SD Muhammadiyah 4 Surabaya SD Muhammadiyah 4 Surabaya SD Muhammadiyah 4 Surabaya
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
  • Login
Jumat, Juli 11, 2025
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
lazismu
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Headline

Din Syamsuddin: Ada Rekayasa Politik dalam Tuduhan Radikal pada Umat Islam

Kamis 6 Mei 2021 | 14:32
in Headline, Kabar
12.8k 396
0
4.2k
SHARES
13.2k
VIEWS
SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
ADVERTISEMENT
Din Syamsuddin: Din Syamsuddin: Ada Rekayasa Politik Tuduhan Radikal pada Umat Islam (Istimewa/PWMU.CO)

PWMU.CO – Din Syamsuddin: Din Syamsuddin: Ada Rekayasa Politik Tuduhan Radikal pada Umat Islam. Guru Besar Politik Islam FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Dr M Din Syamsuddin memprihatinkan atas gencarnya belakangan ini adanya tuduhan radikal terhadap umat Islam lewat sejumlah figur. Menurutnya hal tidak beralasan dan kebablasan.

“Tuduhan-tuduhan itu tidak tepat dan mengada-ada. Seandainya umat Islam radikal atau penganut radikalisme, khususnya politik, maka tidak akan ada Negara Pancasila, Justru karena kenegarawanan dan toleransi tinggi para tokoh Islam maka Negara Pancasila ada,” ungkap Din Syamsuddin dalam wawancara dengan media, Kamis (6/5/2021).

Di mengungkapkan, Republik Indonesia ini ada karena kerelaan hati 73 kesultanan atau erajaan Islam dari Aceh hingga Tidore yang mengintegrasikan diri ke dalam negara bangsa dengan syarat mampu mewujudkan kesejahteraan.

“Begitu pula, tidak akan ada stabiltas Indonesia jika umat Islam tidak toleran. Justru karena toleransi tinggi umat Islam maka kerukunan nasional relatif baik selama ini,” tegasnya.

Tiga Faktor Pemicu Tuduhan Radikal

Din Syamsuddin menjelaskan, tuduhan radikal terhadap umat Islam adalah gerak politik dari “musuh politik umat Islam”. Menurutnya, gerak politik ini dapat didorong oleh beberapa sebab.

“Pertama, hal ini boleh jadi karena ketakutan terhadap kebangkitan umat Islam sehingga mereka memandang perlu melakukan preemptive action atau aksi yang mendahului. Ini adalah cara yang sering dilakukan oleh kaum Komunis.” terangnya.

Kedua, sambungnya, tuduhan itu dilakukan dalam rangka mematikan langkah kelompok Islam dalam arena politik, sehingga mereka dapat berkuasa atau melanggengkan kekuasaan.

“Kelompok ini sebenarnya takut terhadap potensi besar umat Islam dalam politik, tapi mereka juga mengetahui cara untuk melemahkannya,” terang Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2010 dan 2010-2015 itu.

Ketiga, tuduhan itu merupakan bagian dari skenario global yang bersekongkol dengan komrad-komradnya di dalam negeri yang sama-sama khawatir akan kebangkitan gerakan populisme Islam di Indonesia.

“Cara yg biasa mereka lakukan adalah politik kolonial divide et empera atau politik adu domba. Memang kelemahan umat Islam adalah sulit bersatu,” kata Din Syamsuddin.

Yang jelas, ujarnya, tuduhan radikal terhadap umat Islam dapat ditengarai datang dari kelompok-kelompok yang memiliki kekuasaan (the ruling groups) sehingga merasa mampu dan perlu menggembosi kekuatan umat Islam.

Hal ini, kata Din, dapat dilihat dalam bentuk penuduhan yang berujung pada penangkapan dan pemenjaraan. Juga ada modus lain yaitu menjerat figur-figur tertentu dengan alasan-alasan yang absurd.

“Hal ini pernah terjadi pada era Soekarno dengan dipenjarakannya sejumlah tokoh Islam. Pada era Orde Baru, kalangan Islam dituduh sebagai ekstrim kanan dan anti-Pancasila, walau Pemerintah Orde Baru kemudian sadar bahkan Soeharto menampilkan pembelaan terhadap umat Islam,” ungkap Ketua Umum Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju itu.

umsurabaya umsurabaya umsurabaya
ADVERTISEMENT

Tuduhan Radikal di Era Jokowi

Din Syamsuddin mengatakan, pada era Presiden Jokowi tuduhan radikal terhadap kalangan Islam terkesan berlangsung sistematis, masif, terstruktur, dan berani.

