PWMU.CO – Kisah penuh tawa lima kepala daerah alumni UMM dipentaskan di atas panggung drama Halal Bihalal IKA UMM, Sabtu (12/6/21).
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) lewat Ikatan Alumni Mahasiswa (IKA) menggelar Halal Bihalal dengan protokol kesehatan yang ketat di Dome UMM. Selain digelar offline, kegiatan yang juga dihadiri Menko PMK Prof Dr Muhadjir Effendy MAP itu ditayangkan melalui kanal Zoom dan YouTube UMM.
Ada hal unik yang sudah disiapkan dalam agenda halal bihalal tersebut, yakni penampilan drama perkuliahan lima tokoh alumni yang sukses menjadi kepala daerah. Kisah kelimanya dipadukan dengan apik oleh para pemeran.
Tidak jarang penampilan ini mengundang tawa para alumni yang hadir. Menariknya, tidak hanya menampilkan drama saja, tapi juga langsung menanyakan momen tersebut sembari bercanda tawa pada bupati dan wakil bupati yang bersangkutan.
Kisah Penuh Tawa Jambu Kos-kosan
Salah satu kisah yang ditampilkan adalah kisah Wakil Bupati Kaimana, Papua Barat, Hasbulla Furuada SP. Dulunya dia merupakan salah anggota Resimen Mahasiswa ketika berkuliah di UMM. Di zaman yang serba kekurangan, Hasbulla kadang mengambil jambu di dekat kosnya.
“Dulu paling cepat dapat uang bulanan itu sekitar tiga bulan. Jadi saya sering kelaparan, kadang mengambil jambu di dekat kos saya. Pernah suatu ketika, saya mengambil jambu. Ternyata pemilik pohon jambu tepat berada di depan saya. Untung saya diperbolehkan mengambil jambu tersebut,” kenang Hasbulla.
Kisah lain yang didramakan adalah cerita Wakil Bupati Malang Drs H Didik Gatot Subroto SH MH. Pada zaman kuliah, Didik dikenal sebagai mahasiswa yang rajin dan mempunyai catatan yang paling rapi.
Karena hal tersebut, catatan perkuliahannya sering dipinjam kawan-kawannya. “Saya sampai sering sekali mendapat komisi di tempat fotokopi, karena saking banyaknya teman yang memfotokopi catatan perkuliahan saya,” kata Didik.
Kisah-kisah lainnya juga tidak kalah unik. Seperti cerita Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf SE MMA. Para lakon sukses memerankan Gus Irsyad saat menjadi mahasiswa dulu. Dia seringkali diminta untuk menjemput para pemateri dan undangan karena hanya dia yang memiliki surat izin mengemudi (SIM).
Bupati Pamekasan H Baddrut Tamam SPsi juga mempunyai kisah yang tidak kalah menarik. Mulai dari kesuksesannya berjualan kerupuk ketika mahasiswa, memiliki telepon genggam, hingga rela berusaha menyukai basket. Terakhir, ada cerita dari Wakil Bupati Pacitan Gagarin SSos, yang ketika menjadi mahasiswa, kerap kali mengamati aktivitas yang ada di pasar karena menyukainya.
Membangun Jaringan Alumni
Dalam kesempatan tersebut, Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, banyak sekali alumni UMM yang berprestasi, baik di bidang pemerintahan maupun lainnya. “Karena hal itu, UMM harus segera menyusun kekuatan dan jaringan alumni, dalam rangka membangun dharma bakti demi mewujudkan slogan dari UMM untuk bangsa,” ujarnya.
Muhadjir juga menyampaikan agar UMM tidak cepat berpuas diri dengan capaiannya sekarang. UMM harus terus berpacu ke depan dengan alumni sebagai pendukungnya.
“Ingat, kita akan memasuki dunia 4.0. Tanpa memiliki bekal yang baik, kita tidak bisa menyiapkan alumni untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan drastis. Terima kasih kepada para alumni yang telah datang, baik online maupun offline. Selamat telah meniti karir dengan baik, semoga UMM tetap jaya,” ungkap mantan Mendikbud tersebut.
Senada dengan Muhadjir, Rektor UMM Dr Fauzan MPd juga menekankan pada pembentukan jaringan alumni yang teratur dan baik. “Terima kasih pada para alumni yang telah menyempatkan diri hadir di acara ini. Semoga rintisan yang luar biasa ini dapat dikembangkan dalam bentuk jaringan produktif, dalam rangka membawa UMM untuk bangsa,” paparnya.
Selain menghadirkan drama kolosal lima kepala daerah alumni, dalam Halal Bihalal IKA UMM itu juga menghadirkan tema UMM tahun 90-an. Tak hanya pada dekorasi panggung dan dresscode para peserta, ada pula jejeran foto aktivitas mahasiswa pada tahun 1990-2000 yang dipamerkan di belakang tempat duduk.
Dalam gelaran ini turut mengundang para alumni yang telah sukses di dunia entertainment. Seperti juara tiga KDI 2020 Mochammad Abdul Wahid dan komedian Abdurrahim Arsyad. Bahkan, Abdur yang merupakan alumni UMM angkatan 2006 tidak hanya hadir, tapi juga sekaligus menjadi MC hingga akhir acara.
Untuk menambah kemeriahan, UMM turut mengundang Paduan Suara Mahasiswa Gitasurya, Band Terima Kos Putri (TKP), dan iringan biola dari Sugianto. Ada pula penampilan kecapi dari Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI). (*)
Penulis Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.