PWMU.CO – Muhammadiyah Kepulauan Selayar Rancang Sunatan Massal Prokes. Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, melalui Majelis Pembinaan Kesehatan Umum (MPKU), akan menggelar aksi sosial sunatan massal, 21 Juli 2021 mendatang.
Ketua PDM Selayar Abdullah mengatakan, sunatan massal tersebut akan dilaksanakan di tujuh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) yang ada di Kepulauan Selayar. Yakni PCM Bontosikuyu, PCM Bontosunggu, PCM Benteng, PCM Barugaya, PCM Polibunging, PCM Buki, dan PCM Bontomate’ne.
Abdullah menyebut, PDM Selayar bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Selayar. Pihaknya telah menggelar rapat bersama Wakil Bupati Selayar, Saiful Arif, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Selayar Dr Husaini, para camat se-Kepulauan Selayar, para kepala puskesmas se-Kepulauan Selayar, Senin (28/6/2021) di Kantor Bupati Selayar.
“Sunatan massal ini agenda rutin kita setiap tahun. Baru tahun kemarin MPKU tidak laksanakan karena pandemi. Karena itu Pemkab Selayar selalu mendukung. Alhamdulillah. Apalagi sekarang, Pak Wakil Bupati kan Wakil Ketua PDM, Mantan Ketua PDM juga.” ungkap Abdullah saat diwawancarai usai rapat bersama Pemkab Selayar.
Sesuaikan Protokol Kesehatan
Abdullah juga menerangkan, baru tahun ini pelaksanaan sunatan massal digelar tersebar di tujuh PCM yang ada di Selayar. Hal ini, ungkap Abdullah, untuk penyesuaian protokoler kesehatan (prokes) di masa pandemi.
“Tahun-tahun kemarin, sunatan massal kita pusatkan di Pusdam (Pusat Dakwah Muhammadiyah) Selayar. Tapi karena sekarang masa pandemi, jadi kita sebar ke tujuh PCM. Dan di sinilah, wujud kerjasama kita dengan pemerintah. Alhamdulillah semua puskesmas mau turun tangan,” jelas Abdullah.
Abdulah memprediksi, partisipan aksi sosial sunatan massal tahun ini akan lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ini karena warga akan lebih mudah mengakses tempat pelaksanaan yang ditempatkan di tujuh puskesmas yang ada di Selayar.
“Hanya di Kecamatan Benteng yang pelaksanaannya ditempatkan di Pusdam. Pelaksanaan terakhir, sebelum pandemi tahun lalu, ada 75 anak yang dikhitan. Kalau sekarang pelaksanaannya di setiap kecamatan ada, mungkin bisa 20 anak di setiap kecamatan,” kata Abdullah (*)
Penulis Zulfikar Hafid Editor Mohammad Nurfatoni