Suporter Mania, Dengarkan Suaranya oleh dr Tjatur Prijambodo, Direktur RS Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan Sidoarjo.
PWMU.CO– Sepak bola olahraga paling populer dan digemari masyarakat di Indonesia. Sepak bola bukan lagi urusan sebelas pemain di atas lapangan. Tapi melibatkan puluhan ribu para penggemar yang setia mendukung klub kebanggaannya.
Suporter mania adalah suporter loyal yang memberi keuntungan bagi ofisial, pelatih, dan pemain. Hal ini dapat dilihat dari pendapatan klub. Tiga potensi keuntungan sebuah klub berasal dari pendapatan hak siar, penjualan merchandise, dan penjualan tiket pertandingan.
Ketiganya merupakan efek dari loyalitas suporter. Bagi Hizbul Wathan Football Club (HWFC) klub yang bermain di Liga 2 dengan adanya pandemi Covid-19 sudah pasti para suporter tidak akan menyaksikan aksi para pemain kesayangannya secara langsung. Namun ada sisi lain yang bisa digarap selama pandemi ini.
Apa itu? Jalinan silaturrahim yang harus terus dijalin. Apakah salah jika suporter kerap kali menyampaikan pendapatnya yang kritis terhadap manajemen klub? Ketika para suporter merasa apa yang terjadi sudah tidak berada dalam jalurnya, terkait kebijakan-kebijakan yang diambil oleh manajemen.
Suporter merupakan kekuatan penyeimbang dari manajemen klub. Memang secara struktur suporter tidak masuk dalam jajaran manejemen. Namun bukan berarti mereka harus diam saja dalam melihat kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh manajemen.
Meskipun suporter sama sekali tidak memiliki saham, tapi mereka adalah penggerak yang paling utama bagi sebuah klub dalam meraih kemenangan dan keuntungan.
Seperti halnya pers memang tidak bisa membuat kenyang perut masyarakat. Namun, pers dengan kekuatan informasinya mampu mengantisipasi terjadinya bencana kelaparan, kemiskinan yang merajarela, korupsi yang masif di pemerintahan. Kontrol yang diberikan oleh pers terhadap penguasa mencegah terjadinya kekuasaan yang korup dan jahat.
Begitupun dengan suporter. Ada baiknya manajemen HWFC tidak selalu mengambil langkah sepihak tanpa mendengarkan masukan dari suporter.
Kekritisan suporter pun harus terus dilakukan dan dapat tersalurkan agar kelak klub kebanggaan Persyarikatan Muhammadiyah Jawa Timur ini sesuai harapan menjadi medan dakwah olahraga.
Kelompok Suporter
Manajemen HWFC harus merangkul suporter dan mengajak mereka diskusi. Paling tidak, saat ini sudah ada dua kelompok suporter. Hawemania yang diketuai Ali Mu’thi dan Bagaskara di bawah R Suwasis Hadi.
Nanti bisa diprediksi akan semakin banyak kelompok suporter yang dibentuk. Apalagi jika HWFC masuk ke Liga 1 Indonesia. Maka HWFC jangan melupakan PSSI. Bukan induk organisasi sepak bola Indonesia, tapi Peran Suporter, Senyum Suporter, Salam Suporter dan Inisiatif Suporter.
Pertama, peran suporter. Pemain dan suporter adalah dua hal penting yang tidak dapat dipisahkan. Tanpa suporter, suasana pertandingan sepak bola bisa jadi membosankan. Sepak bola tanpa suporter seperti sayur tanpa garam.
Suporter seperti pemain kedua belas di klub sepak bola. Tentu saja mereka sumber semangat untuk para pemain yang berlaga di lapangan. Suporter dan sepak bola bisa dikatakan selalu tampil berdampingan. Di mana ada sepak bola, di situ ada suporter.
Banyak peristiwa dalam proses mendukung tim kesayangannya. Bernyanyi dan berteriak pada saat yang sama. Memakai atribut yang sama. Memberi semangat untuk menghidupkan pertandingan. Maka Hawemania dan Bagaskara perlu diajak berdiskusi menemukan formula terbaik agar HWFC semakin kompak, bersemangat, dan mendapat poin penuh setiap bertanding.
Kedua, senyum suporter. Islam memandang senyum merupakan ciri kelembutan hati seseorang. Lemah lembut perwujudan dari cahaya hidayah sunah dalam realita kehidupan dan sangat dicintai oleh Allah.
Senyum menjadi tanda mulianya akhlak. Tersenyum juga dapat meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Senyuman yang tulus bisa membantu sistem kekebalan tubuh manusia berfungsi lebih efektif.
Saat tersenyum, fungsi kekebalan tubuh meningkat akibat adanya perasaan rileks berkat pelepasan neurotransmitter tertentu. Maka HWFC harus membuat suporter selalu tersenyum dengan bermain jujur, kompak, dan memenangkan setiap pertandingan.
Ketiga, salam suporter. Kata atau kalimat unik perlu disepakati sebagai salam khas HWFC. Kata atau kalimat suporter tersebut mengandung kritikan, menyemangati para pemain yang sedang bertanding, atau memberi tekanan pada tim lawan.
Tak hanya itu, menjadi bagian bagian dari salam suporter adalah seragam suporter. Harus diputuskan, apa warna kebanggaan kaos HWFC dan suporter. Nah, apa saja salam suporter tersebut? Silakan HWFC berembuk dengan Hawemania dan Bagaskara.
Keempat, inisiatif suporter. Inisiatif adalah bentuk kesadaran diri dari individu yang berpikir bahwa dia harus melakukan tindakan untuk memenuhi kebutuhannya atau memenuhi suatu hal.
Mengambil inisiatif artinya memulai suatu tindakan. Dalam hal suporter, tindakan yang dimulai bisa merupakan sesuatu yang sama sekali baru dan tidak terpikirkan oleh ofisial, pelatih, bahkan pemain. Inisiatif Hawemania dan Bagaskara harus selaras dengan tujuan HWFC, dan sesuai dengan fungsi dan wewenang suporter.
Suporter merupakan elemen penting dalam pertandingan sepak bola . Suporter selalu memberikan warna berbeda di stadion dan pertandingan. Maka perlu dilakukan langkah strategis dari manajemen HWFC untuk merangkul dengan erat kelompok suporter yang ada.
Menumbuhkan bibit suporter mania baru di masing-masing daerah. Dengan tidak melupakan uraian PSSI tadi, insyaallah HWFC bisa memenangkan setiap pertandingan dan bisa naik ke Liga 1. Aamiin yaa Robbal aalamiin.
HWFC Jaya, Muhammadiyah Maju..!
Editor Sugeng Purwanto