Ketika Ronaldo Singkirkan Coca Cola oleh Dhimam Abror Djuraid, CEO Hizbul Wathan FC Liga 2.
PWMU.CO– Apa arti sebuah nama. Itu kata Shakespeare. Apa arti sebuah usia. Itu kata Cristiano Ronaldo. Nama tidak ada artinya. Mawar akan tetap mawar di mana pun berada. Begitu kata Shakespeare. Bagi Ronaldo, usia adalah sekadar deretan angka yang tidak ngaruh terhadap performa.
Euro 2020 ini menjadi ajang pembuktian bagi Ronaldo bahwa usia tidak menjadi masalah. Ronaldo sudah mencetak dua gol dan menempatkan diri sebagai top skor sementara bersama pemain Italia Ciro Immobile dan Manuel Locatelli. Dua pemain lain yang mencetak dua gol adalah Romero Lukaku dari Belgia dan Patrick Schick dari Republik Ceko.
Dalam usia 36 tahun Ronaldo CR7 yang bermain di Juventus menjadi top skor Seri A Italia dengan 29 gol. Liga Italia yang terkenal dengan permainan defensif ala gerendel pintu, Catanaccio, ternyata mampu dijebol oleh Ronaldo.
Prestasi itu dicapai ketika usianya sudah beranjak uzur. Rekan-rekan seusia Ronaldo sudah pensiun lima atau enam tahun yang lalu. Bahkan tidak terhitung banyaknya pemain yang pensiun ketika masih usia produktif likuran tahun karena cedera.
Di ajang Euro 2020 sekarang Ronaldo menjadi kapten timnas Portugal memimpin rekan-rekannya untuk mempertahankan mahkota juara Eropa. Portugal menjadi juara bertahan Euro 2016 ketika di final menundukkan tuan rumah Prancis 0-1.
Ronaldo menjaga kondisi tubuhnya dengan superketat. Karena itu badannya bugar dan tetap mampu tampil di level kompetisi tertinggi bersama klub dan timnas. Disiplin yang tinggi dalam berlatih dan menjaga pola hidup dan makan, membuat Ronaldo terhindari dari cedera parah yang membuat banyak pemain berbakat harus pensiun dini.
Tubuh Ronaldo laksana robot. Otot-ototnya kuat dan lentur dan perutnya six pack. Tidak ada lemak yang menempel di tubuhnya. Menurut standar sport science seorang atlet profesional hanya boleh mempunyai lemak dalam tubuhnya maksimal 10 sampai 12 persen. Tapi lemak di tubuh Ronaldo ternyata nol persen.
Gaya hidup sehat Ronaldo menjadi legenda, dan seringkali menjadi sensasi. Ia kerap memamerkan otot-otot tubuhnya saat menjalani latihan keras di gym. Ia juga hidup super bersih, anti alkohol, anti minuman bersoda, anti makanan berlemak.
Ronaldo juga menjaga tubuhnya untuk selalu bersih dari tato. Tidak ada satu titik tato pun di tubuh Ronaldo. Ini beda dengan bintang-bintang sepakbola profesional lain yang tubuhnya penuh tato dari kepala sampai ke ujung kaki. Bahkan, pemain yang berkulit hitam pun memakai tato.
Ronaldo rajin mendonorkan darahnya. Itu sebabnya ia tidak mau mengotori darahnya dengan tato. Menurut Ronaldo, sekali bertato maka darah akan tercemari dan tidak bersih lagi ketika didonorkan.
Di pergelaran Euro 2020 Ronaldo membuat heboh gegara menyingkirkan dua botol Coca Cola dari mejanya saat memberikan keterangan pers menjelang pertandingan antara Hungaria melawan Portugal. Sebagai gantinya CR7 mengangkat botol air mineral dan memberi isyarat agar meminum air sehat dan menghindari minuman bersoda yang tidak sehat untuk tubuh.
Momen singkat ini membawa dampak besar bagi Coca Cola yang menjadi sponsor Euro 2020. Harga sahamnya langsung merosot dan kapitalisasi perusahaannya pun ikut melorot. Kabarnya Coca Cola rugi sampai Rp 57 triliun.
