PWMU.CO – Pemandangan berbeda terlihat di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta pada Selasa dan Rabu (22-23/11). Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, HE Moazzam Malik berkunjung sekaligus “nyantri” di Mu’allimin. Kunjungan ini merupakan satu rangkaian agenda lawatan Moazzam ke institusi-institusi Muhammadiyah di Yogyakarta.
Kedatangan sang dubes disambut meriah oleh sekitar tiga ratus santri Mu’alimin. Penyambutan diawali dengan pengalungan surban, kemudian dilanjutkan atraksi Tapak Suci dan Pasukan Baris berbaris Mu’allimin “Caraka Bhaskara Muda”. Kemudian ditutup dengan nyanyian berbahasa Arab yang dibawakan oleh pengurus organisasi-organisasi santri yang ada di Mu’allimin.
(Baca: Para Santri Muallimin Yogyakarta Ini Hijrah Berdakwah ke Malaysia)
Di sela-sela makan malam bersama dan pengenalan singkat Mu’allimin melalui video, Moazzam menyempatkan untuk memberikan secara simbolis penghargaan International Award for Young People (IAYP) kepada tiga orang santri Mu’allimin, yakni Ahmad Mu’taz Shobary, Fauzi Azzindani, dan Muhammad Arsyad Arifi. “Tentu merupakan sebuah kebanggaan dapat menerima penghargaan ini. Apalagi yang memberikan langsung oleh seorang duta besar,” kesan Arifi, salah satu penerima medali emas IAYP.
Pada Rabu pagi, Moazzam melakukan shalat Subuh berjamaah bersama para santri dan ustadz di Masjid Jami’ Mu’allimin. Pada kesempatan kuliah subuh ia berpesan “Santri Mu’allimin harus mampu melihat kondisi dunia global. Tidak boleh tertinggal dan harus menjalin kerjasama dengan banyak pihak diluar sana.”
Pemandangan tidak biasa terlihat lagi saat Moazzam sarapan pagi bersama para santri. Ia menolak membedakan menu makannya dengan santri lain. Alhasil, ia pun memakan nasi dengan lauk ikan Pepes, ditemani tempe dan sayur kacang panjang. Menu yang sama yang dikonsumsi 1200-an santri Mu’allimin Rabu pagi tadi.
Seusai sarapan, agenda dilanjutkan dengan penandatanganan MoU antara Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta dengan Pemerintah Kerajaan Inggris. Wakil Direktur Mu’allimin Bidang Pengajaran Muhammad Lailan Arqam mengatakan, kunjungan ini sebagai momentum yang baik bagi Mu’allimin. Ia berharap, ke depan dapat menjalin kerjasama dalam berbagai hal. “Bisa berupa pertukaran pelajar, kursus singkat, dan sebagainya,” katanya.
Sebelum berpamitan, Mooazzam menyempatkan mengunjungi kelas-kelas dan menyapa para santri yang sedang mengikuti ujian akhir semester. “Saya sangat terkesan, sebuah pesantren yang maju. Santri Muallimin akan menjadi pemimpin di mana-mana. Terus belajar keras dan bekerja keras. Capai tingkatan yang tinggi,” pesannya.
Ia juga berharap para santri dapat memiliki pemikiran yang maju dan berskala Internasional. “Jalin kerjasama dengan banyak pihak,” pesan Dubes yang disampaikan dengan bahasa Indonesia yang fasih. (Ulin)