PWMU.CO – Pada tanggal 19 November lalu, DR Pradana Boy ZTF mengundurkan diri dari Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur. Pengunduran diri ini disebabkan oleh 3 tugas duta internasional, yang tidak memungkinkannya untuk merangkap jabatan.
“Saat ini saya terlibat dalam tiga tugas akademik di tingkat internasional,” kata Pradana Boy di Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) I yang dihadiri oleh dalam acara yang dihadiri oleh perwakilan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) se-Jatim (19/11).“Karena kesibukan penelitian yang sama-sama membutuhkan konsentrasi itulah, maka saya menyatakan non-aktif dari Ketua PWPM Jawa Timur.”
Tak berselang lama, dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) baru saja mendapatkan kesempatan prestisius. Ia didaulat sebagai duta Perdamaian Agama Dunia atau international fellow in interreligious dialogue dari King Abdullah bin Abdulaziz International Center for Interreligious and Intercultural Dialogue (KAICIID) yang berpusat di Wina, Austria.
(Baca juga: Pradana Boy Undurkan Diri dari Ketua Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur dan Inilah Pengganti Pradana Boy sebagai Ketua PWPM Jatim)
”Istilah international fellow sendiri memang agak sulit untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia secara tepat. Namun, jika dilihat dari konteksnya, saya berperan sebagai duta perdamaian antaragama internasional,” terang Kepala Pusat Studi Islam dan Filsafat (PSIF) UMM ini, Kamis (15/12).
Pria kelahiran Lamongan ini menjelaskan, KAICIID ini sendiri didirikan oleh empat pemerintahan. Yaitu, Pemerintah Saudi Arabia sebagai penyandang dana utama, kemudian didukung Pemerintah Republik Austria, Kerajaan Spanyol dan Tahta Suci Vatikan. ”Saya mengemban tugas ini selama satu tahun,” tutur Pradana Boy.
(Baca: Belajar tentang ASEAN, Pusat Studi UMM Ini Tempatnya)
Pradana Boy menegaskan, melalui kegiatan ini peluang melibatkan Muhammadiyah sangat besar. Kerana Muhammadiyah merupakan organisasi Islam moderat yang menyerukan perdamaian dan toleransi intra dan antaragama. ”Jadi Muhammadiyah sangat sejalan dengan program ini,” kata Pradana.
Selain Pradana, dari Indonesia yang juga terpilih sebagai international fellow yaitu Alissa Qatrunnada Munawaroh atau sering dikenal dengan nama Alissa Wahid, putri pertama mantan Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Kedua tokoh Muslim ini terpilih sebagai duta internasional bersama 22 tokoh lainnya yang berasal dari Amerika Serikat, Kanada, Perancis, Belanda, Lebanon, Saudi Arabia, India, Nigeria, Uganda, Bangladesh, Tanzania, Rwanda, Filipina dan Myanmar. Selain mewakili agama-agama yang sudah populer di Indonesia yaitu Islam, Kristen, Hindu, Budha, ada pula perwakilan dari Yahudi dan Sikhisme. (hum/aan)