Bahkan, tuduhan-tuduhan itu dilakukan oleh orang per orang yang dengan sombong dan berani menghina dan menistakan lambang-lambang Islam.

“Sayangnya terhadap pelakunya negara tidak selalu hadir, bahkan terkesan tidak adil. Ada yang mencurigai dengan patut menduga bahwa tuduhan radikal terhadap kalangan Islam itu merupakan bagian dari sebuah operasi yang menggunakan muzzling approach atau pendekatan membungkam lawan,” jelasnya.

Menurut dia, hal itu tidakt bisa dilepaskan dari asumsi bahwa tuduan radikal yang juga diarahkan kepada figur-figur kritis terhadap penyelenggaraan negara adalah bagian dari pada mekanisme pengamanan diri (self defence mechanism) kaum oligarkis baik politik maupun ekonomi agar tetap menguasai.

“Kaum olighar ini mengendalikan dengan membiayai para buzzer yang bertugas melakukan character assasination terhadap figur-figur umat Islam. Mereka berani dan bebas bergerak karena mendapat pengamanan dari aparatur negara. Buktinya mereka tidak pernah terjerat hukum padahal sudah diadukan,” kata mantan Ketua Dewan Pertimbangan MUI itu.

Bagaimana Sikap Umat Islam

Bagaimana umat Islam menghadapi tuduhan itu? Menurut Din Syamsuddin, umat Islam harap tetap tenang. “Biarkan mereka berulah. Lihatlah sambil tertawa. Tentu sambil meyakini dan berdoa ‘wamakaru wamakarallah, wallahu khairul makirin‘ (mereka merekayasa dan Allah merekayasa. Sesungguhnya Allah adalah sebaik-baik perekayasa),” tuturnya.

Hal itu menurut Din Syamsuddin, mutlak perlu disertai dengan tekad semua elemen umat Islam untuk bersatu dengan menghilangkan egoisme kelompok, sambil menahan diri dan tidak terjebak ke dalam hasutan atau provokasi untuk terlibat dalam tindak kekerasan.

Karena, menurutnya, kelompok-kelompok penuduh itu sebenarnya tidak mengamalkan Pancasila. Maka umat Islam justru perlu tampil mengawal Pancasila dan UUD 1945 yang telah disepakati oleh para pendiri negara.

“Saya menilai tuduhan radikal terhadap umat Islam bersifat kontraproduktif dan akan menjadi boomerang bagi pelakunya. Jika tuduhan demikian tidak segera dihentikan maka terdapat dua kemungkinan,” terangnya.

Pertama, ada dari kalangan Islam yang akan melawan dalam rangka pembelaan diri secara radikal pula. Yakni cara radikal dilawan dengan cara radikal. Tentu hal ini tidak kita kehendaki.

Kedua, kekuatan politik dan sosial Islam akan bersatu dengan dukungan massa luas yang akan tampil mengawal Negara Pancasila dan mengenyahkan kelompok-kelompok penuduh radikal yang hanya bertopeng pada Pancasila.

“Kedua kemungkinan ini memiliki alasan kuat dan momentum untuk wujud,” ucapnya. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Tags: Din SyamsuddinIslam Radikalorde baruPak HartoPresiden JokowiSukarnoUIN Syarif Hidayatullah
SendShare1688Tweet1055Share
Universitas Muhammadiyah Jember Universitas Muhammadiyah Jember Universitas Muhammadiyah Jember
ADVERTISEMENT

Related Posts

Selamat Jalan Pendekar M Hasyim Arief
Kabar

Selamat Jalan Pendekar M Hasyim Arief

Jumat 30 Mei 2025 | 22:22
12
PWMU.CO - Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Sidoarjo menggelar Seminar Pra Milad ‘Aisyiyah ke-108 dengan menghadirkan Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr Din Syamsuddin sebagai narasumber pada Sabtu (3/5/2025).
Aisyiyah dan NA

Prof Din Syamsuddin Kupas Nilai-Nilai Islam Berkemajuan di Seminar Pra Milad ke-108 ‘Aisyiyah yang Digelar PDA Sidoarjo

