PWMU.CO – 48 Tahun Mengabdi, Pak Kholiq Akhirnya Menemui Sang Kholiq. Kepergian Abdul Kholiq (75) secara mendadak Senin (6/7/2021) sebelum Subuh, mengagetkan keluarga besar Muhammadiyah Babat. Karena selama ini Pak Kholiq, panggilan akrabnya, sehat-sehat saja.
Sceritanya, Selasa (28/6/2021) ia izin kepada Kepala Kantor Eksekutif PCM Babat Marita Cholifa Atin selama lima hari untuk istirahat. Pak Kholiq merasakan badannya kurang sehat.
Abdul Azis dan Risma—sekretaris dan staf eksekutif Kantor Pimpnan Cabang Muhammadyah (PCM) Babat—bisa memakluminua. Karena Pak Kholiq tidak pernah izin, kecuali pada saat libur. Tenaga eksekutif PCM Babat ada empat orang termasuk Pak Kholiq.
Pada Sabtu (3/7/2021) siang saya sempatkan ke kantor PCM Babat setelah menghadiri pertemuan dengan Forkompmcam (Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan) Babat terkait dengan PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat Covit-19. Suasana kantor agak berbeda karena Pak Kholiq tidak ada.
Ahad pagi, saya video call dengan empat eksekutif kantor PCM Babat. Pak Kholiq pun turut serta. Kita pun masih guyon dan menanyakan kabar kesehatannya. Pak Kholiq menyampaikan kalau sudah sehat.
Agak siang saya minta Mbak Risma mengantar probiotik ke Pak Kholiq dan Pak Zaenuri, Sekretaris PCM Babat yang lagi isolasi mandiri (isoman). Pertemuan Risma dengan Pak Kholiq cukup singkat. Ia menyampaikan akan masuk besoknya.
“Aku wis sehat. Insyaallah besok akan masuk kantor,” jelas Pak Kholiq kepada Risma.
Penjaga Aset Muhammadiyah
Abdul Kholiq kelahiran Babat 13 Maret 1946 adalah sesepuh Muhammadiyah Babat. Ia tempat bertanya tentang sejarah dan aset Muhammadiyah Babat.
Hanya Pak Kholiq yang memegang kuncinya. Dialah yang menyimpan dokumen aset Muhammadiyah se-Cabang Babat. Aset itu berupa sertifikat dan surat surat berharga.
Mengapa harus Pak Kholiq yang menyimpan. Karena Pak Kholiq menjadi Ketua Majelis Wakaf dan Kehartabendaan. Untuk kali pertama ia menjadi Ketua Majelis Wakaf dan Kehartabendaan PCM Babat 1985-1990.
Walau sudah sepuh usianya Pak Kholiq masih kuat ingatannya. Setiap hari masih ngantor di lantai dua dengan enjoi. Naik turun tangga bagi dia tidak masalah
Mengetik di komputer tidak kalah dengan yang muda. Juga dalam mengguanakan smartphone. Ia terbiasa menggunakan Android, termasuk untuk mengirim undangan rapat-rapat majelis.
Penjaga Dokumen Muhammadiyah
Ia juga menjaga dokumen-dokumen Muhammadiyah Babat. Pak Kholiq menata rapi dan penuh kehati-hatian di lemarinya.
Dokumen yang dihimpun tidak hanya berupa laporan-laporan yang terketik manual maupun file di komputer. Dokumen berupa tulisan tangan pun dihimpun. Mau tahu tulisan para ketua dan sekretaris PCM Babat dari masa ke masa. Pak Kholiq yang rajin menyimpan.
Saat saya menulis tentang Sejarah Muhammadiyah Babat. Pak Kholiq sangat banyak membantu menyiapkan dokumen Muhammadiyah Babat dari masa ke masa. Ia bongkar semua dokumen yang dimiliki Pimpinan Cabang Muhammadiyah Babat
Tidak sekedar menyajikan fakta sejarah berdasarkan dokumen yang ada. Pak Kholiq juga memberikan penjelasan secara rinci, runut dan detail sekali.
Pak Kholiq mengikuti perkembangan Muhammadiyah sejak Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Babat yang pertama. Mulai periode ketua Mochammad Shaleh (1959-1965), Adenan Noor Shodiq, Syafii Hasyim, Mochammad Saechan, Achmad Zaenuri, Noor Chozin, dan Abdul Ghoffar
Mengabdi Muhammadiyah 48 Tahun
Pak Kholiq 48 tahun mengabdikan diri di PCM Babat. Ia memulai pengabdian di Muhammadiyah pada tahun 1973 sebagai karyawan Balai Kesehatan Islam (Bakis) Muhammadiyah Babat yang sekarang berubah menjadi Rumah Sakit Muhammadiyah Babat (RSMB).
Setelah pensiun tahun 2005 dari karyawan RSM Babat, dia diangkat menjadi Sekretaris Eksekutif Majelis Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat (MKKM)—-kini Majelis Pelayanan Kesehatan Umat (MPKU). Tugasnya mengatur segala yang berkaitan dengan administrasi MPKU.
Berangkat dari ketekunan, entengan, dan nurutan, Pak Kholiq sering mendapat tugas sebagai sekretaris panitia atau sekretaris majelis.
Wafatnya Pak Kholiq yang terlahir dari pasangan Soenhadji Tadjam dan Soemidjah meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga besar Muhammadiyah Babat.
Orang tuanya Soenhadji Tadjam adalah aktivis Muhammadiyah Babat. Mantan anggota DPRD Lamongan dari partai Masyumi. Pernah menjadi Kepala Desa Babat.
Baca Berta Terkait: Ditekan PKI Soenhadji Tadjam Mundur dari Kades
Pak Kholiq, selamat menghadap Sang Khaliq. Semoga mendapat tempat terbaik di hadapan Allah. Semoga terlahir generasi baru yang mampu mewarisi nilai perjuangan dan pengabdiannya. (*)
Penulis Fathurrahim Syuhadi Editor Mohammad Nurfatoni