Logo Lentera Podcast untuk Kisahkan Praktik Baik di Sekolah
PWMU.CO – Lentera Podcast untuk Kisahkan Praktik Baik di Sekolah. Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Daerah Muhammadiyah (Majelis Dikdasmen PDM) Gresik meluncurkan program baru Lentera Podcast di Studio Podcast SMA Muhammadiyah 1 Gresik (Smamsatu), Selasa (17/8/21).
Hadir dalam diskusi saat peluncuran podcast perdana tersebut Ketua PDM Gresik Dr Taufiqullaoh MPdI dan Wakil Ketua PDM Gresik Dr Mustakim MSi. Sementara host dalam acara tersebut adalah anggota Majelis Dikdasmen PDM Gresik Nurul Wafiyah MPd.
Menurut Nurul Wafiyah saat ini sStudio Lentera Podcast tersebar di empat penjuru Kabupaten Gresik. “Studio 1 ada di Smamsatu Gresik. Studio 2 terletak di Smamio (SMA Muhammadiyah 10 GKB). Studio 3 berada di SMK M 1 Gresik. Sedangkan studio 4 ada di SMKM 3 Gresik,” tutur Nuwaf, panggilannya.
Nuwaf menjelaskan Podcast Lentera bisa menjadi sarana sekolah menyampaikan praktik baik yang ada di sekolah masing-masing. “Bapak-Ibu tinggal menceritakan betapa kerennya sekolah Bapak-Ibu. Siswanya yang rajin sholat, ngaji, tahfidz-nya luar biasa, dan sebagaunya,” tuturnya.
Wanita kelahiran Gumeno Manyar tersebut menandaskan, “Sekali lagi ini tidak hanya tentang prestasi akademik. Bapak-Ibu bisa menginspirasi dengan berbagai cara dari bidang apapun. Ustadz atau Ustadzah yang luar biasa, bisa bergabung di podcast pada konten guru inspirasi. Siswa yang luar biasa, yang mempunyai daya juang yang luar biasa, bisa hadir di konten siswa inspirasi. Kepala sekolah yang keren, yang bisa membawa sekolahnya menjadi sekolah pilihan masyarakat, yang bisa menginpirasi Bapak-Ibu guru untuk terus berdakwah di Muhammadiyah, bisa hadir di konten kepala sekolah inpirasi.”
Dia memotivasi segenap kepala sekolah. “Apakah ini termasuk riya’? Ajang untuk membanggakan diri sendiri? Absoulutely No. Ini tentang berbagi hal baik. Ini tentang bersinergi untuk menjadi baik bersama. Kita berharap hal baik yang disampaikan sekolah bisa menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang lebih baik lagi dan menjadi amalan jariyah kita,” tuturnya.
“Mari kita jadikan podcast ini sebagai salah satu media berdakwah kita,” kata Nuwaf.
Makna Lentera Podcast
Mennaggapi peluncuran Lentera Podcast, Dr Mustakim MSi menyampaikan, “Makna Lentera adalah menerangi. Memberi petunjuk. Memberi arahan. Harapan kita Lentera Podcast ini akan menjadi wadah bagi guru, tenaga kependidikan, maupun peserta didik untuk menyampaikan hasil-hasil praktik baiknya. Inovasi-inovasinya. Harapannya agar apa yang dihasilkan oleh kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, juga siswa itu bisa dipelajari oleh teman sejawat. Baik itu di sekolah sendiri maupun di sekolah yang lain.”
Mustakim mencontohkan praktik baik guru di sekolah. “Misalnya dalam konteks pembelajaran di era pandemi ini. Bagaimana guru-guru melakukan inovasi. Mampu melaksanakan pembelajaran dengan metode yang bagus. Bisa kita undang ke studio podcast untuk bercerita. Bagaimana masalah-masalah yang ditemui saat melakukan pembelajaran. Kemudian dari masalah itu apa yang sudah dilakukan untuk mencari solusi. Akhirnya strategi bisa ditemukan dan dilaksanakan dalam pembelajaran. Hasilnya signifikan dan bisa dibagikan dengan teman guru yang lain,” tutur Mustakim.
Mustakim menyampaikan dipilihnya launching inipada 17 Agustus di hari Kemerdekaan RI dimaknai sebagai memerdekakan guru, tenaga kependidikan, dan siswa di dalam kegiatan menuntut ilmu atau pembelajaran.
Sementara itu Taufiqulloh menyampaikan selamat kepada Majelis Dikdasmen PDM Gresik yang melaunching Lentera Podcast. “Ini sebagai media untuk menyuarakan kita sebagai orang tua, atau sebagai orang lembaga pendidikan, kita sebagai warga masyarakat agar memanfaatkan media ini sebaik-baiknya.”
Taufiq, panggilannya, mengutip ucapan Ali bin Abi Tholib, “Didiklah anak-anakmu dalam rangka berikan persiapan-persiapan bekal keilmuan untuk bekal mereka hidup di zaman yang bukan zaman kita.”
Dia menjelaskan walaupun zaman anak-anak kita nanti berbeda dengan zaman kita tetapi bekal yang kita berikan akan sangat bermakna. “Makanya nilai-nilai yang ditanamkan di Muhammadiyah itu harus terserap. Misalnya nilai tajdid, jiwa pembaharu,” tuturnya.
Menurutnya, itu harus bisa masuk karakter anak-anak. Nilai-nilai islam wasathiyah. Dia menjelaskan, Islam yang moderat itu bisa membentuk pikiran dan mental anak-anak kita. Juga bagaimana pikiran islam yang berkemajuan itu juga kita harapkan bisa dimediasi oleh media yang kita miliki. Bahkan yang terpenting juga nilai-nilai islam sebagai rahmatan lil alamin. Melalui media ini kita salurkan sebagai media dakwah. (*)
Penulis M Fadloli Aziz Editor Mohammad Nurfatoni