PWMU.CO – Simulasi Safety Riding SD Mugeb: Ngerem yang Baik Itu Gimana? SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik (SD Mugeb) bersama Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Gresik adakan sosialisasi dan simulasi safety riding di Averroes Hall SD Mugeb, Kamis (10/6/2021).
Kegiatan diawali dengan pemutaran video pendek tentang pelanggaran lalu lintas yang dilakukan warga. Peserta pelatihan yang beranggotakan ibu-ibu wali siswa dan para ustadzah sangat terkesima sekaligus terhibur karena videonya lucu. Meskipun kesannya menyindir, video tersebut sempat membuat peserta pelatihan tertawa.
Kanit Dikyasa Satlantas Polres Gresik Iptu Yanni SSos menjelaskan, dalam berlalu lintas, keselamatan adalah yang utama. Bagaimana kita mengutamakan keamanan untuk kita maupun orang lain. “Kalau kita perempuan wajib pakai jilbab, maka di sini helm juga wajib,” jelasnya.
Yanni, panggilan akrabnya, juga memaparkan untuk membonceng anak kecil lebih baik di belakang. “Jika kita membonceng anak lebih baik taruh belakang, karena kalau di depan itu jadi tameng,” terangnya.
Dia juga menjelaskan bahwa selain mengutamakan keselamatan ada juga etika berlalu lintas. Pentingnya kesadaran lalu lintas harus kita tanamkan. “Fungsi spion itu untuk lihat belakang,” terangnya lagi. Ia juga mengingatkan kita untuk tidak menyalip dari sebelah kiri.
“Kenapa tidak diperbolehkan nyalip sebelah kiri? Karena angin yang dikeluarkan kendaraan besar akan mengganggu keseimbangan roda dua,” terangnya.
Jika dari kiri kena hembusan angin, sambungnya, kalau jatuh pasti ke arah kanan karena gravitasinya dari truk ya akhirnya tertindas truk.
“Makanya nyalip itu lihat sebelah kanan, lihat belakang. Kuncinya sabar dan harus memanajemen waktu,” imbaunya.
Di akhir acara, pemateri membuka sesi tanya jawab. Begitu banyak peserta yang antusias dalam bertanya. Salah satunya yaitu Winda, perwakilan wali siswa kelas II.
“Ada kendaraan sepeda motor kencang ngeremnya mendadak. Ngerem yang baik itu seperti apa?” tanyanya.
Yanni menjawab bahwa ada teknis mengerem yang baik. “Jarak aman kecepatan harus dipadukan supaya harmonis,” jelasnya. Peserta yang bertanya tampak sumringah karena ada yang mendapat hadiah helm, jaket, kaos, dan buku panduan berlalu lintas.
Kepala SD Mugeb, Moh Nor Qomari mengatakan SD Mugeb sebagai Sekolah Pocil (Polisi Cilik) sangat bahagia bisa mengedukasi budaya berkendara safety riding kepada ustadz-ustadzah, wali siswa, maupun warga sekitar sekolah.
Safety Riding Basic Skill dan Knowledge
Salah satu cara untuk menghargai hidup ini adalah dengan budaya berkendara atau safety riding. Dalam berkendara hal yang penting adalah memprediksi bahaya. Ini disampaikan oleh Hari Setiawan SE MM, Koordinator Safety Riding PT Astra Honda Motor (AHM).
“Mengapa kita butuh keselamatan? Kenapa kita harus safety riding? Supaya selamat, karena keselamatan itu mahal. Karena setiap harinya ada kecelakaan. Jadi keselamatan itu penting,” terangnya.
“Kalau hati-hati itu datangnya dari Allah. Kalau tergesa-gesa dari syaitan. Itulah makanya dalam berkendara kita harus hati-hati,” sambungnya.Oleh karena itu, lanjutnya, dalam berkendara lakukan hal ini. Pertama, Pada detik pertama identifikasi, detik kedua keputusan, dan detik ketiga pengoperasian.
“Kemudian lakukan perawatan pada kendaraan kita. Misalnya ganti oli dua atau tiga bulan sekali. Kalau perawatan utuh cara mengatasinya serahkan ke petugas mekanisme minimal tiga bulan. Kemudian juga ahami situasi biar bisa memprediksi bahaya yang kemungkinan akan timbul,” nasihatnya.
Selepas sosialisasi, peserta pelatihan dikenalkan dengan safety riding (berkendara yang aman) di lapangan timur SD Mugeb yang didemonstrasikan oleh Hari Setiawan dan tim dengan mengendarai motor Honda dari AHM. (*)
Penulis Kaiisnawati Editor Mohammad Nurfatoni