PWMU.CO – Ratusan warga Aisyiyah Kota Malang tampak berbondong-bondong memadati Masjid Imam Bukhori Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Malang, tidak lain dalam rangka untuk mengikuti pengajian Maulid Nabi Muhammad SAW yang diadakan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kota Malang, di Masjid tersebut, Jum’at (16/12).
Ketua PDA Kota Malang Dra Sri Herawati dalam sambutannya menekankan, agar para pimpinan Aisyiyah dapat mengambil pesan dari peristiwa kalahiran atau Maulid Nabi Muhammad SAW. Dengan cara, senantiasa membiasakan diri dengan amalan-amalan sholeh, senantiasa bershalawat Nabi dengan benar. Bukan hanya pada pengajian ini saja, melainkan sudah menjadi wiridan setiap saat. Dan tidak kalah penting adalah membaca.
(Berita terkait: Bukan Boleh Tidaknya Hukum Memperingati Maulid Nabi, tapi Inilah Masalahnya dan Hadits-Hadits Seputar Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw)
”Pimpinan Aisyiyah harus mampu membaca segala hal. Baik itu persoalan sosial, ekonomi, kesehatan maupun pendidikan, juga persoalan politik. Tentunya yang wajib dan paling utama adalah senantiasa membaca Alqur’an setiap waktu. Kemudian memahami dan mengamalkannnya,” ajaknya.
Ia menambahkan, agenda yang langsung ditangani oleh Majelis Tabligh PDA Kota Malang sengaja tidak mengundang Kyai ataupun ulama terkenal, sebagaimana lazimnya peringatan hari besar Islam pada umumnya. Akan tetapi materi disampaikan langsung oleh Ketua Majelis Tabligh PDA Kota Malang dengan didampingi anggota Corp Mubalighot ‘Aisyiyah. ”Ini sebagai wujud apresiasi PDA Kota Malang terhadap pembinaan yang selama ini dilakukan. Khususnya bagi para ustadzah yang selama ini telah aktif mengikuti pembinaan tersebut,” paparnya.
(Baca juga: Sejarah Asal-Muasal Kemunculan Peringatan Maulid Nabi dan Rambu-rambu yang Perlu Diperhatikan dalam Maulidan)
Di sisi lain, Ketua Majelis Tabligh PDA Kota Malang Nur Aini Amascaty selaku narasumber lebih banyak mengupas tentang kehidupan di jaman jahiliyah Arab. Yakni, pada jaman sebelum dan pada peristiwa kelahiran Nabi Muhammad SAW. Sementara narasumber lain, anggota Corps Mubaligh ‘Aisyiyah Kota Malang , Yayuk dan Annisa secara bergantian menyampaikan perjalanan dakwah Nabi Muhammad SAW.
Dalam kesempatan yang sama, sebagai wujud gerakan cinta produk dan hasil bumi nusantara, PDA Kota Malang menghimbau agar warga Aisyiyah selalu mengutamakan untuk berbelanja produk olahan warga Persyarikatan. Khususnya produk dari warga Aisyiyah. Segenap pimpinan Aisyiyah yang mengikuti pengajian inipun tak luput dari himbauan itu. Mereka diminta membawa konsumsi masing-masing yang berupa ‘Polo Pendem’ maupun jajanan pasar yang tidak terbuat dari tepung terigu. (uzlifah/aan)