PWMU.CO – Amal usaha Muhammadiyah Sarana Mewujudkan Masyarakat Islami. Sebab, pengembangan amal usaha Muhammadiyah (AUM) memiliki landasan teologis dari al-Quran dan al-Hadist.
Demikian disampaikan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik Dr Taufiqulloh MPdI pada kegiatan Baitul Arqam Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), Kamis (2/03/2021).
Menurut dia, beberapa surat yang mendasari pendirian AUM adalah surat al-Maun, al-Maidah ayat 2, Ali Imran ayat 57, dan an-Nahl ayat 97.
Adapun hadits yang mendasari ialah, “Sebaik-baik manusia di antaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain.”
Menurut Taufiquloh, itu semua ditujukan untuk membentuk masyarakat yang Islami. Karena itu, dia menegaskan, pengelolaan AUM juga harus ditunjang oleh sumber daya terutama di bidang kualitas sumber daya manusia.
Kualitas tersebut dipetakan menjadi kualitas profesi, motivasi dan komitmen, pengetahuan al-Islam dan kemuhammadiyaan, serta hasil tes psikologi.
‘’Yang paling utama dalam memandang kualitas ini adalah pengetahuan al-Islam dan kemuhammadiyaan. Sebab ini menjadi pondasi bagi pengelola dalam mengambil kebijakan agar sesuai dengan arah dan tujuan perserikatan Muhammadiyah,’’ ujar doktor alumni Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini.
Hal ini disebabkan tujuan pendirian AUM untuk menciptakan masyarakat Islami. Bukan hanya untuk mencari keuntungan semata.
Pada kesempatan ini, guru SMA Muhammadiyah 1 Gresik menjelaskan dalam implementasi pengelolaan AUM dikaitkan dengan profil pendiri dan para pimpinan Muhammadiyah.
‘’KH Ahmad Dahlan memiliki dasar al-Quran dan al-Hadist untuk mendirikan Muhammadiyah sebagai implementasi fungsi manusia sebagai khalifah,’’ paparnya.
Adapun ayat yang mendasari hal ini adalah Surat al-Anbiya Ayat 105 yang artinya, “Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh.
Taufiqulloh menegaskan, ‘’Untuk mewujudkan hal ini di antaranya adalah dengan mendirikan Perserikatan Muhammadiyah dan AUM.’’
Perlu Kader Beroreintasi Ibadah
Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Ir Tamhid Mayshudi mengaskan, kader menjadi bagian penting bagi perkembangan AUM. Tujuannya, untuk memajukan agama Islam dengan oreintasi amal ibadah dan ajrun yakni mengharapkan pahala dari Allah SWT.
‘’Ini kita ambil semangat KH Ahmad Dahlan yang hingga akhir hayat dalam mengembangkan dan memajukan Muhammadiyah,’’ paparnya pada sesi lain Baitul Arqam UMG, Kamis (02/09/2021).
Menurutnya, dari tiga komponen kemampuan manusia yakni skill, knowledge, dan attitude, maka jumlah yang paling besar unsur angkanya attitude (akhlak). “Ini sesuai dengan misi kerasulan yakni membentuk akhlak mulia,” tuturya.
Dalam bekerja, lanjutnya, ada beberapa nilai yang harus diperhatikan. “Di antaranya kerja itu ibadah, kerja itu suci, kerja itu sehat, kerja itu rahmat, saling percaya, kerja itu amanah, kerja itu seni, kerja itu melayani, kerja itu kompetisi, dan kerja itu kehormatan. Sebagai kata kunci untuk keberhasilan dalam bekerja adalah bersungguh-sungguh,” terang Tamhid.
Hal itu, menurutnya, sesuai dengan Surat al-Ankabut Ayat 69 yang artinya, ‘’Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.”
“Di masyarakat, banyak yang dapat kita jadikan contoh. Di antaranya adalah kegiatan usaha yang dilakukan oleh teman-teman difabel yang mampu berbuat dengan keterampilan yang dimiliki,” ujarya. ‘’Harapannya bekerja membawa dampak kebahagian baik secara fisik dan psikis.’’ (*)
Penulis Aries Kurniawan Editor Mohamamd Nurfatoni