PWMU.CO – Mengenal PAUD Digital Aisyiyah Brangsi, Laren, Lamongan yang telah resmi di-launching oleh Kepala Bidang PAUD dan Non Formal/Kesetaraan Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan, Indro Suharto SH MPd, Sabtu (7/4/2021).
Saat launching PAUD Digital itu, diluncurkan juga program unggulan PAUD Aisyiyah Brangsi yaitu Tahfidh al-Quran, Gerakan 1821, dan Literasi “One Mom One Book”.
Kepada PWMU.CO, Kepala TK Asiyiyah Brangsi, Anikmatul Zumaroh SPd menyampaikan, setelah meneguhkan sebagai PAUD Digital, maka seluruh pembelajaran di PAUD itu akan selalu memanfaatkan perkembangan teknologi.
“Misalnya menggunakan laptop, smartphone, LCD proyektor untuk pembelajaran di setiap sentra kepada peserta atau anak didik. Hanya sentra main peran dan sentra balok yang belum ada LCD proyektor,” terangnya.
Konsep Pendidikan Rantau
Selain meneguhkan sebagai PAUD Digital, PAUD Aisyiyah Brangsi juga menuju konsep pendidikan Rantau (Ramah Anak, Teknologi Asyik dan Up to Date).
Menurut Anikmatul Zumaroh, implementasi konsep Rantau ini dimulai dengan pembuatan lembar kerja Siswa (LKS) mandiri yang disesuaikan dengan kondisi lembaga.
“Setiap Kamis, kami para guru ini berkumpul untuk menyusun materi pembelajaran untuk pekan depan,” tutur Anikmatul yang juga Ketua PCNA Laren ini.
Untuk Literasi One Mom One Book, Anikmatul menuturkan, kegiatan tersebut juga sudah dilakukan oleh setiap wali peserta didik meskipun masih sederhana.
Dalam kegiatan tersebut, wali murid menuliskan berbagai hal yang dekat dengan mereka. Ada yang berkisah tentang lingkungan keluarga, ada juga yang menulis tentang situasi saat pandemi Covid-19 seperti saat ini.
“Ada juga kegiatan One Teacher One Book. Setiap hari guru membacakan hasil literasi One Mom One Book kepada anak didik secara bergantian. Jadi one for all,” katanya.
Guru Penanggung Jawab Pengembangan PAUD Digital Marizanawati SPd mengatakan, PAUD Aisyiyah Brangsi ini didesain untuk pembelajaran yang efektif dan menyenangkan anak didik, agar peserta didik lebih mudah menyerap ilmu di lembaga ini.
“Jadi, kami ingin menyelaraskan perkembangan teknologi untuk kemajuan pendidikan kami ini. Konsep pendidikan Rantau ini juga sebagai upaya elaborasi dari misi lembaga yaitu memfasilitasi kegiatan belajar yang aktif dan menyenangkan sesuai dengan tahapan perkembangan, minat dan potensi anak,” jelasnya.
Apresiasi Wali Anak Didik
PAUD Digital Aisyiyah Brangsi dengan beragam inovasinya mendapatkan apresiasi dari wali anak didik. Reni Indar Lestari misalnya. Wali dari anak didik Erhan Abrisam ini menyampaikan rasa bangganya.
“Alhamdulillah dengan adanya PAUD Digital Aisyiyah Brangsi ini, pembelajarannya sangat menarik, sehingga anak saya inginnya masuk sekolah terus,” katanya.
Reni menceritakan, setiap pagi, anaknya minta berangkat sekolah untuk bertemu dengan teman-teman dan gurunya.
“Karena di sekolah diajarkan pembelajaran menggunakan laptop. Anak-anak juga diajak praktek menulis dan menggambar dari laptop. Jadi anak saya merasa senang Terima kasih PAUD Aisyiyah Brangsi,” katanya.
Hal yang sama juga diungkapkan Faridatul Baqiyati, wali dari anak didik Amelia Putri Abidah.
“Alhamdulillah, kami sangat senang dengan pembelajaran yang ada di PAUD Digital Aisyiyah Brangsi. Anak saya mengenal dunia teknologi lewat ibu guru dan fasilitas yang ada di PAUD ini cukup lengkap, sehingga bisa mendukung pembelajaran anak,” ucapnya.
Dia mengaku senang, karena pembelajaran di kelas menggunakan laptop, LCD proyektor, dan anak-anak dapat mengenal program paint yaitu belajar menggambar di laptop.
“Ketika pembelajaran daring, kami wali murid juga dikenalkan dengan aplikasi yang dapat mendukungnya seperti Zoom dan Google Meet. Ucapan terima kasih yang banyak untuk ibu guru dan semuanya. Semoga PAUD Digital Aisyiyah Brangsi semakin terdepan menjadi PAUD yang unggul. Terima kasih,” katanya.
Apresiasi juga datang dari Titin Zufaidah, wali anak didik Arsyad Sadat Abhar. Titin mengungkapkan kegembiraan dan kebanggaannya pada PAUD Digital Aisyiyah Brangsi.
“Di PAUD Digital Aisyiyah Brangsi ini, anak-anak mendapatkan pengalaman belajar yang menarik dan menyenangkan. Fasilitas bermain, sarana dan prasarananya tidak ketinggalan untuk mendukung belajar anak. Sehingga anak merasa nyaman dan betah untuk belajar di sekolah,” pungkas Titin. (*)
Penulis Maslahul Falah Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni