
PWMU.CO – Dua Lebaran Tak Bisa Pulang, Ini Curhat Warga HTKP di Malaysia. Warga Himpunan Tenaga Kerja Perantau (HTKP) Muhammadiyah Malaysia tidak bisa mudik ke kampung halamannya di Desa Payaman, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, karena pandemi Covid-19.
Tokoh HKTP yang sekaligus Bendahara Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia Zainal Mufid Kadjid mengatakan dia sudah dua hari raya Idul Fitri ini tidak bisa pulang kampung.
Dia menjelaskan, sebelum pandemi Covid-19, dirinya setiap Idul Fitri pasti pulang kampung untuk berhari raya bersama sanak kerabat.
“Kebanyakan para perantau ingin berjumpa keluarga dan teman teman kecil waktu di persyarikatan Muhammadiyah. Momen hari raya idul fitri yang diidam-idamkan dengan acara tahunan pada tiap tiap Syawal,” jelas lulusan MTs Muhammadiyah 5 Payaman ini.
Kenangan Syawalan
Ia menambahkan sepekan setelah Idul Fitri seluruh anggota HTKP secara rutin bertemu untuk Syawalan. Kegiatan ini juga melibatkan Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) setempat. “Ada rasa bangga berkumpul dengan teman senasib,” ujarnya pada PWMU.CO secara daring, Senin (17/5/2021).
Untuk itu, izinkan saya menyampaikan: “Selamat hari raya idul fitri 1442 Hijriyah. Mohon maaf atas segala khilaf. Minal Aidin wal-Faizin.”
Ketua HTKP Muhammad Lazim mengatakan, sejak adanya pandemi Covid 19 teman-teman perantau di Malaysia terpaksa tidak bisa pulang kampung.
“Kita semua memendam rasa kangen di kampung halaman. Kami di Malaysia juga merasakan dampak pandemi Covid 19 ini. Penghasilan kami tidak seperti dulu yang berlimpah,” ujar aktivis IPM ini.
“Idul Fitri ini tidak bisa pulang kampung. Ya terpaksa menahan rindu sama keluarga dulu,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pada awal pandemi Covid 19 semua pekerja harus lockdown. Sampai kebutuhan untuk makan saja hampir tak terpenuhi.
“Untung kami yang ada di Malaysia dapat bantuan dari Muhammadiyah Jawa Timur. Untuk itu kami ucapkan terima kasih,” ujar Muhammad Lazim yang selalu terdepan bila ada kunjungan Nadjib Hamid bersama rombongan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim ke Malaysia
Mohon Doa
Bendahara HTKP Sampuan menyampaikan, kendati tidak bisa pulang kampung tetapi para anggota HTKP tetap peduli dengan kampung halaman. Hal ini dibuktikan oleh mereka dengan mengumpulkan dana infak dan sedekah untuk pembangunan masjid Al-Jihad Muhammadiyah, santunan yatim dan dhuafa sebesar Rp 44,3 juta.
“Mau pulang kampung ya ikuti prosedur. Kalau mau balik Malaysia lagi ya biayanya sangat besar. Jadi teman-teman kalau tidak ada keperluan yang mendesak, ya tidak pulang kampung dulu,” ujar aktivis IPM saat di MAM 6 Payaman ini.
Penasehat HTKP Miftahul Ulum berharap agar pandemi Covid-19 segera berlalu, sehingga para tenaga perantau yang berada di Malaysia dapat segera berkumpul kembali dengan keluarga di kampung halaman.
“Mohon doa seluruh warga Muhammadiyah di Tanah Air, agar para tenaga perantau Muhammadiyah yang berada di Malaysia sehat selalu. Dijauhkan dari wabah Covid 19. Segera bisa berkumpul dengan keluarga,” harap Miftahul Ulum yang menjabat Ketua Majelis Kaderisasi dan Pengembangan Organisasi PCIM Malaysia ini. (*)
Penulis Fathurrahim Syuhadi Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post