PWMU.CO– Dewan Kerabat Kepanduan Hizbul Wathan (HW) SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo dilantik di depan perpustakaan Smamda, Jumat (1/10/2021).
Sebanyak 53 calon pengurus baru dilantik sebagai penghela. Mereka berasal dari kelas X dan XI. “Alhamdulillah tahun ini calon anggota Dewan Kerabat mencapai 53 orang. Mereka siap mengemban amanah untuk memajukan HW Smamda,” terang Daviqa Sukmawati, Ketua Qobilah KH Mas Mansoer pangkalan Smamda Sidoarjo.
Dia menjelaskan, peserta pelantikan telah mengikuti berbagai pelatihan yang diselenggarakan oleh Qobilah. Materi kepemimpinan, teknik kepanduan, Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. ”Ada latihan yang digelar bersama IPM dan Tapak Suci, ada yang digelar sendiri,” tambah guru BK ini.
Pelatihan bersama IPM dan TS dikemas dalam bentuk latihan dasar kepemimpinan kader (LDKK). ”Latihan ini dilangsungkan secara daring. Jadi peserta mengikuti dari rumah,” lanjut Daviqa yang Ketua PDNA Kabupaten Pasuruan ini.
Sedangkan teknik kepanduan meliputi peraturan baris-berbaris (PBB), semaphore, sandi morse, pertolongan pertama Hizbul Wathan (P2HW), sejarah kepanduan dunia dan HW, Kemuhammadiyahan, serta tata cara kenaikan tingkat HW.
”Ini kita selenggarakan menggunakan metode gabungan antara tatap muka dan daring (hybride),” ujar ibu dari Reza Rezi ini.
Tak kalah penting adalah materi protokol HW. Banyaknya kegiatan upacara dan apel yang dilakukan HW, memerlukan protokoler yang jelas. “Keprotokoleran HW itu seperti TNI, tapi dalam batas kecil. Banyak hal yang harus disesuaikan dengan tradisi HW”, tambah pengurus Kwarda Sidoarjo ini.
Siap Jadi Pemimpin
Senada dengan Bunda Daviqa, Ramanda M. Zainal Abidin menganggap penting ada pelantikan Penghela. Semua calon Dewan Kerabat berasal dari sekolah yang berbeda-beda, sehingga warna kepanduannya juga berbeda.
Untuk masuk sebagai calon Dewan Kerabat mereka harus melalui seleksi dan tes keahlian. ”Mereka diharapkan jadi kader inti di Qobilah Smamda sehingga harus memiliki bekal yang mumpuni,” kata Sekretaris Qobilah ini.
Setelah pelantikan, para calon pengurus mengikuti Musyawarah Dewan Kerabat (Musydeka), termasuk penyusunan struktur pengurus. ”Nanti ketua-ketua dan sekretaris dari kelas XI dan sisanya dari kelas X,” lanjut pria yang akrab dipanggil Ramanda Minyak.
Struktur kepengurusan model tersebut dimaksudkan agar kelas X siap memimpin ketika sudah kelas XI. ”Maklum di Smamda pengurus hanya kelas X dan XI, kalau sudah kelas XII fokus persiapan ke perguruan tinggi,” tambah pria yang jadi kader Tapak Suci.
Ramanda Minyak mengungkapkan, Dewan Kerabat tidak hanya bertugas di Smamda, tapi juga sesuai kebutuhan Muhammadiyah. ”HW Smamda juga terlibat dalam kebencanaan di Pacitan dan Banyuwangi,” ujar Ramanda Minyak.
Proses pelantikan dilakukan penuh hikmat oleh pengurus Dewan Kerabat yang sudah kelas XII. Pelantikan dilaksanakan oleh wakil kepala sekolah bidang kesiswaan yang juga pelatih nasional. (*)
Penulis Ernam Editor Sugeng Purwanto