PWMU.CO – Vaksinasi SMP Musasi yang menyasar hampir seluruh siswa membuat tenang wali siswa. Upaya tersebut sebagai pencegahan penyebaran Covid-19.
Kepala Unit Kesehatan Siswa (UKS) SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo (Musasi) Tarisa Adani SPd menyatakan, rata-rata wali siswa SMP Musasi lebih tenang jika anaknya divaksin terlebih dahulu, sebelum mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
“Walaupun situasi pandemi sudah mereda, tetap tidak boleh lengah. Karena vaksin adalah salah satu upaya pencegahan penyebaran virus Corona,” ujarnya.
Tarisa mengatakan, dalam kegiatan vaksinasi tersebut dibagi menjadi dua hari. “Pertama, untuk siswa putra dimulai pada Selasa (7/9/21), sedangkan siswi putri pada Rabu (8/9/21),” ungkapnya sembari menuturkan, ada sekitar 500-600 siswa SMP Musasi yang menerima dosis pertama vaksin Covid-19 Sinovac.
Agar tidak menimbulkan kerumuman, lanjutnya, vaksinasi dibagi menjadi 4-5 gelombang, mulai pukul 08.00 hingga 12.30. “Pemberian vaksinasi untuk seluruh siswa SMP Musasi kelas VII-IX, ini seluruhnya dilakukan di area kantin,” jelasnya.
Salah seorang siswi SMP Musasi Ayesha Nazara membagikan antusiasmenya pada para teman-temannya, setelah mendengar SMP Musasi menggelar vaksinasi. “Senang sekali, karena selama ini menunggu vaksin, dan dimana-mana antriannya selalu padat. Senang bisa pergi ke mal lagi sekarang, kalau mau cari kebutuhan lebih mudah,” ungkap kelas IX-A itu membagi perasaannya.
Menurut Ayesha, ada beberapa temannya yang tidak diperbolehkan keluar oleh orangtuanya karena belum divaksin. “Bahkan untuk masuk tatap muka terbatas juga tidak boleh, sekarang sudah vaksin, jadi senang. Setidaknya bisa ketemu di sekolah,” kata Ayesha.
Vaksinasi SMP Musasi sesuai Sasaran
Di bagian lain, Bidan Desi Luliani, penanggung jawab pelaksanaan vaksin di SMP Musasi ,menjelaskan, vaksinasi untuk anak-anak memang baru diberikan sekarang. “Karena selama ini menunggu sasaran, di mana sasaran pertama adalah para tenaga kesehatan, setelah itu kelompok rentan seperti lansia, pemuka agama, tokoh masyarakat, baru untuk khalayak umum dan pelajar,” terangnya.
Semua itu, sambungnya, berdasarkan sasaran dan ketersediaan vaksin. “Tidak semua jenis vaksin bisa digunakan untuk anak. Sementara ini yang bisa digunakan untuk anak itu vaksin Pfizer dan Sinovac untuk anak diatas 12 tahun, karena sudah melalui uji coba,” jelas Desi.
Karena sudah ada vaksinasi untuk anak usia 12-17 tahun, Desi berpesan agar yang lain bisa menggunakan kesempatan ini sebaik-baiknya. “Mari segera menerima vaksinasi, dengan begitu antibodi kita akan jauh lebih kuat dan dapat terhindar dari Covid-19,” pesannya.
Desi juga menjelaskan dalam kegiatan tersebut, sebelum divaksin para siswa mendaftar melalui aplikasi pedulilindungi. Dengan membawa fotokopi kartu keluarga, mereka lalu melakukan pengecekan tinggi dan berat badan.
“Setelah itu ada pengisian skrining kesehatan. Alur kemudian berlanjut pada pengecekan saturasi oksigen dan tekanan darah. Jika sudah memenuhi ketentuan mereka akan menerima suntikan vaksinasi dan dilanjutkan dengan pengecekan kondisi mata, gigi, dan telinga,” jelasnya. (*)
Penulis Farah Az Zahra Asmara. Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.