PWMU.CO– Guru Smamda Sidoarjo (SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo) Liesa Anggraeny menjadi pembicara pada acara International Language Workshop 2021 (INLAW), Rabu (14/7/2021).
Acara ini diselenggarakan oleh Institut Pendidikan Guru Kampus Bahasa Antarabangsa (IPGKBA) Malaysia dan sekolah berasrama penuh integritas Rawang Malaysia.
Kegiatan ini bekerja sama dengan empat SMA di Jawa Timur yaitu SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, SMA Negeri 1 Wonoayu Sidoarjo, SMA Negeri 2 Bojonegoro, dan SMA Negeri 6 Malang.
”Kegiatan workshop ini dilakukan secara virtual. Ini menjadi ajang pertukaran pengalaman dan informasi tentang pembelajaran bahasa Jepang di Malaysia dan Indonesia,” tutur perempuan yang akrab dipanggil Liesa Sensei.
Kegiatan ini merupakan kali kedua yang diikuti guru bahasa Jepang Smamda Sidoarjo sebagai salah satu sekolah yang mendapat kesempatan bekerja sama dalam workshop tersebut.
Berbeda dari kegiatan workshop tahun sebelumnya yang hanya diisi guru bahasa Jepang Indonesia sebagai pembicara dan diikuti para mahasiswa pembelajar bahasa Jepang Malaysia dan guru kedua negara, kegiatan workshop tahun ini memberikan kesempatan dan ruang kepada siswa Indonesia untuk berkolaborasi bersama siswa Malaysia.
“Saya menjadi pembicara bersama dua orang siswa, sementara dua puluh siswa Smamda yang lain menjadi peserta,” tambah Liesa.
Kegiatan worksop ini dibagi dua sesi. Sesi pertama berlangsung pukul 08.00 waktu Indonesia. Sesi ini memberikan kesempatan kepada delapan siswa dari Indonesia dan delapan siswa dari Malaysia mempresentasikan berbagai hal dalam bahasa Jepang secara bergantian.
Tema yang disampaikan berkaitan dengan kehidupan sekolah dan kehidupan keseharian mereka dalam bahasa Jepang. “Dua siswa kelas XII Ilmu Bahasa dan Budaya, Nayomita Putri Baskoro dan Hikmaya Hafiztia Arkaan menjadi perwakilan siswa dari Smamda,” tambah ibu tiga anak ini.
Workshop sesi kedua diperuntukkan untuk para pengajar bahasa Jepang Indonesia dan Malaysia. Empat guru bahasa Jepang Indonesia dan empat guru Malaysia secara bergantian menyampaikan materi bertema pengajaran bahasa Jepang secara daring.
Para guru menyampaikan berbagai masalah yang dihadapi pada pembelajaran daring yang dilalui di masa pandemi. Selain itu juga disampaikan berbagai best practise (amalan terbaik -bahasa Malaysia) yang dapat menjadi alternatif sekaligus solusi pada pembelajaran daring.
Acara workshop ditutup dengan sambutan dari Kepala Smamda Sidoarjo, Wigatiningsih, sebagai perwakilan pejabat sekolah peserta dari Indonesia. Wigatiningsih menyampaikan ucapan terima kasih atas kesempatan kerja sama yang diberikan kepada Smamda dan beberapa sekolah lainnya di Jawa Timur. Dia berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut dan berkembang tidak terbatas pada guru bahasa Jepang saja. Bisa juga mapel lainnya.” Katanya.
Workshop ini lebih dekat dengan tukar pengalaman mengajar yang dilakukan di sekolah masing-masing. Dari pihak Malaysia meminta peserta menyampaikan metode (amalan) pengajaran yg biasa dilakukan di sekolah sesuai tema.
Jadi bisa dilakukan oleh siapa saja. Ini faktor kesempatan yg diperoleh. “Awalnya saya ditawari oleh teman pengajar Bahasa Jepang untuk ikut kegiatan ini. Dan saya menerima untuk menambah pengalaman,” kata Sensei Liesa.
Berangkat dari tawaran itu Sensei Liesa mengisi tautan pendaftaran. Melakukan koordinasi dengan panitia dan tampil. “Pengalaman luar biasa. Banyak ilmu yang didapat dari pengalaman pengajar lainnya dan jadi motivasi uutuk terus berinovasi memberikan pembelajaran yang ideal bagi anak-anak,”katanya.
Penulis Ernam Editor Sugeng Purwanto