PWMU.CO – Gunakan HP untuk membuka aplikasi al-Quran, siswa SD Mumtaz tuntaskan menghafal al-Quran di juz 28, 29, 30, dan surat ar-Rahman.
SD Muhammadiyah 1 dan 2 Taman (Mumtaz) menggelar wisuda tahfidh ke-5. Wisuda yang dihelat secara virtual ini diikuti 92 siswa mulai dari kelas II hingga kelas VI, serta 151 siswa imtihan, Sabtu (19/6/21).
Sebelumnya, para hafidh dan hafidhah telah melalui ujian imtihan dan munaqasah secara luring dan daring dalam kategori juz 30, juz 29, juz 28, dan Surat Ar Rahman.
Kegiatan yang dilaksanakan secara virtual melalui Zoom Cloud Meeting ini, dihadiri Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr M Sholihin Fanani MPSDM, Rektor Muhammadiyah Sidoarjo Dr H Hidayatullah MSi, serta Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI) Kecamatan Taman Siti Aisyah MPd, dan Direktur Tajdied Center Misbahul Munir SPdI.
Menjadi peserta wisuda tahfidh generasi ke-5 SD Mumtaz ini, merupakan sebuah prestasi yang membanggakan. Di antaranya dirasakan Abelia Siena Aisyah Arfinda. Siswa kelas 2 SD Mumtaz yang telah hafidh juz 30 ini merupakan peserta wisuda tahfidh termuda. Abelia mengaku, dalam pola hafalannya menerapkan pola satu hari lima ayat.
Hal senada disampaikan siswi kelas VI SD Mumtaz Adzra Aramintana Az Zahra. Adzra menjadi penghafal terbanyak di SD Mumtaz tahun ini. “Sudah hafal Al Qur’an juz 28, juz 29, juz 30, dan Surat Ar Rahman,” ujarnya.
Atas prestasinya tersebut, dia memperoleh banyak tawaran beasiswa pada jenjang pendidikan selanjutnya. Layaknya anak zaman now, Adzra tak bisa lepas dari gawai, namun dia lebih banyak menggunakan gawai untuk membuka aplikasi al-Quran.
Tangis haru menghiasi momen wisuda tahfidh SD Mumtaz, terutama saat prosesi penyematan mahkota oleh perwakilan wisudawan pada orangtuanya. Penyematan mahkota ini sebagai simbol bahwa seorang anak yang dapat menjaga al-Quran, kelak akan memakaikan mahkota dan jubah kemuliaan bagi kedua orangtuanya di surga.
Tiga Tips Menghafal al-Quran
Sebelumnya, keynote speech Dr M Sholihin Fanani MPSDM memberikan apresiasi pada para wisudawan dan wisudawati tahfidh Quran ke-5 SD Mumtaz. “Alhamdulillah mereka telah memberikan mahkota kehormatan pada kedua orangtuanya di dunia dan di akhirat,” ungkapnya.
Al-Quran, kata Sholihin Fanani, adalah pedoman hidup yang tidak hanya dibaca saja tapi dipelajari dan diamalkan. “Karena sebaik-baik manusia adalah mereka yang mau mempelajari al-Quran dan mengajarkannya,” papar dia.
Menurutnya, ada tiga tips untuk menjadi penghafal al-Quran. Pertama dari sisi siswa, mereka harus bisa menjaga akhlak dan amal ibadah. “Karena Allah akan memudahkan setiap langkah kita, termasuk dalam menghafal al-Quran, jika kita menjaga akhlak yang baik dan rajin beribadah,” jelasnya.
Kedua, lanjut dia, setiap orangtua tidak boleh merasa cepat puas dengan jumlah surat atau juz yang sudah dihafalkan putra-putrinya. Selain memberikan fasilitas yang baik, orangtua harus terus mendorong sang anak agar hafalannya semakin banyak. “Bahkan jika perlu, orangtua dan anaknya harus berlomba-lomba menghafalkan ayat-ayat al-Quran,” terang dia.
Tips ketiga dari sisi sekolah. Sekolah wajib memberikan apresiasi pada siswanya yang sudah dapat menghafalkan al-Quran. Selain itu, seluruh warga sekolah baik itu guru dan karyawannya pun juga harus istiqamah mengaji dan menghafalkan al-Quran. “Agar hafalan al-Qurannya dapat tetap terjaga,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Tajdied Center Misbahul Munir SPdI MPd turut memantik semangat menghafal ayat-ayat Allah. Dia menjanjikan akan memberikan umrah gratis pada sekolah yang seluruh guru, karyawan, dan siswanya mampu menghafal lima juz al-Quran.
Gunakan HP, Siswa Ini Hafalkan Tiga Juz Al-Quran, Penulis Heni Dwi Utami. Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.