PWMU.CO – Daurah Tahsin Smamita, Ini yang Dikaji, yakni pentingnya membaca al-Quran dengan tartil dan benar sesuai makharijul huruf dan hukum bacaan tajwid.
Pameterinya Fakrurozi MAg, alumnus Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya. Dia salah satu qari’ nasional di bidang musabaqah hifzul Quran (MHQ).
Da menjelaskan, bacaan yang tartil itu untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang bisa mengubah arti dan makna al-Quran.
Ustadz Fakrurozi, sapaannya, juga menyampaikan keutamaan membca al-Quran. “Allah tak segan memberi ganjaran pahala yakni 10 pahala bagi tiap huruf yang dibaca dengan tartil. Jika kita membaca satu surah saja dalam sehari, bisa dibayangkan berapa pahala yang akan kita dapatkan?” terangnya.
Tim Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab (Ismuba) SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) Sidoarjo mengadakan Daurah Tahsin dengan tema “Tahsin untuk Kesempuranaan Membaca Al-Quran dan Kesuksesan Menjadi Seorang Tahfidh”.
Motivasi Kelas Tahfidh
Ketua Panitia Darurah Tahsin M Shofwan SPdI menerangkan, kegiatan ini dilaksanakan untuk memberi motivasi kepada siswa Kelas Tahfidh tentang kemuliaan bagi seorang penghafal al-Quran.
Di sampng itu, untuk melatih membaca al-Quran yang baik meliputi tajwid, makhrijul huruf, dan wawasan tentang sejarah al-Quran. Tidak lupa, gharib dan musykilat juga diajarkan dalam daurah ini agar terhindar dari kesalahan-kesalahan yang sering terjadi saat membaca al-Quran.
“Sehingga memiliki kompetensi yang lengkap terkait dunia menghafal al-Quran,” ujarnya.
Shofwan menejlaskan, Daurah Tahsin ini merupakan program rutin Tim Ismuba Smamita yang diadakan dua kali dalam satu semester. Pesertanya adalah siswa program Kelas Tahfidh dari Kelas X IPA 4 (25 siswa) dan Kelas XI IPA 4 (27 siswa).
Untuk pelaksannnya diatur dalam dua gelombang. Yaitu gelomban1 tanggal 27 Agustus 2021 untuk Kelas X IPA 4 dan gelombang II pada 3 September 2021 bagi Kelas XI IPA 4.
Dia menambahkan, Kelas Tahfidh merupaka kelas khusus bagi siswa yang memiliki motivasi kuat dan minat untuk menjadi hafidh atau penghafal al-Quran. “Syarat minimal untuk mengikuti program ini yaitu memiliki kemampuan membaca al-Quran dengan lancar dan siap mengikuti program,” ujarnya.
Selama daurah berlangsung antusiasme siswa cukup tinggi. Sejak pagi mereka datang lansung menuju masjid kemudian melakukan shalat Dhuha dan tadarus al-Quran. Seelah itu masuk kelas Daurah Tahfidh. (*)
Penulis Erna Mufidah Editor Mohammad Nurfatoni