PWMU.CO – Anak TKI Ini masuk Universitas Gadjah Mada (UGM) dan menjadi finalis Indonesian Youth Icon (IYI) tingkat nasional 2021. Dia adalah Moh Heriswang yang lahir di negara bagian Sabah-Malaysia.
Ibong, sapaan akrabnya, yang merupakan lulusan SMK Cendika Bangsa di Malang Jawa Timur 2021. Dia memulai menata masa depannya dengan bersekolah di Pendidikan Sekolah Indonesia atau terkenal dengan Community Learning Center (CLC). Sekolah ini berada di Ladang Kelapa Sawit di Negeri Jiran.
“Saat berada di CLC, saya mendapatkan pendidikan yang sama dengan anak Indonesia pada umumnya,” ujarnya, Kamis (2/9/21).
Setelah tamat SMK, Ibong pun lolos dan namanya tercatat sebagai mahasiswa UGM Jurusan Pariwisata melalui jalur Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) 2021 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI.
Ingin Terus Belajar
Setelah menjadi mahasiswa UGM, Ibong tak lantas berlarut-larut atas kegembiraan setelah diterima di perguruan tinggi negeri (PTN) bergengsi di Indonesia.
“Saya ingin terus belajar dan menjadi anak TKI yang bisa membanggakan orangtua serta guru yang telah mendidiknya,” jelasnya.
Pada Maret 2021, waktu masih duduk di kelas XII SMK Cendika Bangsa, Ibong pun mencoba ikut serta dalam sebuah ajang IYI yang didirikan Mora Nasution, 2 Mei 2015. IYI ini, lanjutnya, merupakan Yayasan Pendidikan dan Pembinaan Khusus pada Remaja Indonesia.
“Yayasan ini tujuan membantu mengembangkan mindset dan dasar wawasan luasnya berprinsip Jasmerah (Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah) di negeri Indonesia tercinta ini,” tuturnya.
Finalis Tingkat Nasional
Ibong mengikuti seleksi IYI secara daring. Mulai dari fase pertama dengan menjalani seleksi dokumen administrasi yang dilaksanakan pada April 2021 dan dilanjutkan dengan tes wawancara.
“Alhamdulillah saya berhasil melewati tahapan tersebut dan bulan September ini dinyatakan sebagai finalis tingkat nasional dengan mewakili Provinsi Jawa Timur untuk melaju ke fase berikutnya,” ujarnya.
Semoga, harapannya, bisa memberikan yang terbaik dalam mengemban nama Jawa Timur. Selain itu, sambungnya, bisa membanggakan orangtua yang saat ini masih menjadi TKI di ladang kelapa sawit di Sabah-Malaysia. (*)
Penulis Muhammad Rukhan Asrori. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.