Fantastis Dua buku laku Rp 10 juta dalam Rakorsus dan Upgrading Lazismu Jatim. Buku tersebut karya Prof Dr Thohir Luth yang dihibahkan pada Lazismu.
PWMU.CO – Penulis buku ang membeli buku karyanya sendiri dengan harga fantastis mungkin baru kali ini terjadi. Itulah yang dilakukan oleh Prof Dr Thohir Luth MA—Wakil Ketua PWM Jawa Timur, di acara Rakorsus dan Upgrading Lazismu Jawa Timur, di Hotel Kapal Garden, Sengkaling, Malang, Selasa, (1/6/2021).
Buku berjudul Membangun Kepribadian terbitan Hikmah Press Surabaya April 2021 itu, yang sudah diwakafkan pada Lazismu Jawa Timur ini, dia beli sendiri, seharga Rp 5 juta, seratus kali lipat dari harga semestinya: Rp 50 ribu.
Thohir Luth, hadir untuk membuka acara ini. Kemudian dalam sambutan pembukaan acara itu, dia menyampaikan permintaaan maaf tidak ikut dalam donasi Palestina yang digalang Lazismu karena masih ada agenda penyelesaian masjid di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pria kelahrian Flores NTT, 7 Agustus 1954 itu dan kawan-kawannya ingin membangun masjid yang terbaik karena kebanyakan masjid di sana kalah pamor dibanding gereja-gereja yang ada. Maklam di sana umat Islam termasuk minoritas.
Namun ternyata ada kejutan di akhir sambutanya. Thohir Luth membeli satu buku—di antara 1000 buku yang sudah diwakafkan kepada Lazismu Jawa Timur—itu dengan harga fantastis. “Saya beli satu buku ini Rp 5 juta rupiah,” ujarnya sambil mengangkat buku karyanya itu.
Setelah Thohir Luth membeli buku tersebut, keluarga Marmin Siswoyo—tokoh Muhammadiyah Blitar—juga membeli satu buku seharga Rp 5 juta. “Jadi dua buku sudah laku seharga Rp 10 juta,” kata drh Zainul Muslimin, Ketua Lazismu Jatim.
Sekretari Lazismu Jatim Aditio Yudono menjelaskan, kepada peserta bahwa 1000 buku yang sudah diwakafkan itu bisa dibeli dengan harga minimal Rp 50. “Syukur-syukur bisa lebih,” ujarnya.
Dia menjelaskan, hasil penjualan buku wakaf ini akan digunakan bagi program-progam Lazismu Jatim. Untuk konfirmasi bisa menghubunginya: 0813 2572 4440.
Buku Spesial
Prof Thohir Luth menjelaskan, buku karyanya yang diedit almarhum Nadjib Hamid itu termasuk spesial. Menurutnya, biasanya Nadjib Hamid mengedit bukunya dalam empat bulan. Tapi buku Membangun Kepribadian ini cuma diedit dalam satu pekan.
“Saat saya tanya (kok cepat)? Mas Nadjib bilang, biar cepat kelar semuanya,” cerita Thohir Luth, Guru Besar Universitas Brawijaya Malang itu.
Dia tidak mengira jika kalimat yang disampaikan Nadjib Hamid saat itu mengandung firasat tertentu. Sebab setelah tiga hari buku itu terbit Nadjib Hamid meninggal dunia.
Lazismu Jatim menggelar rapat koordinasi khusus (rakorsus) untuk menyiapkan Idul Kurban 1442 yang dihadiri pengurus Lazismu se-Jatim.
Zainul Muslimin mengatakan, seperti tahun-tahun sebelumnya, kurban yang dikelola Lazismu akan dirupakan dalam bentuk Rendangmu–rendang kemasan kaleng—sehingga bisa dimanfaatkan sepanjang tahun. Terutama dibagikan ke panti asuhan dan untuk logistik korban bencana alam.
Dalam acara tersebut Lazsimu Jarim juga melaporkan perolehan penggalangan dana untuk Palestina sebesra Rp 8,5 miliar. (*)
Penulis Muh. Isa Ansori Editor Mohammad Nurfatoni