PWMU.CO – Pemuda Muhammadiyah Tebluru peduli warga yang sedang isolasi mandiri dengan memberikan bantuan paket sembako, Kamis (15/7/2021).
Ketua Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah (PRPM) Tebluru Kecamatan Solokuro Lamongan Fawwaz Muhammad Aljawi menyampaikan pandemi Covid-19 yang kasusnya menunjukan peningkatan di Indonesia membuat kita prihatin.
“Hampir tiap hari berita duka kita dengar dan lihat, sehingga perlu adanya saling bantu antar sesama. Bahkan kasus baru harian menembus angka 50.000 lebih,” ujarnya.
Semangat Taawun
PRPM Tebluru, lanjutnya, tidak tinggal diam melihat keadaan saat ini. Banyak sekali warga yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah, yang tentunya membutuhkan dukungan.
“Maka PRPM Tebluru merasa tergugah untuk memberikan bantuan kepada warga yang sedang isoman. Kami memberikan bantuan paket sembako yang terdiri dari beras, telur, minyak goreng dan susu kepada warga yang sedang isoman,” ungkapnya.
Menurutnya Pemuda Muhammadiyah tidak boleh hanya diam dan berpangku tangan.
“Maka kami sebagai Pemuda Muhammadiyah harus menggerakkan semangat taawun kepada sesama. Salah satunya dengan membantu sesama yang sedang menjalani isoman,” jelas mantan Ketua IMM Fisip UIN Jakarta ini.
Dia berharap apa yang dilakukan oleh PRPM Tebluru semoga menjadi inspirasi bagi para pemuda lainnya.
“Sebagaimana himbauan dari Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Solokuro agar kita turut serta meringankan beban bagi saudara kita yang sedang isoman,” terang cucu tokoh Muhammadiyah Solokuro H Mochammad Ali ini.
Hilangkan Stigma Negatif
Fawwaz, sapaan akrabnya, juga mengingatkan agar tidak ada lagi stigma negatif bagi saudara kita yang sedang positif Covid-19.
“Covid-19 bukanlah aib. Jadi jauhi penyakitnya, bukan orangnya. Apalagi ditengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), banyak sekali masyarakat yang kesusahan dalam mencari nafkah. Maka sangat diperlukan untuk saling bantu antar warga,” urainya.
“Oleh karena itu mari kita membantu saudara kita yang sedang menjalani isolasi. Sehingga beban mereka sedikit terbantu, serta semoga yang sedang sakit segera diberikan kesembuhan,” tambahnya.
Di Tebluru sendiri, sambungnya, laju Covid-19 relatif terkendali. Ini karena jika ada warga yang sedang mengalami gejala maka dengan penuh kesadaran langsung mengisolasi dirinya selama 14 hari.
“Selain itu masih banyak warga yang mentaati protokol kesehatan. Sehingga tidak menimbulkan klaster baru dan tingkat penyebarannya relatif rendah,” jelasnya. (*)
Penulis Hendra Hari Wahyudi. Editor Sugiran.