PWMU.CO– Nafis Zamani yang terpilih sebagai Ketua Umum Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Jawa Timur mengagetkan banyak orang, termasuk guru-guru di almamaternya, SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo.
Ketika dia terpilih melalui Musyawarah Wilayah IPM Jawa Timur secara virtual, Ahad (5/9/2021), banyak kenangan yang diungkapkan para gurunya. Termasuk pembina IPM Smamda Sidoarjo tahun 2014-2015, Daviqa Sukmawati.
”Nafis sewaktu sekolah di sini anaknya supel, pandai bergaul dan disukai teman-temannya,” tutur perempuan yang akrab dipanggil Bunda Viqa.
Ketika sekolah di sini, sambung dia,terpilih sebagai Ketua Umum Pimpinan Ranting IPM Smamda periode 2014-2015. Nafis yang duduk di bangku jurusan IPS sudah terlihat bakat kepemimpinan yang dimiliki. Ia mampu berkoordinasi dengan seluruh pengurus, pembina, dan pimpinan Smamda.
”Ia memang bisa ngemong kepada adik-adiknya, dan bekerja sama dengan teman-teman seangkatannya,” lanjut Bunda Viqa menerangkan.
Berbekal kemampuan ini, Nafis bisa menjalankan semua program kerja (proker) yang sudah disiapkan dalam Musyawah Ranting IPM.”Nafis juga bisa menyiapkan kader pengganti dengan baik, sehingga pemilihan berikutnya berjalan mulus,” ujar Ketua PD Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Pasuruan ini.
Peringkat Atas
Pendapat senada disampaikan Kepala Smamda Sidoarjo, Wigatiningsih. Dia memiliki kenangan yang baik tentang Nafis Zamani. Muridnya ini dikenal rajin belajar, dan memiliki prestasi yang baik di sekolah. ”Anaknya pintar, selalu masuk peringkat atas di kelas,” tutur pendekar Tapak Suci ini.
Nafis aktif di IPM sejak kelas X. Ia memilih ekskul wajib IPM dan lolos seleksi Pimpinan Ranting Smamda. ”Sering menginap di sekretariat saat banyak proker yang dilaksanakan dan butuh banyak waktu,” lanjut wasit nasional.
Nafis juga pintar berargumentasi, nalar dan logikanya sudah terasah. ”Jiwa pemimpin sudah muncul sejak saya tahu di Smamda,” tambahnya.
Menurut dia, Nafis juga ramah. Bahasa Jawa yang dipakai sopan. Mungkin pengaruh dari lingkungan di Gempol yang masih bagus bahasanya. ”Sopan santun pada semua guru dan karyawan, tanpa melihat jabatannya,” kata Bu Wigati. (*)
Penulis Ernam Editor Sugeng Purwanto