PWMU.CO– Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyaksikan vaksinasi dosis 1 dan 2 Sinovac yang digelar di kampus Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) Sutorejo, Senin (20/9/2021).
Ini merupakan vaksinasi gelombang kedua setelah gelombang pertama Rabu-Kamis pekan lalu. Vaksinasi memakai model layanan tanpa turun (Lantatur) atau drive thru sehingga proses sangat cepat.
Kehadiran Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di sini juga meresmikan kursi inovasi untuk mobilitas mahasiswa disabilitas. Bentuknya berupa kursi bermotor yang bisa bergerak maju-mundur. Digerakkan dengan baterai listrik. Di kemudi ada alat pengontrol kecepatan.
Bisa digunakan di luar dan dalam ruangan. Di bawah kemudi ada meja yang bisa dijadikan sebagai tempat menulis atau meja laptop untuk belajar atau bekerja.
Eri mengatakan, UMSurabaya merupakan kampus yang ramah disabilitas, kampus ini dapat dijadikan contoh oleh kampus lainnya. Dia mengapresiasi adanya kursi inovasi untuk mahasiswa disabilitas ini.
Dia juga menjanjikan pekerjaan kepada dua alumni penerima beasiswa disabilitas jurusan Ilmu Hukum. ”Untuk Mas Halim dan Mas Diksa karena baru lulus nanti akan saya beri pekerjaan. Karena mereka lulusan ilmu hukum, maka mereka bisa bekerja sesuai dengan disiplin ilmunya,” tutur Eri.
Rektor UM Surabaya Dr dr Sukadiono MM menyampaikan rasa terima kasih kepada Eri Cahyadi berkenan hadir dalam kegiatan vaksinasi dan uji coba alat inovasi untuk disabilitas.
Sukadiono mengapresiasi komitmen wali kota untuk menjadikan kota Surabaya ramah difabel dengan berbagai kebijakannya yang visioner.
”Alhamdulillah, kami sangat berterima kasih kepada Bapak Eri, selaku Wali Kota Surabaya karena memberikan kesempatan kepada alumni kami khususnya alumni difable untuk bekerja di Pemkot Surabaya. Saya kira ini penghargaan Pemkot Surabaya kepada lulusan UMSurabaya, khususnya disabilitas mampu bekerja di manapun dan diberikan kesempatan yang sama,” ujarnya.
Eri Cahyadi menamakan alat inovasi itu dengan Kursi Cerdas untuk Disabilitas disingkat Es-Cede. ”Apresiasi setingginya kepada UMSurabaya yang telah memperhatikan teman-teman disabilitas. Kita kasih nama Es-Cede ya, agar mudah diingat,” kata Eri.
Kursi cerdas ini merupakan produk modifikasi dan mendapatkan dukungan dari Kemendikbud Ristek melalui program bantuan dana inovasi pembelajaran dan teknologi bantu (teknologi asistif) untuk mahasiswa berkebutuhan khusus. Kursi tersebut rencananya akan diproduksi untuk para mahasiswa disabilitas, terutama tuna daksa. (*)
Editor Sugeng Purwanto