PWMU.CO – LOS Sekolah Kreatif Ini Tampilkan Petualangan Keke dan Atif. Petualangan Keke dan Atif Mencari Balon meriahkan Layanan Orientasi Siswa (LOS) Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya.
Sebanyak 91 siswa kelas satu Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya dengan antusias mengikuti pembukaan LOS secara daring pada Senin (12/7/2021).
Bertema “Kreatif Geographic” para siswa diajak berpetualang dengan Keke dan Atif yang merupakan akronim dari kreatif dan binatang-binatang sesuai nama-nama di kelas satu.
Resti Kusfatul Khasanah SSi salah satu guru kelas satu mengatakan, konsep LOS kali ini yaitu sebuah drama petualangan. “Jadi ada dua boneka yang bernama Keke dan Atif. Mereka menerbangkan balon dari teman-tenannya kemudian mereka berpetualang di berbagai daerah di seluruh dunia,” terangnya.
Mereka. sambungnya, berusaha untuk mencari balon yang sudah diterbangkannya. Dalam perjalanan ini Keke dan Atif bertemu dengan beberapa binatang yaitu kelinci, kutilang, unta, semut, paus, lebah, dan lumba-lumba.
Di sela acara, tambahnya, ia juga mengajak anak-anak untuk menari lagu protkol kesehatan. “Anak-anak kelas satu harus selalu tetap menjaga protokol kesehatan supaya semuanya tetap sehat”, ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 16 Surabaya Suyono SSi mengatakan, kegiatan LOS ini dikonsep dengan tema petualangan. “Di mana anak-anak diajak seolah-olah mengalami petualangan bersama icon sekolah yaitu “Keke dan Atif”, katanya.
Di petualangan ini, tambahnya, para siswa diajak berpetualang untuk mencari balon-balon yang ada tulisannya huruf K-R-E-A-T-I-F yang akan disusun menjadi nama “Kreatif” sesuai nama Sekolah kita.
“Pemeran dari petualangan ini adalah guru-guru kelas satu sendiri. Jadi semua ustadz ustadzah yang ada di kelas satu berperan sesuai dengan perannya masing-masing sesuai nama kelas yang diampu untk membawakan skenario ini mulai dari opening sampai clossing nanti sudah di setting sejak awal begitu juga kostumnya juga mewakili suasana dari skenario yang ada,” jelasnya.
Tahun Kedua Daring
Alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini menerangkan, pembelajaran daring tahun ini lebih mudah dari tahun sebelumnya. Juga sudah siap karena didukung dengan studio penunjang pembelajaran yang ada di kelas I – VI dan studio utama untuk kegiatan-kegiatan event yang besar.
“Sekolah juga memiliki operator-operator khusus atau teknisi yang selalu mem- back up setiap kegiatan. Selain itu di kelas-kelas sudah ada tim kelas yang sudah dibagi job desk-nya diantaranya siapa yang jadi operator, pembuat materi dan menjadi penampil di studio kelas masing-masing dan ini sudah diterapkan,’ ungkapnya.
“Untuk anak-anak dari kelas I–VI sudah terbiasa dengan pembelajaran daring ini terutama penguasaan mereka terhadap LMS (Learning Management System) dan video conference yang digunakan ketika pembelajarajan,” tambahnya.
Untuk mengatasi kebosanan siswa dalam pembelajaran daring Suyono menjelaskan, sekolah sudah mendesain pembelajaran yang menyenangkan agar siswa tidak mudah bosan saat daring dan mengembangkan program yang sebelumnya hanya sebagai tugas project namun sekarang dijadikan program mulai dari pembiasaan, pembelajaran, lifeskil dan karakter yang sudah dirancang dalam siklus harian dan mingguan.
“Jadi setiap hari anak-anak tidak hanya sebatas mengikuti pembelajaran daring secara kognitif tetapi mereka juga ada namanya pembiasaan. Mulai shubuh itu sudah ada pembiasaan dan siang setelah pembelajaran daring juga ada pembiasaan siang, sore, sampai malam,” tambahnya.
Ia berharap, pembiasaan di malam hari itu ada kolaborasi antara orangtua dan siswa yakni pembiasaan ngaji dan hafalan bersama orangtua dan kalau pagi setelah shalat shubuh mereka ada pembiasaan yaitu minimal harus merapkan tempat tidurnya masing-masing.
“Dan Sabtu-Ahad ada pembiasaan-pembiasaan literasi sesuai dengan jaring materi dalam setiap pekannya”, tutupnya.
Serunya Petualangan Keke Atif
Ibrahim Putra Susanto, salah satu siswa kelas satu merasa senang dan gembira ikut kegiatan ini. “Aku seneng acaranya seru. Aku punya teman baru dan ustadz-ustadzahnya baik”, ungkapnya.
Berikut cuplikan teks drama “Petualangan Keke Atif Mencari Balon”.
Narator: Keke dan Atif mulai berpetualang mencari balon yang hilang, lalu tibalah mereka di hutan yang banyak pepohonan.
Keke dan Atif bercakap-cakap.
Lala Kutilang: Hei ..! Siapa Kalian?
Keke dan Atif: Aku Keke dan aku Atif
Keke: Kamu siapa? Apa kamu tinggal di sini?
Lala Kutilang: Kenalkan namaku Lala si Burung Kutilang. Aku suka bersarang di pepohonan. Sedang apa Kalian di sini?
Atif: Kita sedang mencari balon kita yang terlepas.
Keke: Iya, kita mencari balon. Apakah kamu melihatnya?
Lala Kutilang: Sepertinya aku melihat balon di sana.
Keke: Benakah? Tolong tunjukan tempatnya pada kita.
Lala Kutilang: Aku akan bantu Kalian tapi sebelumnya aku ingin Kalian menirukan gerakanku terbang.
Atif: Baiklah. Hai anak-anak hebat kelas satu maukah kalian membantuku untuk menirukan gerakan burung kutilang?
Anak-anak berdiri menirukan gerakan burung lagu Burung Kutilang.
Keke dan Atif: Alhamdulillah good job. Terima kasih atas bantuannya ya. Bagaimana Lala Kutilang apakah bisa kita dapatkan balonnya sekarang?
Lala Kutilang: Oke, tunggu di sini ya !
Lalu Lala Kutilang mengambikan balonnya dan diberikan ke Atif dan merekapun berpisah. (*)
Penulis Riska Oktaviana Editor Mohammad Nurfatoni