PWMU.CO – FAI UMM gelar webinar internasional bahas kajian Islam pascapandemi. Kegiatan ini digelar oleh Fakultas Agama Islam (FAI) UMM, Selasa (31/8/2021).
Webinar ini mengusung tema Islamic Studies in The Post-Pandemic Covid-19 Era: Challenges and Critical Issues. Sedangkan peserta webinar berasal dari berbagai kalangan seperti mahasiswa, karyawan, dosen, maupun praktisi pendidikan dan hukum Islam.
Dibutuhkan Kalangan Akademisi
Dekan (FAI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Prof Dr Tobroni MSi dalam sambutannya menyampaikan webinar internasional ini sangat penting dan dibutuhkan oleh akademisi di masa mendatang.
“Memang masih kurang kajian terkait peran kajian keislaman di masa pasca pandemi. Kajian ini masih sangat dibutuhkan oleh kalangan akademisi, dimana hasil kajian tersebut akan dijadikan sebagai referensi ilmiah,” ujarnya.
Selain itu, sambungnya, perlu memetakan dan mendefinisikan ulang kajian atau studi Islam khusus kaitannya setelah pandemi Covid-19 pada bidang pendidikan, ekonomi, dan hukum Islam.
“Ada dua hal yang ingin dituju pada pagelaran Webinar Internasional ini. Pertama adalah mencoba mengeksplorasi dan mendefinisikan kembali studi Islam,” jelasnya.
“Kedua menemukan roadmap dan pemecahan masalah terkait tantangan dan isu yang terjadi selama dan setelah pandemi Covid-19 di bidang pendidikan Islam dan hukum Islam,” tambahnya.
Narasumber 6 Negara
Pada webinar internasional ini, lanjutnya, para narasumber mendefinisikan ulang studi Islam dan menggambarkan tantangan dan isu-isu dalam kajian Islam di masa pascapandemi.
“Setidaknya ada sepuluh narasumber dari enam negara yang berbeda yakni Saudi Arabia, Tunisia, Australia, California, Malaysia, dan Indonesia,” ungkapnya.
Dia menambahkan saat ini FAI UMM memiliki empat program studi. Yakni Prodi Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Bahasa Arab, Ekonomi Syariah dan Hukum Keluarga Islam.
“Dan alhamdulilah sebagimana telah diberitakan oleh PWMU.CO, tahun 2021 ini Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menempati posisi pertama kampus Islam terbaik di dunia versi UniRank,” terangnya. (*)
Penulis Imam Fahrudin. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.