• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Rabu, Juli 6, 2022
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Membandingkan Palestina dengan Papua Itu Tidak Seimbang

Sabtu 29 Mei 2021 | 06:00
5 min read
193
SHARES
603
VIEWS
ADVERTISEMENT
Hajriyanto Yasin Thohari (Tangkapan layar Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO)

PWMU.CO – Membandingkan Palestina dengan Papua Itu Tidak Seimbang. Di Papua tidak ada pelanggaran HAM, sehingga membandingkan persoalan Palestina dengan Papua itu tidak seimbang.

Demikian Hajriyanto Yasin Thohari membahasnya pada Pengajian dan Syawalan Konsolidasi Organisasi Pimpinan Muhammadiyah/Aisyiyah se-Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (27/5/21) malam.

Dia membahas itu saat menjawab pertanyaan salah satu peserta, Ashad Kusuma Jaya, yang mengajukan pertanyaan berdasarkan apa yang dia baca di media sosial.

Pertanyaannya, “Kalau Muhammadiyah peduli pada penderitaan rakyat Palestina menghadapi tentara Israel, bagaimana sikap Muhammadiyah terhadap rakyat Papua menghadapi serangan TNI?”

Muhammadiyah Sikapi Papua Vs Palestina

Hajri berpendapat, Muhammadiyah, bisa menunjukkan kepedulian pada rakyat sendiri juga. Tapi membandingkan fenomena yang Palestina hadapi dengan yang Papua hadapi itu baginya, tidak tepat.

“Tentu analogi yang tidak seimbang, mereka menyamakan persoalan Palestina yang tanahnya dikuasai, rumah-rumah mereka diambil, hak-hak mereka ditindas; dibandingkan dengan negara Indonesia dalam hal ini hubungannya dengan Papua,” terang Duta Besar RI untuk Lebanon itu.

Di sana (di Papua), lanjutnya, tidak ada pelanggaran HAM. “Kalau toh ada pelanggaran HAM, itu seperti halnya yang ditunjukkan di bagian negara yang lain; di bagian Indonesia yang lain kita juga ada keluhan-keluhan tentang HAM yang ingin mendirikan Komnas HAM,” jelas Hajri.

Hajriyanto Y Thohari menambahkan, dalam kasus Papua memang isu HAM sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak tertentu. Dan itu sangat superfisial atau artifisial. Isu HAM di Papua cenderung diwarnai dan dipicu oleh ide dan janji yang keliru soal merdeka atau hak selfdetermination.

Sekalipun hukum internasional tentang self-determination mengalami evolusi, antara lain dengan mencoba memperluas kriteria—misalnya dengan memasukkan pelanggaran HAM sebagai alasan penggunaan hak selfdetermination—perkembangan ini tetap tidak membuka celah hukum bagi upaya penyamaan Palestina dan Papua.

“Apalagi dasar hukum internasional bahwa Papua adalah bagian NKRI adalah Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945. Dan itu diakui internasional,” terangnya.

Politik Internasional Tidak Lurus seperti Muhammadiyah

Hajri mengungkap, memang power (kekuasaan) itu selalu memproduk pengetahuan. Israel ini kekuatan yang powerful, di belakangnya Amerika.

Karena itu, mereka (Israel) juga tidak diam di pojokan. Karena tidak mau dipojokkan, maka mereka memproduk informasi-informasi pengetahuan. Begitulah Hajri menerangkan cara-cara disinformasi, yang dalam politik menurutnya adalah hal wajar.

“Jangan dikira dalam politik, termasuk politik internasional, dilakukan dengan lempeng-lempeng saja. Kita orang Muhammadiyah, Islam, dan bangsa Indonesia kan cenderung lurus-lurus saja, lempeng-lempeng saja. Orang politik ini nggak lempeng!” terangnya.

Israel, lanjutnya, juga memproduk pengetahuan. “Orang Yahudi itu pintar-pintar, ditambah memiliki kekuasaan politik,” ungkapnya.

Deklarasi Balfour itu, tambahnya, karena ada nama Lord Roth Child, orang kaya ternama di Eropa yang menciptakan opini. “Orang-orang Yahudi yang disia-siakan Eropa itu punya tanah yang juga disebut sebagai ‘tanah yang dijanjikan’, dan itu ada di Palestina,” ujarnya mengemukakan opini itu.

Menurut Hajri, opini tersebut dibangun dengan konstruksi ilmu. Maka dari itu, dia berpendapat ketika di Indonesia sekarang mulai menguat dukungan kepada Israel (pro Israel)—membenarkan Israel—menurutnya tidak terlepas dari hubungan kekuasaan dan pengetahuan.

Hajri menyatakan, itu seperti pemeo ‘pemenang menulis sejarah’. Sekarang, sejarah dunia ditulis pemenang.

Ashad Kusuma Jaya, peserta yang mengajukan pertanyaan pada Pengajian dan Syawalan Konsolidasi Organisasi Pimpinan Muhammadiyah/Aisyiyah se-DIY (Tangkapan layar Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO)

Israel Tak Setuju Indonesia Panglima Pasukan Penjaga Perdamaian

Hajri lantas mengungkap pertanyaan mengemuka di sana yang pernah ia dengar, “Kenapa Indonesia tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel?”

“Kalau memang Indonesia mau bermanfaat besar, bekerja sama mendamaikan karena cinta damai, baiknya membuka hubungan diplomatik dengan Israel, sehingga berada di tengah-tengah kemudian mendamaikan,” jelas Hajri menerangkan opini yang menyertai pertanyaan itu.

Hajri menerangkan, orang harus tahu, negara-negara Arab yang sudah memulai hubungan diplomatik dengan Israel itu mencari alternatif dan metode baru, tapi hasilnya sampai hari ini tidak ada. Malah, banyak isu yang menyelimuti pilihan tersebut.

Jika membuka hubungan diplomatik, memungkinkan Indonesia mendapat bantuan. Tapi di balik bantuan itu ada harga yang harus Indonesia bayar nantinya.

“Yang mendapatkan bantuan perekonomian, milite, itu memang betul mendapatkan bantuan. Berapa nanti harga yang harus dibayar oleh Indonesia kalau nantinya membuka hubungan diplomatik? Itu lebih mahal lagi,” tuturnya.

Hajri berpendapat, ini tidak gampang. Pertanyaan lain ikut menyertai. “Memang di sini, beberapa pihak juga menyampaikan demikian, kenapa Indonesia tidak bisa menjadi panglima pasukan penjaga pemelihara perdamaian?”

Panglimanya malah dari Italia, tambahnya. Padahal Indonesia kontingen pemeliharaan perdamaian terbesar.

Hajri pun menjelaskan penyebabnya. Untuk menjadi panglima, perlu disetujui tiga pihak: PBB, Lebanon, dan Israel. Sedangkan Indonesia tidak pernah disetujui Israel karena tidak pernah membangun hubungan diplomatik dengan Israel.

Bantuan Muhammadiyah Lestarikan Tradisi

Pada kesempatan itu, Ashad juga menyatakan, bantuan Muhammadiyah terhadap Palestina dan bantuan kemanusiaan lain sangat besar jumlahnya. Tapi, dia khawatir share (mengumumkan) besarnya bantuan-bantuan itu membuat iri kalau ada orang-orang yang berniat jahat untuk mengambil sesuatu.

“Yang sesungguhnya kekuatan Muhammadiyah, yang berakibat buruk bagi Muhammadiyah. Ini hanya kekhawatiran,” ujarnya.

Hajri menjawab, “Menyikapi orang yang iri, selama kita berniat baik, tidak perlu khawatir!”

Apalagi, kalau menurutnya sedang berbuat baik penuh keikhlasan untuk persaudaraan, keimanan, Keislaman, kemanusiaan, dan kekonstitusionalan.

Bahkan, menurutnya, kita juga ikut melestarikan tradisi kepemimpinan Indonesia sejak zaman Bung Karno. Dia menerangkan, melalui Konferensi Asia-Afrika, jelas sekali memerdekakan bangsa-bangsa Asia-Afrika.

“Yang belum merdeka itu bangsa Palestina,” ucapnya. Bung Karno kokoh ikut memperjuangkannya, karena dia ikut menyelenggarakan KAA di Bandung dengan Dasasilanya.

Hajri menegaskan bantuan Indonesia, sekarang, tetap berjalan. “Bantuan militer tidak mungkin, maka bantuannya sekarang sebatas bantuan kemanusiaan, sehingga kita tidak perlu terlalu peduli kepada orang yang iri,” tuturnya.

Yang penting menurutnya adalah ikhlas. Dia lantas mengutip potongan al-Maidah ayat 54:

وَلَا يَخَافُوْنَ لَوْمَةَ لَاۤىِٕمٍ
 
Artinya, jangan takut pada celaan orang-orang yang suka mencela. (*)

Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni

Tags: Hajriyanto Y ThohariisraelMuhammadiyahPalestinaPapuaSayyidah Nuriyah
SendShare77Tweet48Share

Related Posts

Jamaah Masjid Sujud Diingatkan Karakter Internet yang ‘Khalidina fiha Abadan’

Senin 4 Juli 2022 | 16:32
8.5k

Pemimpin Redaksi PWMU.CO Mohammad Nurfatoni bertausiah di Masjid Al-Fattah Kepatihan Tulungagung (Syahroni Nur Wachid/PWMU.CO) Jamaah...

Hati-Hati Termakan Bualan di Media Sosial

Senin 4 Juli 2022 | 14:10
359

Pemimpin Redaksi PWMU.CO Mohammad Nurfatoni bertausiah di Masjid Al-Fattah Kepatihan Tulungagung (Syahroni Nur Wachid/PWMU.CO) Hati-Hati...

Luar Biasa! Begini Besarnya Potensi Lahan Dakwah Digital

Senin 4 Juli 2022 | 08:25
11.4k

Pemimpin Redaksi PWMU.CO Mohammad Nurfatoni bertausiah di Masjid Al-Fattah Kepatihan Tulungagung (Syahroni Nur Wachid/PWMU.CO) Luar...

Siswa Libur, Guru SD Mugeb IHT Pemanfaatan Akun Belajar.id

Sabtu 2 Juli 2022 | 10:06
111

Lailatul Mabadi Chaira SSi membantu Romlah SPd membagikan tautan situsnya (Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO) Siswa Libur, Guru...

Siswa SD Mugeb Manfaatkan Liburan untuk Persiapan Kejurprov

Jumat 1 Juli 2022 | 15:53
56

Abiyu Rausan Fikri Kholiq (kiri) fokus berlatih catur (Istimewa/PWMU.CO) Siswa SD Mugeb Manfaatkan Liburan untuk Persiapan...

Sekolah dari Jerman, Siswa SD Mugeb Ini Akhirnya Diwisuda

Rabu 29 Juni 2022 | 09:52
15.5k

Muhammad Nararya Purwanto bersama Kepala SD Mugeb M Nor Qomari SSi di Wisuda XXII (Istimewa/PWMU.CO)...

Siswa SD Mugeb Unjuk Bakat Dancesport di Porprov Jatim

Selasa 28 Juni 2022 | 18:08
2.1k

Diandra menunjukkan medalinya di Kejurprov tahun 2021 cabor senam. Siswa SD Mugeb Unjuk Bakat Dancesport...

Dongeng Spesial Belajar dari Semut yang Sombong

Minggu 26 Juni 2022 | 19:48
203

Kak Ari menguji konsentrasi peserta sebelum memulai dongengnya (Indra Setiawan/PWMU.CO) Dongeng Spesial Belajar dari Semut...

Serasa Keliling Indonesia, Menikmati Beragam Tarian SD Mugeb

Sabtu 25 Juni 2022 | 21:16
1.1k

Penampilan puisi Kembalikan Indonesia Padaku (Istimewa/PWMU.CO) Serasa Keliling Indonesia, Menikmati Beragam Tarian SD Mugeb; Liputan...

Kimono, Origami, dan Aneka Keseruan Pesta Bahasa di Zona Jepang

Selasa 21 Juni 2022 | 20:11
196

Almira Fahrani mengenalkan ucapan bahasa Jepang dengan kartu bergambar (Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO) Kimono, Origami, dan Aneka...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Masuknya Virus Salafi ke Jantung Muhammadiyah

    6880 shares
    Share 2752 Tweet 1720
  • Semua Orang Itu Penting, Ini Branding Empat Sekolah GKB

    3553 shares
    Share 1421 Tweet 888
  • Dipuji Haedar Nashir, Begini Respon Rektor UM Bima

    3830 shares
    Share 1532 Tweet 958
  • Ikut Pelatihan Menulis, Dapat Rezeki Nomplok

    3045 shares
    Share 1218 Tweet 761
  • Luar Biasa! Begini Besarnya Potensi Lahan Dakwah Digital

    3660 shares
    Share 1464 Tweet 915
  • Jangan Keliru! Ada Dua Macam Air Zamzam di Masjid Al-Haram

    2116 shares
    Share 846 Tweet 529
  • Pentas Dalang Cilik Spemdalas Bawa Pesan Peduli Lingkungan

    3263 shares
    Share 1305 Tweet 816
  • Jamaah Masjid Sujud Diingatkan Karakter Internet yang ‘Khalidina fiha Abadan’

    2712 shares
    Share 1085 Tweet 678
  • Tim Kompak di Balik Sukses Graduation XIX Spemdalas

    2230 shares
    Share 892 Tweet 558
  • Cakepnya Wisudawan Spemdalas berkat Dresscode Ini

    2395 shares
    Share 958 Tweet 599

Berita Terkini

  • Lazismu Bojonegoro
    Lazismu Bojonegoro Gelar Workshop Manajemen Kurban saat Wabah PMKSelasa 5 Juli 2022 | 20:33
  • Kasus ACT
    Kasus ACT, Begini Komentar Abdul Mu’tiSelasa 5 Juli 2022 | 19:49
  • Gedung panti
    Gedung Panti Ini Butuh Dana Rp 2 MSelasa 5 Juli 2022 | 16:07
  • Peranan Media Sosial dalam Marketing PariwisataSelasa 5 Juli 2022 | 15:50
  • Bersiap Tarwiyah sebelum Wukuf, KBIH Baitul Atiq BerkoordinasiSelasa 5 Juli 2022 | 14:32
  • Menggoda setan
    Masuknya Virus Salafi ke Jantung MuhammadiyahSelasa 5 Juli 2022 | 14:00
  • Amankan Aset
    Amankan Aset, Majelis Wakaf Kenalkan Program SIMAMSelasa 5 Juli 2022 | 13:55
  • Jangan Keliru! Ada Dua Macam Air Zamzam di Masjid Al-HaramSelasa 5 Juli 2022 | 13:52
  • Quote untuk Guru: Teruslah Menggergaji, tapi Jangan Lupa MengasahnyaSelasa 5 Juli 2022 | 13:28
  • Pemuda Tangkas, tindak lanjut Baitul Arqam Dasar (BAD) PDPM Tulungagung. Liputan Ubaidillah Alif Alwan, kontributor PWMU.CO Tulungagung.
    Pemuda Tangkas, Tindak Lanjut BAD Pemuda Muhammadiyah TulungagungSelasa 5 Juli 2022 | 13:13

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In