PWMU.CO– Kongres Sejarawan Muhammadiyah membuka undangan kepada khalayak umum untuk menulis sejarah persyarikatan yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan ini.
Wakil Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah Widyastuti menjelaskan, pengiriman naskah sudah dibuka sejak 1 September.
”Undangan menulis sejarah Muhammadiyah ini ditujukan kepada seluruh pemerhati dan peminat sejarah, pengajar, peneliti, maupun sejarawan akademik,” kata Wiwid, panggilan akrab Widyastuti saat dihubungi Kamis (2/9/2021).
Dia menambahkan, Kongres Sejarawan Muhammadiyah akan dihelat pada 27-28 November 2021 mendatang mengusung tema besar Sejarah Muhammadiyah dalam Lintasan Zaman.
Sub-sub tema yang bisa ditulis bagi para partisipan di antaranya (1) sejarah lokal Muhammadiyah, (2) biografi tokoh Muhammadiyah, (3) sejarah gagasan Muhammadiyah, (4) perjuangan Muhammadiyah untuk kesejahteraan rakyat, (5) historiografi dan metodologi sejarah Muhammadiyah, (6) relasi Muhammadiyah dengan negara sebelum dan setelah kemerdekaan, (7) Muhammadiyah memajukan bangsa, serta (8) internasional Muhammadiyah dan gerakan Muhammadiyah global.
Kata Wiwid, partisipan diminta untuk memilih salah satu dari sub-subtema di atas. Artikel yang ditulis pun boleh ditulis secara individu maupun berkelompok. Jumlah penulis kelompok untuk satu artikel maksimal empat orang.
”Batas waktu pengumpulan naskah lengkap dilakukan pada 1 Oktober 2021. Sepanjang waktu tersebut, partisipan diminta untuk menulis artikel sepanjang 4.000 sampai 7.000 kata. Jumlah kata itu tidak termasuk dengan sumber pustaka atau bibliografi,” jelas Wiwid.
Artikel yang lolos tahap review, sambung Wiwid, akan diumumkan 16 Oktober 2021. Lalu penulisnya diberikan kesempatan mempresentasikan hasil tulisannya saat acara Kongres Sejarwan. Sebelum itu, artikel terpilih diizinkan melakukan revisi sepanjang waktu 17-31 Oktober 2021.
Informasi lebih lanjut mengenai ketentuan penulisan artikel maupun acara Kongres Sejarawan Muhammadiyah bisa langsung menghubungi Ichsan di nomor 0858 6563 4151 dan Zalfa pada 0856 4070 4059.
PP Muhammadiyah juga membangun Museum Muhammadiyah berlokasi di kampus Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di Yogyakarta. Pembangunan gedung sudah selesai. Sekarang tahap pengisian. Sementara ada empat zona wilayah yang mengisi jejak perjuangan KH Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah di museum ini.
Empat zona itu adalah Yogyakarta, Sumatra Barat, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Masing-masing Tim Museum PWM diminta segera berburu artefak, dokumen, dan foto untuk ditampilkan.
Peletakan batu pertama Museum Muhammadiyah ini dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada 22 Juli 2017 lalu. Keseluruhan struktur gedung museum sudah selesai akhir 2019. (*)
Penulis Teguh Imami Editor Sugeng Purwanto