PWMU.CO – MIM 14 Megale Kedungadem, Bojonegoro, selenggarakan workshop pembelajaran penggunaan Google Meet pada para guru.
Meskipun berada di pedesaan, madrasah yang terletak di Desa Megale RT 02 RW 04 Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro, itu tetap mengedepankan beragam inovasi. Salah satunya dengan memberikan workshop pembelajaran dengan menggunakan Google Meet.
Kepala MI Muhammadiyah 14 Megale Ismawati SPd menuturkan, penggunaan aplikasi Google Meet di madrasahnya karena beberapa faktor, salah satunya aksesibilitas.
“Untuk sekolah-sekolah Muhammadiyah di tingkat kota mungkin banyak yang menggunakan aplikasi Zoom, karena di madrasah kami terbatas pada akses aplikasi tersebut, maka kami menggunakan Google Meet,” ujarnya, Kamis (22/7/21).
Untuk itu, sambungnya, dalam workshop kali ini mengundang pemateri Samsul Arifin MPd, alumnus magister Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida). “Tujuannya, agar MI Muhammadiyah 14 Megale tetap eksis di masa pandemi. Juga karena keterbatasan masyarakat di sektiar MIM 14 Megale, maka aplikasi Google Meet sebagai pilihan untuk media pembelajaran,” urai Ismawati.
Ubah Paradigma
Dalam workshop tersebut, pemateri yang merupakan putra daerah dari Desa Panjang, Kedungadem menyatakan, ingin mengubah paradigma baru di dunia pendidikan, khususnya di wilayah Kedungadem.
“Saya bercita-cita agar sekolah atau madrasah di bawah naungan Muhammadiyah di Kecamatan Kedungadem menjadi sekolah terbaik, meskipun berada di pedesaan,” papar penulis buku “Kepemimpinan Humility KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah)” tersebut.
Samsul Arifin juga berpesan pada para peserta workshop, agar tidak malu untuk belajar meskipun usia sudah beranjak senja. “Tetap berusaha belajar hal-hal yang baru, karena lembaga pendidikan yang berkualitas itu terdapat guru-guru yang hebat,” ungkapnya.
Dalam workshop yang diikuti tujuh guru perempuan dan tiga laki-laki tersebut, pemateri membagi menjadi dua kelompok. “Setiap kelompok ada satu yang menjadi guru dan lainnya menjadi siswa,” jelasnya. Usai kelompok terbagi, dilanjutkan dengan praktik melaksanakan kegiatan belajar menggunakan Google Meet.
Di akhir acara, Kepala MI Muhammadiyah 14 Megale Ismawati berpesan pada para guru, untuk tetap berinovasi agar tidak ketinggalan zaman. “Meskipun wabah Covid-19 masih melanda dan pembatasan PPKM yang tak kunjung selesai, kita harus membuat inovasi-inovasi baru agar tercapainnya tujuan pendidikan di MI Muhammadiyah 14 Megale,” pesannya. (*)
Penulis Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.