PWMU.CO – Kompak! Keluarga Ini Tuntaskan Misi Menulis Buku Antologi. Keluarga Muhammad Jamin sepakat ikut berkontribusi dalam penulisan buku antologi berjudul Asyiknya Sekolah Lagi, bertema “Sebuah Harapan Kebahagiaan”.
Ia bersama istri dan anaknya, masing-masing telah menyelesaikan sebuah tulisan, Rabu (15/9/21). Muhammad Jamin—guru di SD Muhammadiyah Melirang, Bungah, Gresik—mengangkat judul “Harapan Itu Akhirnya Datang”.
Ida Yuli Astutik—istrinya, sekaligus guru di sekolah yang sama—memilih judul “Masuk Sekolah Lagi, Siapa Takut?”. Tak kalah istimewa, Aulia Pradina—anak perempuannya—ikut menyumbang tulisan berjudul “Aku Rindu Sekolah Lagi”.
“Kami merasa harus bisa menulis, meskipun baru setor di injury time”
Muhammad Jamin.
Bermula Ikuti Webinar Literasi
Nulis bareng ini bermula dari keikusertaan mereka dalam webinar literasi, Rabu (8/9/2021). Sebelumnya, Jamin dan istrinya memang sering menulis. “Tetapi sampai saat ini belum pernah menerbitkan sebuah buku,” ujarnya.
Begitu mereka tahu kelanjutan dari webinar adalah menerbitkan buku antologi, mereka sepakat mewajibkan diri menulis. “Kami merasa harus bisa menulis, meskipun baru setor di injury time,” ujar Jamin, Sabtu (18/9/2021).
Lewat menulis ini, Jamin berharap, kemampuan literasinya sebagai guru bisa meningkat. “Sebagai seorang guru, kami memang dituntut untuk (menguasai kemampuan) literasi dan numerasi. Mengikuti webinar ini salah satu (upaya) yang saya lakukan untuk mengasah kemampuan literasi saya pribadi,” terangnya.
Menurut Jamin, menyelesaikan sebuah tulisan memang butuh perjuangan. “Perjuangan merangkai kata, mengumpulkan mood, sampai pembaca nyaman membaca tulisan tersebut,” paparnya.
Selain itu, lanjutnya, penulis juga menjadi editor untuk tulisannya sendiri, sehingga penulis harus membaca berkali-kali. Dengan begitu, penulis tahu bagian-bagian yang harus diperbaiki.
“Menulis itu sedekah jariah. Sedekah yang akan terus mengalir selamanya. Itulah hukum alam. Give and get.”
Aulia Pradina
Tulisan Pertama
Aulia Pradina menyatakan ini kali pertamanya menulis. “Kalau ayah sama ibu sudah terbiasa menulis. Saya belum sama sekali!” ujarnya.
“Memang ada kesulitan, tapi saya dibantu dan dibimbing oleh ayah dan ibu,” ungkap siswa kelas X SMAM 3 Bungah (Smadiga) itu.
Aulia menceritakan alasannya mengambil judul tersebut. Yaitu karena pandemi Covid-19 mengharuskan siswa bersekolah online, sehingga kadang membuat anak merasa jenuh.
“Begitu kami mendapat informasi dari sekolah untuk PTM (pembelajaran tatap muka) terbatas, kami sangat senang. Karena kami, sebagai siswa, sangat rindu untuk bersekolah,” tutur Aulia.
Menulis itu, menurutnya, sedekah jariah. “Sedekah yang akan terus mengalir selamanya. Itulah hukum alam. Give and get,” ungkapnya.
Yuk menulis mulai sekarang! (*)
Penulis Murfrikha Editor Mohammad Nurfatoni