PWMU.CO – Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur mengelar pelatihan Satuan Pemeriksaan Intern (SPI) di Hotel Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Inn, Malang. Kegiatan tersebut diselenggrakan selama dua hari, mulai Jum’at hingga Sabtu (18-19/3).
drs Budi Utomo MKes pada kesempatan itu menjelaskan pentingnya dibentuk SPI sebagai ‘mitra’ Direktur Rumah sakit (RS) untuk melihat aktivitas secara lebih jernih. ”Berdasarkan data MPKU PWM Jatim yang disampaikan Sekretaris Eksekutif Rudi Utomo, S.Km menyebutkan, Jaringan Rumah Sakit Muhammadiyah (JRSM) yang sudah membentuk SPI dan aktif menjalankan fungsi tidak lebih dari 10 persen. Hal itulah yang mendasari diadakan kegiatan ini,” papar dia dalam sambutannya, Jum’at (18/3).
Peserta kegiatan ini dilatih menyusun Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP), berdasar kasuistik yang terjadi saat pelayanan. Semisal terjadinya fraud atau kecurangan di Kamar Operasi. Baik penyelewengan benang maupun permainan tarif tindakan operasi dokter. ”Saya berikan contoh pedoman pelaksanaan SPI, program kerja tahunan, program audit dan peserta tinggal mengganti obyek audit,” kata asesor pelatihan Achmad Prihadi MSi, CA. selaku pakar SPI. Lebih lanjut dia menekankan, setelah dilakukan pelatihan secara teoritis dan praktis. Namun, SPI tidak dijalankan dengan berbagai alasan, berarti kurang punya ghirah untuk melaksanakan tugasnya.
Sementara Ketua MPKU PWM, dr. Sholihul Absor, M. Kes menyampaikan pentingnya membangun Persyarikatan Muhammadiyah dengan berkhidmat secara profesional di RS Muhammadiyah/Aisyiyah. ”Bekerja di RSM itu tidak sekedar mencari uang, tetapi harus ada nilai yang menjadi tabungan nanti di akhirat. Petugas SPI menjadi garda depan terhadap kontrol pengelolaan RSM, oleh karena itu SPI harus menjadi mitra direktur untuk mewujudkan tata kelola RSM yang baik,” Ungkap dia saat menutup acara, Sabtu (19/3). (aan)