PWMU.CO– Dimsum kupang kreasi siswa SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo menyabet juara 3 Business Plan tingkat nasional, Ahad (15/8/21). Ada tiga siswa yaitu Firmansyah Permadi, Nabila Wahyu Maulani, dan Nur Alif Kholis Ramadhana
Ajang bertajuk Business Plan Vocational Tax Competition (Votaxco) Brawijaya University diselenggarakan mulai 8 Juli sampai 15 Agustus 2021.
Tiga siswa SMA unggulan di Sidoarjo ini membuat makanan olahan dimsum kupang campur jantung pisang dan abon kupang.
Dimsum adalah kuliner Cina berupa makanan kecil yang disajikan panas dalam keranjang kecil. Bentuknya bisa bakpao, siomay udang, pangsit daging, dan hakau. Siswa Smamda Sidoarjo ini mengenalkan produk dimsum khas Sidoarjo yaitu berisi kupang dan jantung pisang yang populer disebut ontong.
Firmansyah Permadi dan Nur Alif menuturkan, pemilihan menu itu sebagai kepedulian pada makanan khas Sidoarjo yaitu kupang. Sejenis kerang kecil itu selama ini diproduksi untuk kupang lontong, petis, oseng-oseng. Intinya pengolahan masih bersifat tradional.
”Kami melihat kupang belum ada sentuhan modern. Oleh karena itu kami mengolahnya menjadi dimsum yang saat ini banyak digemari,” tambah Nur Alif.
Dia memilih jantung pisang atau ontong karena bahan sayur ini juga belum ada variasi pengolahan selain untuk sayur lodeh. Padahal dilihat dari kandungan gizi jantung pisang mengandung manfaat vitamin A, vitamin B1, vitamin C, dan mineral penting seperti fosfor, kalsium dan Fe (zat besi).
Kupang, sambung dia, juga memiliki kandungan meliputi kadar air 75,70%, abu 3,09%, protein 10,85%, lemak 2,68%, dan karbohidrat 1,02%. Kandungan mikronutrien kupang yang bermanfaat bagi kesehatan yaitu Fe (zat besi) dan Zn (seng). ”Makanya kami coba memadukan kupang dan jantung pisang menjadi dimsum yang bisa disukai oleh banyak kalangan masyarakat,” tutur Firman.
Cara Masak Dimsum
Secara umum komposisi dimsum kupang-ontong terdiri dari kupang, ontong, kulit dimsum, bawang putih, wortel, garam, lada, tepung tapioka, dan putih telur. ”Cara membuatnya sederhana. Hanya jantung pisang perlu pengolahan khusus,” lanjut Firman.
Ontong besar dikupas. Lalu dipotong menjadi empat bagian agar getahnya tidak menyebar. Lantas potongan ontong masukkan ke air mendidih hingga matang. Selesai direbus ditiriskan. Lakukan berulang kali sampai getahnya hilang.
Setelah itu buang bonggol di tengah. Kemudian potong menjadi kecil-kecil, lalu diblender sampai halus. ”Kemudian dicampur dengan bumbu, kupang, dan tapioka. Ambil adonan satu sendok lantas bungkus dengan kulit dimsum. Setelah selesai kukus hingga matang, dan siap disajikan,” tambah Nur Alif.
Firman menceritakan, saat presentasi merupakan paling mendebarkan. Walaupun dilaksanakan secara daring, tapi tetap saja membuat Firman, Nabila, dan Alif grogi. Pasalnya mereka bertanding dengan para kandidat secara umum.
”Jadi bukan hanya sesama pelajar SMA atau SMK jurusan boga, tapi juga ada mahasiswa dan umum sehingga kami betul-betul nervous,” papar Firman.
Selama proses pembuatan dimsum dan abon memang tim bekerja cukup keras. Mulai dari menyiapkan bahan sampai mengolah menjadi dimsum yang siap disajikan. Mereka bekerja sama dan berbagi peran. ”Alhamdulillah, kemenangan ini menjadi obat letih dari kerja keras kami selama ini,” tutur Alif. (*)
Penulis Ernam Editor Sugeng Purwanto