PWMU.CO – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyatakan apresiasinya kepada pihak swasta yang mengambil peran dalam pendidikan. Pemerintah, katanya, tak mungkin mampu mengatasi masalah pendidikan tanpa dukungan masyarakat luas.
“Untuk itu kita harus berterima kasih kepada Muhammadiyah dan ormas lainnya yang telah berperan di bidang pendidikan sejak republik ini belum merdeka,” kata Mendikbud usai meresmikan SLB Morotai dan SMK Maritim Muhammadiyah Halmahera Timur, Maluku Utara, di pendopo kabupaten pulau Morotai, Sabtu (17/12).
Dalam kunjungan dua hari di Maluku Utara, Mendikbud mengunjungi beberapa sekolah Muhammadiyah di Morotae serta sekolah milik Yayasan Kristen. Muhadjir juga mengunjungi musium dan menjadi narasumber pada Milad ke-104 M Muhammadiyah.
(Baca juga: Inilah Program Andalan Mendikbud Prof Muhadjir Effendy dan Jauh Hari sebelum Jadi Menteri, Begini Cara Unik Muhadjir Effendy Balas Budi pada Guru SD-nya)
Dalam kesempatan itu Mendikbud menambahkan, tak hanya Muhammadiyah, pihak gereja, serta ormas-ormas berbasis agama lain, serta ormas berbasis kebangsaan, telah dengan sungguh-sungguh membangun sekolah tanpa memikirkan profit material.
Ketika berkunjung ke Yayasan Pendidikan Kristen Gereja Masehi Injili di Halmahera (GMIH), Mendikbud secara spontan memberikan dana pembinaan OSIS yang sedang mengadakan kegiatan Porseni.
(Baca juga: Dituding Sektarian, Ternyata Mendikbud sudah Lama Praktikkan Sikap Multikultural)
Sementara di hadapan guru dan siswa Muhammadiyah, Mendikbud mengajak ormas Islam terbesar itu terbuka dan menjalin hubungan dengan pihak lain. “Karakter toleransi dan persatuan, kebangsaan harus diutamakan. Itu ciri khas Muhammadiyah sejak dulu,” kata mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini.
Muhadjir menyontohkan sekolah-sekolah Muhammadiyah di NTT dan Papua justru memiliki siswa yang mayoritas non Muslim. “Mereka hidup sangat harmonis,” puji Mendikbud.
(Baca juga: Mendikbud Prof Muhadjir, Ternyata Juga Penggemar Rhoma Irama)
Hal itu juga menjadi concern Kemdikbud saat ini. Menurut Muhadjir, pihaknya sedang menggencarkan gerakan penguatan pendidikan karakter.
“Nilai-nilai utama yang didorong dalam program ini adalah gotong royong, relijius, integritas, kemandirian dan toleransi,” terangnya. Ia mengajak pihak Muhammadiyah dan yayasan Pendidikan Kristen GMIH untuk mendukung program ini lewat full day school. (ahmad)