Angin Duduk, Kenali Penyakit Mematikan Ini oleh dr Tjatur Prijambodo MKes, Direktur RS Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan Sidoarjo.
PWMU.CO– Kematian mendadak, dalam istilah medis disebut suddent death. Hal ini bisa disebabkan karena serangan jantung (heart attack). Penyakit yang bisa menyebabkannya adalah jantung koroner.
Penyakit jantung koroner pada mulanya disebabkan oleh penumpukan lemak pada dinding dalam pembuluh darah jantung (pembuluh koroner). Lama kelamaan diikuti oleh berbagai proses seperti penimbunan jaringan ikat, pengapuran, pembekuan darah, yang kesemuanya akan mempersempit atau menyumbat pembuluh darah tersebut.
Kondisi ini mengakibatkan otot jantung di daerah tersebut mengalami kekurangan aliran darah dan dapat menimbulkan berbagai akibat yang cukup serius. Seperti nyeri dada sampai infark jantung. Populer disebut serangan jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak, walaupun penderita sebelumnya terlihat sehat-sehat saja.
Beberapa faktor risiko penyakit jantung koroner
- Riwayat keturunan penyakit jantung dalam keluarga
- Kadar Kolesterol Total dan LDL tinggi
- Kadar Kolesterol HDL rendah
- Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
- Merokok
- Diabetes Mellitus
- Kegemukan
- Kurang olah raga
- Stress
Bila menyandang salah satu atau beberapa faktor risiko di atas, dianjurkan secara berkala memeriksakan kesehatan jantung di rumah sakit. Adanya dua atau lebih faktor risiko akan berlipat kali menaikkan risiko total terhadap penyakit jantung koroner.
Di masyarakat awam, sering terdengar istilah angin duduk yang bisa menyebabkan kematian mendadak. Apa sebenarnya angin duduk itu? Benarkah karena menyerang saat posisi seseorang sedang duduk?
15 Menit
Angin duduk, dalam istilah kedokteran disebut Angina Pectoris adalah suatu penyakit yang ditandai dengan nyeri dada akibat otot jantung kurang mendapatkan pasokan oksigen dari aliran darah.
Pasokan darah ke otot jantung terganggu karena adanya penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah. Angin duduk dapat terjadi secara tiba-tiba. Angin duduk adalah penyakit yang bisa didiagnosa setelah si pasien meninggal akibat serangan jantung secara mendadak.
Disebut penyakit angin duduk, bukan karena ada angin yang masuk dan menyerang saat posisi duduk tapi karena orang yang terkena serangan, langsung duduk (menekuk tubuhnya) karena menahan nyeri di dada.
Angin duduk adalah salah satu gejala penyakit jantung koroner yang akut. Lebih mematikan dari pada penyakit jantung koroner biasa. Seseorang bisa mati mendadak akibat terserang angin duduk. Setiap orang harus mewaspadai penyakit itu. Biasanya diawali dengan nyeri di dada, tetapi tidak mendapatkan tindakan penanganan yang tepat.
Gejala yang timbul dan harus diwaspadai, apabila si penderita merasakan sakit di dada dibarengi dengan mengeluarkan keringat. Sering menderita kram pada bagian lengan atas bagian kiri.
Keluhan nyeri ini bisa merambat ke kedua rahang gigi kanan atau kiri, bahu, serta punggung. Lebih spesifik, ada juga yang disertai kembung pada ulu hati seperti masuk angin atau maag.
Sumber masalah sesungguhnya hanya terletak pada penyempitan pembuluh darah jantung (vasokonstriksi). Sebenarnya gejala tersebut hanya si penderita yang tahu. Dari adanya keluhan yang dirasakan seseorang yang lebih sering menyangka bahwa bahwa penyakit itu adalah masuk angin. Istilah ini, juga tidak ada di dunia medis. Biasanya pertolongan pertama yang dilakukan si penderita adalah dipijat, minum obat masuk angin, kerokan atau minum jamu.
Banyak korban yang sering ditemui pada kasus yang sama, seharusnya menjadi perhatian bagi setiap orang. Untuk menghindarinya, segera periksakan diri ke Rumah Sakit Muhammadiyah/Aisyiyah terdekat apabila mengalami keluhan di dada.
Jika tidak ditangani, maka serangan jantung yang dapat menyebabkan angin duduk bisa menyerang hanya dalam waktu 15-20 menit hinga si penderita meninggal.
Jika tiba-tiba merasa nyeri dada, sebaiknya tidak melakukan aktivitas fisik apapun termasuk berhubungan seks. Pertolongan pertama yang harus dilakukan pada pasien yang merasakan serangan jantung adalah segera pergi ke rumah sakit yang menyediakan fasilitas penanganan gawat darurat jantung. Ingat! Tidak boleh lebih dari 15 menit setelah serangan nyeri pertama.
Bedakan Gejalanya
Hendaknya dibedakan antara keluhan nyeri pada sindrom serangan jantung koroner akut dengan serangan jantung koroner. Pada kasus pertama, terjadi akibat sumbatan tidak total yang dirasakan saat istirahat.
Serangan ini memang mendadak. Bukan karena capai, masuk angin, atau penyakit-penyakit lainnya. Biasanya penderita akan meninggal paling lama lima belas menit setelah keluhan rasa nyeri pertama kali dirasakan.
Sementara serangan jantung koroner, terjadi akibat sumbatan total pembuluh darah jantung karena aktivitas fisik yang berlebihan. Masyarakat diminta waspada terhadap keluhan ini. Karena penderita sebelum terserang akan tampak sehat-sehat.
Solusi satu-satunya hanyalah melonggarkan sumbatan yang terjadi, yaitu dengan memberikan obat anti platelet (sel pembeku darah) dan anti koagulan. Atau obat untuk mengantisipasi ketidak-seimbangan suplai oksigen dan kebutuhan oksigen. Misalnya nitrat, betabloker, dan kalsium antagonis.
Dari data yang ada, kondisi rumah sakit di Indonesia tidak terlalu bisa diharapkan untuk pengobatan serangan ini. Untuk itu disarankan agar penderita yang sudah tahu bahwa dirinya memiliki gangguan jantung sebaiknya membawa tablet antiplatelet ke manapun ia pergi.
Obat anti platelet yang paling murah dan gampang dicari adalah Aspirin. Obat ini selain bermanfaat sebagai pertolongan pertama mengatasi nyeri dan melonggarkan kembali pembuluh darah yang tersumbat oleh trombosit atau platelet (sel pembeku darah).
Semoga kita terhindar dari serangan angin duduk dan serangan jantung. Aamiin. Semoga bermanfaat. (*)
Editor Sugeng Purwanto