PWMU.CO – Saat Siswa TK Aisyiyah 36 PPI Praktik Bikin Pompa Air dari Balon. Mengawali tahun pelajaran baru 2021/2022, TK Aisyiyah 36 Perumahan Pongangan Indah (PPI) Gresik mengadakan kegiatan seru “Membuat Pompa Air dari Balon” bersama siswa melalui Zoom, Senin (12/7/21).
Kegiatan sekolah hari pertama dengan tema “Studying at School from Home is Still Fun” dibuka oleh kepala TK, Rehayuni SAg dengan menampilkan video berisikan foto-foto siswa tahun lalu saat belajar dari rumah (BDR).
“Tahun ajaran 2021-2022 kita masih melaksanakan belajar dari rumah, karena kondisi saat ini masih mengkhawatirkan. “Demi kesehatan anak-anak, ustadzah, orang tua dan yang lainnya,” ungkap Ustadzah Yuni—sapaannya—kepada 91 peseta Zoom dalam sambutannya pada acara tersebut.
Ia berharap segera bisa bertatap muka dengan para siswa, terutama siswa yang sekarang naik ke kelompok B. “Sudah satu tahun kita tidak bisa bertatap muka dan sekarang kelompok A juga,” ujarnya sedih.
Selama BDR, lanjutnya, TK akan berusaha semaksimal mungkin memfasilitasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran baik saat pagi hari ataupun malam hari bagi mama yang bekerja untuk menemani anak pembelajaran daring.
“Saya sangat mengharapkan koordinasi atau sinergi antara pihak sekolah dan wali murid agar terjalin silaturahim yang baik, berupaya untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan oleh karena itu masukan, saran dan kritik akan menjadi evaluasi kami sehingga ke depannya akan lebih baik lagi mendidik putra putri kita”, harapnya.
Untuk mengenal TK dan para guru, video pengenalan sekolah dan ustadzah diputar setelah sambutan kepala TK. Pada video itu masing-masing guru memperkenalkan diri dan di kelas mana mereka mengajar pada tahun ajaran ini. Tak lupa pula kelas dan ruangan yang ada di TK ditunjukkan pada anak-anak.
Membuat Pompa Air dengan Balon
Kegiatan yang merupakan puncak acara Zoom ini adalah Membuat Pompa Air dengan Balon dipandu oleh Kurniawati AMa dan Chusaini SPdI.
“Alat dan bahan yang kita butuhkan adalah botol air mineral, sedotan yang bisa ditekuk, gunting, wadah, balon, air, dan pewarna,” urai Kurniawati.
Sambil menerangkan, anak-anak di rumah mengikuti secara runtut. Dimulai dari melubangi botol air mineral untuk tempat sedotan, menuangkan air ke dalam botol dan memberi pewarna, melubangi tutup botol agar udara yang keluar dari balon berjalan perlahan keluar menekan permukaan air, dan meniup balon.
“Sudah selesai,” tanya Ustadzah Nia, panggilannya, kepada anak-anak di rumah. Dia pun menunggu sejenak dikarenakan jawaban belum selesai dari salah satu siswa.
Balon sudah diletakkan di atas tutup botol, masih ditahan agar udara tidak keluar. “Ini Ustadzah Nia masih pegang bagian bawah balon agar udara tidak keluar, ok sekarang kita hitung sama-sama ya..dan apa yang akan terjadi, satu…dua … tiga ..,” ajaknya memandu anak-anak.
Ketika pegangan bagian bawah balon dilepas, udara dari balon pun perlahan turun melalui lubang pada tutup botol menuju bagian dalam botol yang berisi air. Tekanan udara tersebut memaksa air naik melalui sedotan. Dan seketika itu, air keluar dari sedotan jatuh ke dalam wadah yang sudah disiapkan untuk menampungnya.
“Apa yang terjadi ya? Ya airnya keluar,” kata Nia.
“Airnya keluar! Airnya jatuh,” celetuk sebagian siswa.
“Kenapa ya airnya kok bisa keluar?” Tanya dia lagi.
“Ada udara. Ada tekanan,” ucap spontan beberapa siswa.
Nia menerangkan, air keluar karena ada tekanan udara yang berasal dari balon menekan air, sehingga air keluar melalui sedotan.
Anak-anak terlihat senang pada percobaan tersebut dan terlihat asik mencoba di rumah.
Saat acara kembali kepada sang MC, Nur Lia Faridah SPd, salah satu siswa berteriak, “Aku berhasil Ustadzah, aku berhasil!,” teriak Rio Dipanegara siswa A3 Carrot Group.
Acara pada hari itu adalah acara yang ditunggu-tunggu oleh anak-anak. Mereka sudah rindu dengan ustadzah, teman, dan sekolah. Bahkan Ahmad Zaydan Ahsan, siswa A2 Potato Group, saat bangun tidur dengan semangat langsung mandi dan memakai seragam. “Pas lihat jam ternyata masih jam tujuh,” ujar ibundanya, Yuniar Wahyuni.
Terlebih lagi acara membuat pompa air dari balon tadi. Seusai acara, komentar orangtua di grup Whatsapp kelompok masing-masing menceritakan kalau anaknya sangat senang dan bahagia.
Ada yang bolak-balik diulangi hingga basah kuyup. Ada beberapa yang mengirimkan video kepada gurunya. Seperti kakak beradik Akhmad Abrizam Reynand Prasetyo, siswa B1 Banana Group, dan Alena Amaryliss Amigressia Prasetyo, siswa A2 Potato Group.
“Alhamdulillah, kegiatan hari pertama sekolah secara virtual direspon sangat baik oleh wali murid. Hampir semua orangtua turut mendampingi putra-putrinya,” ujar Rehayuni.
Dengan memperkenalkan satu pembelajaran di TK, sambungnya, yaitu sains sederhana, membuat pompa air dari balon, anak-anak semakin semangat dan ceria. “Mudah-mudahan Pandemi segera berakhir sehingga proses pembelajaran berjalan normal kembali,” harapnya. (*)
Penulis Anik Nur Asia Mas’ud Editor Mohammad Nurfatoni