PWMU.CO– Bupati Gresik H Fandi Akhmad Yani SE membawa rombongan pejabat beramai-ramai kunjungi Pulau Bawean, Selasa (8/6/2021).
Salah satu acaranya peletakan batu pertama pembangunan kembali Masjid Ash-Shalihien Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sangkapura. Masjid ini dibangun dua lantai dengan biaya Rp 3 miliar.
Bupati Gresik hadir didampingi Wakil Bupati Dra Aminatun Habibah MPd, Ketua PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah) Gresik, Dr Taufiqullah A Ahmadi.
Juga ikut hadir istri bupati, Nurul Haromain, dan beberapa pejabat seperti kepala Dinas Tenaga Kerja, kepala Dinas Kesehatan, kepala Satpol PP, dan anggota DPRD.
Kedatangan rombongan petinggi Gresik ke masjid ini menggembirakan warga Muhammadiyah setempat.
”Peristiwa seperti ini hampir tidak pernah terjadi sebelum-sebelumnya,” komentar Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sangkapura, Raden Hozaimi SPd.
”Sungguh luar biasa dan sangat menggembirakan keluarga besar Muhammadiyah di Pulau Bawean,” tandasnya.
Hozaimi menerangkan, Masjid Ash-Shalihien PCM Sangkapura telah berdiri sejak tahun 1960-an. Telah beberapa kali renovasi. Saat ini pembangunan total kembali memenuhi kebutuhan jamaah.
Acara peletakan batu pertama Masjid Ash-Shalihien diawali dengan pertunjukan pencak silat Bawean. Dua pendekar memamerkan keindahan seni pencak pengantin. Yaitu seni pencak yang sering disuguhkan saat ada acara pernikahan. Gerakan jurus dan tendangannya memukau undangan.
Ketua PCM Sangkapura Raden Hozaimi menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada bupati, wakil bupati, ketua PDM Gresik, anggota DPRD serta beberapa pejabatyang telah hadir di Pulau Bawean untuk peletakan batu pertama pembangunan Masjid Ash-Shalihien. Hozaimi berharap, dengan kehadiran para tokoh ini, pembangunan masjid segera dimulai dan selesai.
Selalu Disuguhi Makan
Ketua PDM Gresik, Dr Taufiqullah A Ahmadi, dalam sambutannya menyampaikan, Pulau Bawean adalah pulau kecintaan orang-orang Gresik. Keindahan Bawean tidak kalah dengan Pulau Bali.
Taufiqullah menyampaikan sangat sering datang ke Pulau Bawean sejak tahun 1990-an. ”Setiap kali datang, perasaannya selalu sama, yaitu penuh kegembiraan,” tuturnya.
Taufiqullah juga menjelaskan pembangunan Masjid Ash- Shalihien yang baru untuk menjadi bagian pembinaan siswa-siswi sekolah Muhammadiyah Bawean terdiri dari SD, MI, SMP, MTs, SMA, dan SMK. Ini menjadi center of excellence seperti halnya sekolah Muhammadiyah di Gresik daratan.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dalam sambutannya menyatakan terkesan tiap berkunjung ke Pulau Bawean. Dia beserta rombongan rasanya seperti tidak berhenti makan. ”Sebab setiap mengunjungi suatu lokasi, ajakan untuk makan tidak pernah berhenti,” ujarnya.
Bupati sangat mengapresiasi budaya pencak yang ditampilkan. Menurutnya budaya seperti pencak Bawean harus dirawat dan dijaga. ”Suatu saat seni pencak Bawean harus tampil di Kabupaten Gresik,” katanya.
Bupati ingat pesan mertuanya, KH Agoes Ali Masyhuri, pimpinan Pondok Pesantren Bumi Sholawat, Tulangan Sidoarjo, bahwa dalam hidup ini kita harus mampu meninggalkan prestasi dan prasasti.
”Bila gajah mati meninggalkan gading, macam mati meninggalkan belang, janganlah kita mati meninggalkan janda dan utang, melainkan prestasi dan prasasti,” katanya disambut tawa hadirin.
Peletakan batu pertama Masjid Ash-Shalihien dilakukan bupati, istri bupati, wakil bupati, ketua PDM Gresik dan ketua PCM Sangkapura. Acara ditutup dengan foto bersama dan ramah tamah. (*)
Penulis Kemas Saiful Rizal Editor Sugeng Purwanto