PWMU.CO– Kecerdasan majemuk ada di setiap orang menjadi pembawaan yang melekat pada dirinya. Satu kecerdasan yang dominan bakal menjadi bakat yang bisa menuju kesuksesan.
Hal itu disampaikan psikolog Amanto Prayudisiono SPsi saat memberikan motivasi kepada siswa-siswi kelas XI dan XII SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (Smamda) dalam acara sosialisasi AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) dan jalur penerimaan PTN melalui media Zoom, Selasa (13/7/21).
Dia menjelaskan, kecerdasan majemuk itu ada delapan meliputi kecerdasan bahasa, gerak, bergaul, musik, gambar, angka, diri, dan alam.
Kecerdasan majemuk bervariasi yang muncul pada setiap siswa. ”Ada yang senang ngomong, cerewet, berarti dia mempunyai kecerdasan bahasa, nantinya bisa menjadi presenter, pembaca berita, ahli penerjemah dan anggota DPR,” terang Amanto Prayudisiono di hadapan 739 siswa Smamda yang mengikuti acara ini.
”Ada yang terampil berolahraga, berarti dia mempunyai kecerdasan gerak, nantinya bisa menjadi atlet, pelatih, atau guru olahraga. Ada yang nilai matematika, fisika, kimianya bagus, berarti dia mempunyai kecerdasan angka nantinya dia bisa menjadi guru, dosen, peneliti, ilmuwan,” jelas ketua APSI (Asosiasi Psikologi Sekolah Indonesia) Surabaya periode 2014-2015 ini.
Menurut guru BK Smamda Surabaya tahun 1991-2012 ini, setiap anak yang memiliki kecerdasan itu pasti ada yang menonjol dan ada yang kurang. ”Kita tidak boleh minder dengan kekurangan kita. Yang kita lihat yang positif yang ada pada diri kita. Karena setiap ciptaan Allah itu pasti mempunyai kelebihan. Tinggal bagaimana cara kita mengasahnya agar kecerdasan yang kita miliki mengantarkan kita pada kesuksesan,” tuturnya.
Ia juga menjelaskan tentang langkah pertama yang harus dilakukan untuk meraih kesuksesan. ”Pertama, kita tentukan tujuan/impian kita, mau kemana setelah SMA? Apakah bekerja, kuliah, menikah, menganggur, kursus, atau bekerja sambal kuliah/kursus,” papar Amanto.
”Kenapa menentukan tujuan ini sangat penting? Karena dengan adanya tujuan, kita jadi terarah, akan ke mana kita. Siswa yang tidak punya tujuan akan sangat berbahaya, karena mudah terpengaruh dengan temannya,” tegas Amanto.
Amanto juga menyampaikan, tingkat kesuksesan meraih impian akan mencapai 90%, apabila impian itu sering kita dengar, sering kita lihat, kemudian kita lakukan. Jadi sebaiknya impian itu kita tulis, apa saja impian kita, kapan target meraih impiannya. Kalau bisa kita buatkan poster, pasang di dalam kamar kita, sehingga kita selalu melihat dan membacanya.
Penulis Hajjar Ekasari Editor Sugeng Purwanto