajib mengeluarkan zakat (muzakki) untuk menunaikan zakat.
Hal itu bisa dilakukan dengan bebragai cara, seperti menggencarkan sosiaslisasi melalui media sosial, sampai ceramah kegaamaan mengimbau para muzakki untuk menunaikan zakat
“Tenaga pengumpul zakat juga harus profesional terlatih dengan prasyaratan yang diperlukan. Kemudian harus juga optimalisasi pendistribusian dan daya guna zakat untuk mereka yang benar membutuhkan,” tandasnya.
Sebagai informasi, Lazizku KBPII merupakan organisasi pengumpul zakat anyar yang dibentuk oleh Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KBPII).
Lazisku yang diketuai oleh Soetrisno Bachir ini memiliki visi membangun kemandirian umat Islam Indonesia melalui pengelolaan dana zakat, infak, dan shadaqah. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni