PWMU.CO – Seketika kantong plastik berubah fungsi dan dipakai sebagai jas hujan oleh peserta aksi ‘Bela Islam’ jilid III (212). Bagaimana tidak, beberapa menit sebelum ibadah Shalat Jumat dimulai, hujan pun turun membasahi Ibu Kota Negara Indonesia, DKI Jakarta, Jum’at (2/12) siang.
Karena tidak membawa mantel dan tidak bisa kemana-mana lagi, maka agar dirinya tidak basah kuyup, salah seorang peserta aksi 212 Agus Purwanto memanfaatkan kantong plastik sampah bersih sebagai jas hujan. Ia melakukan itu karena mecontoh jamaah di sebelahnya, yang juga melakukan hal yang sama.
(Baca: 6 Keunikan dalam 1 Menit 59 Detik Pidato Presiden Jokowi di Depan Peserta Aksi 212 dan Orasi Kapolri pada Aksi 212: Berkali-kali di KPK Tak Bisa, di Polri Langsung Tersangka)
Begini tulisan lengkap pria yang menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Tarjih Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur di akun Facebook yang berjudul Monas 212.
‘Sejak pagi mendung, sesekali cerah. Beberapa menit sebelum prosesi ibadah Jumat, hujan turun. Tidak mungkin kabur dan yang di dalam memang tidak ada yang kabur (memangnya mau kabur ke mana, wong atapnya langsung langit).
Jum’atannya pakai dua kali adzan. Shalatnya pakai qunut nazilah dan puuaanjang. Sejak adzan pertama saya berdiri saja. Dan dapat contoh jamaah sebelahku yang memanfaatkan kantong plastik sampah bersih dijadikan baju, jas hujan.
Aku ikut, lumayan mengurangi tingkat kebasahan. Minimum bagian atas tubuh tidak terlalu basah. Memang masih ada basah rembesan, tapi dompet aman. Celana, lutut ke bawah basah.
HP di saku baju yang tertutup jas kantong plastik sampai acara usai dan keluar kawasan Monas dan masuk mini marketnya stasiun Gambir. (aan)