Hal yang sama dipertunjukkan oleh bintang sepakbola Prancis Paul Pogba yang juga bermain untuk Manchester United. Dalam sebuah sesi jumpa pers setelah kemenangan melawan Jerman 0-1, Pogba menyingkirkan sebuah botol bir Heineken yang ada di depan mejanya. Pogba tanpa ragu menurunkan botol alkohol itu ke bawah meja.
Pogba adalah penganut Islam yang taat. Ia kerap menjalankan ibadah umrah saat jeda kompetisi. Pogba tidak meminum alkohol dan karenanya menolak ada sponsor bir di mejanya. Gestur Ronaldo dan Pogba ini menjadi sinyal positif bagi anak-anak muda pecinta sepakbola.
Ronaldo tidak beragama Islam, tapi dia bersahabat dekat dengan Mesut Ozil saat sama-sama bermain untuk Real Madrid. Ronaldo kerap menunggui Ozil yang sedang menjalankan shalat. Ronaldo juga suka mendengarkan Ozil membaca al-Quran.
Karena itu Ronaldo bisa mengucapkan Assalamu alaikum dengan cukup fasih. Ketika memberi selamat kepada Khabib Nurmogamedov yang pensiun dari dunia tarung bebas MMA, Ronaldo mengawalinya dengan salam yang cukup fasih.
Ronaldo seorang filantropis yang suka memberi sedekah. Ketika Aceh dilanda tsunami pada 2004 Ronaldo tergerak hatinya ketika mengetahui seorang anak kecil bernama Martinus yang berhasil menyelamatkan diri dengan bertahan di atas pohon selama berhari-hari. Martinus diketahui memakai jersey CR7 milik Ronaldo.
Ronaldo menghubungi Martinus dan mengangkatnya sebagai anak dan membawanya ke Portugal untuk mengajarinya sepakbola. Martinus sekarang sudah tumbuh menjadi pemuda dewasa dan sudah menikah.
Meskipun tidak terlibat politik praktis, tetapi Ronaldo sangat sadar politik. Ia menjadi pembela gigih hak-hak Palestina yang dirampas Israel. Ronaldo menjadi penyumbang rutin berbagai kegiatan di Palestina.
Klub Real Madrid yang dibela Ronaldo adalah musuh bebuyutan FC Barcelona yang menjadi ibukota Katalunia. Persaingan itu menjadi persaingan politik karena Madrid adalah ibukota Spanyol dan Katalunia adalah provinsi yang ingin memisahkan diri.
Dua klub lawan bebuyutan itu mempunyai orientasi politik dalam negeri dan luar negeri yang berbeda. Dalam konflik Timur Tengah, Madrid lebih pro Palestina. Dan karena itu Ronaldo pun tidak ragu-ragu mendukung Palestina merdeka.
Insiden Ronaldo vs Coca Cola menjadi kontroversi. Ada yang menilai Ronaldo tidak menghormati sponsor yang sudah membiayai turnamen. Sampai sejauh ini belum ada tindakan dari UEFA terhadap insiden itu. Seorang pengamat mengatakan bahwa jika kasus itu terjadi di Amerika maka Ronaldo akan dikenai denda.
Insiden ini menunjukkan bahwa seorang public figure seperti Ronaldo punya pengaruh yang lebih powerful dari sebuah negara sekalipun. Coca Cola adalah salah satu perusahaan trans-nasional paling berpengaruh di dunia.
Produknya tersebar di seluruh dunia dan menjadi bagian dari life style modern. Sudah sangat banyak studi yang membuktikan bahaya kandungan soda dalam Coca Cola, tapi konsumen di seluruh dunia tidak peduli.
Negara-negara di seluruh dunia tidak ada yang berani melawan perusahaan trans-nasional sekelas Coca Cola karena pengaruh ekonominya yang sangat besar. Tapi di tangan Ronaldo, Coca Cola tidak berkutik dan dengan enteng disingkirkan dari meja dan ditaruh di kolong. (*)
Editor Sugeng Purwanto