Senin 5 Mei 2025 | 18:04
101
Khutbah Shalat Idul Fitri 1446 H Prof Din Syamsuddin di PCM Sidoarjo: Mendaki Jalan Ketakwaan Meraih Hidup Berkemajuan
Shalat Id

Khutbah Shalat Idul Fitri 1446 H Prof Din Syamsuddin di PCM Sidoarjo: Mendaki Jalan Ketakwaan Meraih Hidup Berkemajuan

Selasa 1 April 2025 | 12:23
101
Prof Din Syamsuddin dalam Kajian Ramadhan PWM Jatim: Mengupas Konsep Baldatun Thayyibatun Warabbun Ghafur
Kajian Ramadhan

Prof Din Syamsuddin dalam Kajian Ramadhan PWM Jatim: Mengupas Konsep Baldatun Thayyibatun Warabbun Ghafur

Minggu 9 Maret 2025 | 20:23
62
Refleksi Baldah Thayyibah untuk Negeri dalam Kajian PWM Jawa Timur
Kajian Ramadhan

Refleksi Baldah Thayyibah untuk Negeri dalam Kajian PWM Jawa Timur

Sabtu 8 Maret 2025 | 15:58
253
syamsuddin
Kabar

Din Syamsuddin Ajak Cetak Generasi Rabbani di Era Digital

Selasa 28 Januari 2025 | 20:02
65

Terpopuler Hari Ini

  • Kepala SD Muhammadiyah 2 Babat bersama para sesepuh, ketua pengurus, PRM Bedahan dan Ketua Dikdasmen PCM Babat. (Istimewa/PWMU.CO)

    Launching Logo 15 Tahun: SD Muhammadiyah 2 Babat Menuju Sekolah Emas

    52835 shares
    Share 21134 Tweet 13209
  • Pengorbanan Guru SD Muda Babat, Rela Dedikasikan Separuh Hidupnya Demi Anak Muridnya

    11447 shares
    Share 4579 Tweet 2862
  • SD Muda Babat dan MPID PCM Babat Hadiri Milad Media Official PWM Jatim: Siap Berdakwah Literasi

    9274 shares
    Share 3710 Tweet 2319
  • SD Muda Babat Juara Lomba Robotik Nasional IRTC

    75863 shares
    Share 30345 Tweet 18966
  • Kaderisasi Pemuda Muhammadiyah dan Tantangannya

    1439 shares
    Share 576 Tweet 360
  • Dr Suli Da’im Terpilih Sebagai Ketua IKA UM Surabaya, Siap Perkuat Jejaring Alumni

    172 shares
    Share 69 Tweet 43
  • Miliki Fasilitas Modern, Ponpes Al-Ishlah Sendangagung Tetap Kuatkan Kemandirian dan Kesederhanaan Santri

    128 shares
    Share 51 Tweet 32
  • 325 Santri Baru MA Al-Ishlah Sendangagung Ikuti Matsama Bertajuk ‘Langkah Awal Generasi Madani’

    107 shares
    Share 43 Tweet 27
  • Masjid dan Mushala sebagai Basis Pembinaan Ranting Muhammadiyah

    52 shares
    Share 21 Tweet 13
  • Gagal di Dua Jalur, Hafalan 30 Juz Antar Siswi Smamita Ini Masuk ITS Tanpa Biaya

    48 shares
    Share 19 Tweet 12

Terkini

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    361535 shares
    Share 144614 Tweet 90384
  • Kokam Jatim Konsolidasi dan Nyatakan Sikap

    232991 shares
    Share 93196 Tweet 58248
  • Buku Saku Mudahkan Praktik Baitul Arqam Muhlibat

    231097 shares
    Share 92439 Tweet 57774
  • Kisah-Kisah dari PCIM Malaysia: Sanggar Bimbingan hingga Wasola

    171534 shares
    Share 68614 Tweet 42884
  • Siswa Disabilitas Smamsatu Borong Juara di Lomba Ini

    122381 shares
    Share 48952 Tweet 30595
  • Kelas Telkom Fiber Optik SMKM 5 Babat Diresmikan Kadindik Jatim

    122281 shares
    Share 48912 Tweet 30570

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Suara Perserikatan
  • Aisyiyah dan NA
  • Kabar
  • Kajian
    • Ngaji Hadits
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Mediamu
  • Teknologi & Gaya Hidup

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim