PWMU.CO – Islam sesungguhnya sangat damai dan toleran. Karena Islam menghadirkan ajaran rahmatan lilil alamin. Jika kemudian muncul wajah dari kaum muslim yang tidak bersahabat, itu karena para pelakunya tak memahami paham esensi ajaran Islam.
Demikian benang merah pengajian bulanan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Islam Ramah versus Islam Marah. Hadir sebagai pembicara Prof Dr Yunahar Ilyas MAg (Wakil Ketua Umum MUI) dan Ketua PWM Jatim Dr Saad Ibrahim MA. Acara ini dimoderatori oleh Rohman Budijanto (wartawan senior Jawa Pos).
(Baca juga: Jangan Pertentangkan Islam Ramah dan Marah dan Jangan Pertentangkan Perbedaan Muhammadiyah dan NU!)
Yunahar Ilyas mengatakan, umat Islam di Indonesia harus memegang teguh prinsip-prinsip dakwah. Salah satunya dakwah bil hikmah, dengan menyampaikan nasihat-nasihat yang baik. “Dakwah Bil hikmah itu harus dengan nash, yakni Alquran dan Alhadis, serta dengan aqli (akal),” katanya.
Ia lalu menjelaskan, untuk membicarakan dakwah ada empat unsur yang harus dipatuhi. Pertama, siapa yang berdakwah. Kedua, siapa yang didakwahi. Ketiga, tema dakwah yang disampaikan. Keempat, metode dakwah. Keempat hal ini tentu memerlukan akal dari sang pendakwah untuk memilah dan memilihnya. (yudi)