PWMU.CO– Kesehatan ginjal menjadi program baru Lazismu. Namanya program Kidney Health for New Hope (KHNH) diluncurkan Lazismu Pusat untuk penyintas penyakit gagal ginjal.
Acara ini diluncurkan secara secara online, Senin, (11/10/2021). Hadir Badan Pengurus Lazismu Machsunah Syakir, Dewan Syariah Hamim Ilyas mewakili, Direktur Utama M Sabeth Abilawa, direksi, Lazismu se Indonesia, dan penyintas penyakit gagal ginjal kronis.
Sabeth Abilawa menyampaikan, berharap program ini berlangsung jangka waktu lama dan dilakukan secara nasional dengan dukungan Lazismu di daerah.
Sabeth menjelaskan, jaringan Lazismu cukup luas, sekitar 800 kantor layanan di berbagai wilayah sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan bersama demi kemaslahatan.
Indra Sonjaya, penyintas cuci darah di Kota Semarang menceritakan, mendapatkan layanan dari Lazismu Kota Semarang berupa jemputan ambulans. ”Saya menikmati layanan dari Lazismu berupa ambulans ke rumah sakit waktu masih belum bisa mandiri,” tuturnya.
Ia berharap Lazismu daerah maupun pusat bisa memaksimalkan bantuan ekonomi kepada penyintas gagal ginjal yang telah diberikan kepadanya.
Manajer Program Pilar Kesehatan Lazismu Pusat, Falhan Nian Akbar, menyampaikan, program ini merupakan wujud kepedulian kepada penyintas gagal ginjal melalui program yang bersifat karikatif maupun pemberdayaan.
”Program ini dapat bersifat individu ataupun kelompok organisasi yang menghimpun para pasien gagal ginjal. Program ini juga akan diselaraskan dengan pilar-pilar program yang ada di Lazismu,” terangnya.
Falhan mengapresiasi Lazismu wilayah dan daerah yang sudah menjalankan program layanan untuk penyintas gagal ginjal. ”Mudah-mudahan bisa disinergikan dengan komunitas-komunitas karena pada prinsipnya Lazismu bisa bersinergi dengan siapapun dan dana yang kita berikan adalah amanah, baik dari zakat, infak, maupun sedekah,” ujarnya.
Manajer Lazismu Kabupaten Banjarnegara Tristiyanto mendukung program Kidney Health for New Hope. Ia menjelaskan, pihaknya telah dua tahun lebih melayani pasien gagal ginjal, khususnya terkait biaya transportasi cuci darah di luar kota.
”Kami sudah berkolaborasi dengan penyintas gagal ginjal, meski hanya sebatas mengurangi biaya pengobatan dengan mengantarkan pasien berobat. Di Banjarnegara cukup banyak penderita gagal ginjal dan tidak bisa mendapatkan pelayanan di dalam kota, sehingga harus dirujuk setiap dua kali seminggu ke kota lain seperti Banyumas yang telah memiliki layanan cuci darah,” ungkapnya.
Dia juga mendapatkan beberapa pasien yang penghasilanya menurun karena pengobatan ini. Guliran program ini sangat dibutuhkan sehingga pasien makin produktif.
Pasien yang dilayani Lazismu Banyumas cukup banyak. “Suatu ketika kami dalam sehari mengirimkan delapan pasien dari Banjarnegara ke Banyumas. Sepekan dua kali. Pembiayaan cukup besar dikumpulkan dari donatur,” terangnya.
Editor Sugeng Purwanto