PWMU.CO – SD Muhida pasang 60 CCTV pantau penerapan protokol kesehatan setiap ruang kelas. Jumlah tersebut belum termasuk yang ada di halaman sekolah.
Seperti yang disampaikan Kepala SD Muhammadiyah 1 Pucanganom Sidoarjo (Muhida) Mohammad Saifullah Rochim SE SPd MPd. Menurutnya, keberadaan closed circuit television (CCTV) dinilai sangat efektif.
“Selain untuk memantau kondisi dalam pembelajaran, pada pembelajaran tatap muka (PTM) ini tampaknya sangat efektif sekali untuk memantau penerapan protokol kesehatan (prokes) di dalam kelas,” ujarnya.
Saifullah menerangkan, untuk memantau seluruh kelas, tidak perlu lagi keliling tiap-tiap kelas. “Hanya dengan klik satu monitor TV secara bergantian, bisa melihat seluruh kelas yang ada. Bahkan sampai ruang-ruang luar kelas dan halaman sekolah,” ungkap Ketua Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Sidoarjo tahun 2012-2016 itu.
Pasang 60 CCTV di Tiap Kelas
Jadi, lanjut dia, adanya CCTV di SD Muhida ini sangat membantu sekali. Bisa untuk memantau kondisi kelas pada penerapan PTM seperti sekarang dengan sangat mudah. Apakah anak-anak berkerumun atau tidak, bisa dilihat langsung. Termasuk memantau kinerja guru, jangan sampai dalam kelas itu tidak ada guru sama sekali.
“Begitu terlihat tidak ada gurunya, saya langsung melakukan koordinasi. Siapa atau ada apa, ruang itu kosong tidak ada gurunya,” papar Suami Khairun Nisah itu pada Senin (13/9/2021) pagi.
Alumnus Magister Pendidikan Islam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) itu juga menambahkan, melihat kebermanfaatannya, maka seluruh ruang kelas yang ada di SD Muhida dipasang CCTV. Ada sekitar 60 unit belum termasuk yang di luar kelas.
“Jumlah siswa kami sebanyak 1.181 anak, dengan penerapan PTM terbatas 50 persen, maka manfaat CCTV sangat terasa sekali. Kami tidak perlu lagi kontrol keliling ruang kelas, tapi cukup klik pada monitor, maka ruang bisa terlihat dengan jelas,” jelas Sekretaris Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sidoarjo tersebut. (*)
Penulis Achmad Suprayogi. Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.