PWMU.CO – Inilah Budaya Islami di SDMM. Hal disampaikan Koordinator Kesiswaan SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Athiq Amiliyah SPd, di acara Melekat, Kamis, (15/72021).
Kegiaan Mengenal Lebih Dekat (Melekat) SDMM digelar secara daring selama sepekan, sejak First Day School 12 Juli 2010. Untuk hari Kamis ini, siswa kelas II mendapat materi sosialisasi Budaya Sekolah SDMM atau yang juga disebut Budaya Islami SDMM.
Ustazah Athiq, sapaan akrabnya, memulai dengan pertanyaan, “Siapa yang pernah dengar kata budaya?”
Siswa-siswi pun tampak antusias. Terdengar mereka bersaut-sautan menjawab pertanyaan tersebut.
“Ketika Kalian melangkahkan kaki ke sini, berarti Kalian sudah memiliki niat untuk belajar dengan baik di SDMM,” ucap Athiq membuka percakapan.
Namun, sebelum melanjutkan penjelasan Budaya Sekolah SDMM, dia mengajak siswa-siswi kelas II untuk bernyanyi bersama lagu kebanggaan SDMM: Mars SDMM dan Hymne SDMM.
Walau ada sebagian siswa yang belum hafal, namun mereka tetap antusias dan semangat dalam menyanyikan lagu tersebut.
Menggarisbawahi Mars SDMM, Ustadzah Athiq mengatakan, kita sebagai siswa harus meneguhkan hati serta menjunjung tinggi ilmu, seperti pada larik ‘Menggapai Ilmu Setinggi Angkasa’.
“Selain itu meraih cita-cita dan belajar dengan tekun juga harus dilaksanakan siswa-siswi SDMM,” ucapnya.
Dia juga mengatakan, pada Hymne SDMM pun ada pesan menyentuh. “Yakni ketika Kalian semua sukses, entah jadi dokter, guru, insinyur, dan lainnya. Kalian tidak boleh lupa kepada ustadz maupun ustadzah yang mendidik kalian di SDMM,” tuturnya.
Sebelas Buadaya Islami SDMM
Usai menerangkan filosofi kedua lagu itu, Ustadzah Athiq menjelaskan 11 poin budaya islami di SDMM, yaitu:
- Shalat dengan tertib dan berjamaah.
- Membaca al-Quran setiap hari.
- Hormat dan patuh terhadap ustadz/ustadzah.
- Membiasakan 5S (senyum, sapa, salam, sopan, santun)
- Makan dan minum dengan duduk dan menggunakan tangan kanan.
- Menjunjung tinggi nilai kejujuran.
- Gemar belajar.
- Gerakan literasi sekolah (GLS).
- Disiplin.
- Menyayangi teman.
- Selalu menjaga kebersihan.
Ada filosofi menarik yang disampaikan Ustazah Athiq terkait gemar belajar.
“Ketika Kalian melihat botol yang kosong dan ditetesi air setiap hari, lama-kelamaan akan penuh dan tidak tumpah. Berbeda dengan botol kosong dan langsung diguyur air tidak akan penuh, melainkan tumpah,” jelasnya.
Menurut dia, filosofi botol kosong di atas sama halnya dengan otak kita. Ketika otak kita diisi dengan belajar setiap hari walau hanya sedikit demi sedikit maka akan terserap ilmu tersebut.
“Berbeda jika kita belajar hanya dalam satu malam ketika ulangan, maka ilmu tersebut tidak akan terserap dengan baik, namun akan lupa pada keesokan harinya,” tuturnya.
Dia pun menutup materi dengan mengucapkan: “Actually, you can!”
Penulis Eka Yunita Rahmawati Editor Mohammad Nurfatoni