PWMU.CO – Smamiv Surabaya menggelar Wisuda Tahfidh Angkatan Pertama di Hall KH Mas Mansyur yang diikuti 27 siswa, Sabtu (12/6/21).
Kepala SMA Muhammadiyah 4 (Smamiv) Surabaya Zainal Arifin MPdI mengatakan kegiatan ini merupakan puncak dari Program Tahassus yang menjadi unggulan sekolah.
“Tujuan dari program ini adalah untuk mencetak generasi yang excellent dan Islami sesuai dengan branding Smamiv,” ujarnya.
Beri Apresiasi pada Wisudawan
Zainal berharap agar siswa yang sudah diwisuda dapat memotivasi siswa lainnya yang belum mengikuti Program Tahassus. Selain itu, sekolah telah menyiapkan uang saku setiap bulannya kepada wisudawan dan wisudawati sebagai bentuk apresiasi.
“Jumlah yang diberikan sesuai dengan banyak hafalan juznya,” jelasnya, pendek.
Dia menjelaskan Program Tahassus dikhususkan bagi siswa yang memiliki minat dan keinginan untuk menambah hafalannya terhadap ayat-ayat al-Quran. Di dalamnya terdapat serangkaian kegiatan yang diikuti. Mulai dari tahapan penyaringan, pengelompokan kelas-kelas berdasarkan capaian hafalannya, bimbingan pramunaqasah, munaqasah, dan setelah dinyatakan lulus akan diwisuda.
“Semua rangkaian tersebut dilaksanakan rutin setiap tahunnya,” tandasnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Tajdid Center Jawa Timur Misbahul Munir. Dia ingin berkomitmen dan konsisten dalam mencetak generasi penghafal al-Quran agar apa yang diinginkan dan dicita-citakan orangtua dapat terwujud.
“Ketika lulus nanti dapat melanjutkan ke perguruan negeri melalui jalur beasiswa tahfidz,” katanya.
Jadikan Diri Lebih Dekat Allah
Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr M. Sholihin Fanani MPSDM mengatakan, dengan menghafal al-Quran artinya menjadikan diri kita orang yang dekat dengan Allah. Hal ini dikarenakan al-Quran merupakan wahyu Allah SWT.
“Anak-anak yang menghafal al-Quran, insyaallah akan senantiasa dijaga oleh Allah. Selain mendapatkan pahala untuk diri sendiri, pahala menghafal al-Quran juga mengalir kepada orangtua kita,” katanya.
Mudah-mudahan, harapnya, hafalan anak-anak dapat diteruskan hingga 30 juz sampai mendapat gelar tahfidh. “Hindari kegiatan yang dapat menghilangkan hafalan kita,” , pesannya.
Penulis Wahyu Prihantini. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni