PWMU.CO – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Prof Muhadjir Effendy melakukan kunjungan kerja dua hari ke Maluku Utara, Sabtu-Minggu (17-18/11). Di propinsi paling ujung utara kepulauan Maluku ini Mendikbud meresmikan Sekolah Luar Biasa (SLB) Daruba Pulau Morotai dan SMK Maritim Muhammadiyah Halmahera Timur.
Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba menyatakan kunjungan Mendikbud ke pulau Moritai merupakan pertama dilakukan seorang menteri. “Kami sangat senang dan gembira atas perhatian bapak menteri pada daerah kami yang terpencil ini. Saya dan rakyat Maluku Utara menyambut hangat bapak menteri,” katanya.
(Baca: Jenguk Korban Bom Samarinda, Mendikbud Teteskan Airmata dan Ini Isyarat Mendikbud Prof Muhadjir Effendy: Di Tangan Guru Profesional, Kurikulum Apapun Tak Ada Masalah)
Mendikbud menyatakan terkesan dengan sambutan di Mototai dan berharap bisa berkunjung ke pulau-pulau lain di Maluku Utara. “Concern kami sekarang pada pembangunan yang dimulai dari daerah pinggiran yaitu terluar, tertinggal dan terpencil. Presiden Jokowi sangat ingin daerah-daerah ini maju duluan, jangan kalah daerah tengah,” kata Mendikbud.
Ternate, kata Mendikbud, memiliki sejarah panjang kesultanan yang pernah jaya. Jangan sampai sejarah ini dilupakan generas muda kita. Spirit kejayaan itu perlu ditanamkan agar semangat untuk maju masyarakat pinggiran tetap menyala.
“Kekuatan sebuah negara salah satunya ditandai dengan kuatnya masyarakat pinggiran pada kecintaan pada tanah air. Untuk itu masyarakatnya harus kuat, negara harus hadir, salah satunya dengan memperkuat bidang pendidikan untuk menyiapkan sumber daya manusia,” kata mendikbud.
(Baca juga: Ini Penjelasan soal KIP dan Pendidikan Vokasi, 2 Tugas Pokok yang Diamanatkan Presiden pada Mendikbud Baru)
Investasi sumberdaya manusia melalui pwndidikan, kata mendikbud, adalah modal soft infrastructure yang sangat penting untuk mengimbangi hard infrastructure yang sedang gencar dibangun dalam pemerintahan Jokowi saat ini. “Presiden memang gencar membangun infrastruktur fisik di mana-mana, tetapi perhatian beliau pada pendidikan dan sumber daya manusia juga luar biasa. Salah satunya dengan perhatian pada akses pendidikan, pendidikan kejuruan dan pendidikan karakter menjadi prioritas saat ini,” lanjut Mendikbud.
Mendikbud berharap pelaku pendidikan di Maluku Utara bekerja lebih keras lagi untuk berpacu agar tidak tertinggal dari daerah lain. “Semangatnya harus berlipat-lipat untuk mengejar ketertinggalan. Pàstikan potensi anak-anak kita untuk jadi insan yang cerdas termanifestasi dengan baik,” harap Mendikbud seraya berterima kasih kepada Gubernur yang telah memberikan beasiswa kepada generasi muda Maluku Utara untuk studi ke luar daerah.
Mendikbud memberi perhatian pada masa anak-anak dengan mengibaratkan sebagai besi membara yang siap ditempa menjadi apapun. Pada masa PAUD, SD dan SMP harus diarahkan pada pembentukan karakter karena pada masa itulah masa pembentukan karakter paling ideal. Kalau sudah terlalu tua akan susah dibentuk.
(Baca ini juga: Inilah Perjalanan Karier Mendikbud yang Baru, Prof Muhadjir Effendy dan 4 Filosofi Hidup yang Antarkan Prof Muhadjir Effendy ke Gerbang Kesuksesan)
Peresmian SLB dan SMK kali ini, menurut Mendikbud, merupakan manifestasi dari pembangunan sumberdaya manusia di daerah pinggiran. “Perhatian kita pada anak berkebutuhan khusus melalui SLB serta menyiapkan tenaga terampil bidang kemaritiman di SMK sangat sesuai dengan kebutuhan Maluku Utara ini,” ujar Mendikbud.
Ke depan generasi mendatang harus lebih siap menghadapi tantangan ekonomi. Sumber daya alam tidak lagi bisa menjadi andalan jika SDM kita lemah. Negara-negara kaya minyak sudah mulai kesulitan karena kurang memiliki kesiapan SDM.
“Untuk itu fokus penyiapan tenaga kerja kita harus memperbanyak tenaga terampil yang dilahirkan dari SMK dan lembaga kursus vokasional. Mereka sudah memiliki karakter etos kerja, kemandirian, integritas dan gotong royong yang sudah terbentuk dari tingkat pendidikan dasar. Insya Allah pada tahun 2045 ketika negara kita berusia 100 tahun kita akan menjadi negara terhebat,” tutur mantan rektor Univetsitas Muhammadiyah Malang ini.
Di hadapan ratusan guru dan kepala sekolah dan guru se Maluku Utara di pendopo kabupaten Daruba pulau Morotai, mendikbud juga kembali berpesan agar anggaran daerah harus minimal 20%. “Jangan mengandalkan dana pusat saja. Pembangunan SDM penting jadi harus dialokasikan dana secukupnya, harus jadi prioritas,” pungkasnya. (ahmad/aan)