PWMU.CO – UM Jember kampanye vaksinasi dari kampung ke kampung. Sistem ini digunakan karena masyarakat kampung banyak yang takut vaksinasi.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Jember dr Alfi Yudisianto dalam segmen Covid-19 Talk yang disiarkan langsung melalui TVMU, Jumat (23/7/2021). Covid-19 Talk kali ini membicarakan tema Vaksinasi di Jember dan Usaha Ketahanan Komunitas.
Masih 10 Persen dari Target
Menurut dr Alfi Yudisianto kehadiran Universitas Muhammadiyah (UM) Jember sangat penting dan memberikan nilai berarti mengingat kurva kasus Covid-19 di Jember masih tinggi.
“Di Kabupaten Jember sendiri vaksinasi masih menyasar 10 persen dari total target yang ada. Hal menarik yang bisa dicontoh dari unit kesehatan milik UM Jember Klinik Rawat Inap dr Suherman adalah menggunakan sistem door to door,” ungkapnya.
Mereka, lanjutnya, masuk ke kampung-kampung untuk mengkampanyekan vaksinasi mengingat Jember sekarang sudah pada tahap tiga, artinya vaksinasi sudah merambah ke masyarakat umum.
“Sistem tersebut digunakan karena dirasa masyarakat kampung di Jember banyak yang takut dan agak sulit untuk dimintai melakukan vaksinasi,” ujarnya.
Kontribusi Kesejahteraan dan Kesehatan
Sementara itu Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI Dr dr Eka Jusup Singka MSc menyatakan Muhammadiyah sebagai organisasi kemasyarakatan sudah tidak perlu diragukan lagi eksistensinya dalam dedikasinya memberikan vaksinasi. Mereka berpartisipasi mulai dari hulu ke hilir.
“Sampai saat ini sudah 43 juta orang yang sudah divaksin dosis satu maupun dua. Dan Muhammadiyah adalah satu-satunya organisasi yang kiprah dan kontribusinya tidak hanya untuk keislaman tetapi juga kesejahteraan dan kesehatan. Salah satunya dalam penanganan Covid-19,” paparnya.
Dalam situasi Covid-19 di Jatim yang agak meningkat, lanjutnya, langkah UM Jember dalam menyediakan pelayanan vaksinasi lintas agama secara gratis dinilainya berperan dalam mempercepat pelaksanaan vaksinasi sehingga herd immunity bisa terbentuk.
“Bukan berarti orang yang sudah divaksin lantas bisa lengah, namun apabila mereka terpapar memiliki gejala yang lebih ringan,” jelasnya.
dr Eka Jusup menyampaikan pesan untuk masyarakat yang takut divaksin bahwa vaksin yang diberikan oleh pemerintah sudah terbukti efektif dan efisien. “Pilihan untuk memproteksi diri dan keluarga adalah dengan melakukan vaksinasi,” pesannya.
Dukung Program Bupati Jember
Seperti diberitakan sebelumnya, UM Jember dengan melibatkan unit kesehatan Klinik Rawat Inap dr Suherman Jember dan Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) UM Jember menyediakan vaksinasi lintas agama secara gratis sebanyak 4.000 sasaran.
“Kegiatan vaksinasi yang sudah dimulai Kamis (22/7/2021) merupakan langkah UM Jember untuk mendukung program Bupati Kabupaten Jember. Kita juga mendapat dukungan dari MCCC Pimpinan Pusat (PP) Muhammmadiyah,” ungkap Rektor UM Jember Dr Hanafi MPd. (*)
Penulis Disa Yulistian. Editor Sugiran.