PWMU.CO – Siswa SD Almadany Praktik Mengamati Hari tanpa Bayangan. SD Alam Muhammadiyah Kedanyang (SD Almadany) Gresik mengajak siswanya mengamati fenomena hari tanpa banyangan, Selasa (12/10/2021) siang. Mereka diminta keluar rumah dengan membawa botol kosong sebagai objek pengamatan.
Seperti yang dilakukan siswa kelas IV, Kalila Ganeshia Maulida. Dia begitu bersemangat melakukan tugas mandiri dari sekolah untuk mengamati hari tanpa banyangan. ”Kalila sangat semangat. Sejak pukul 10.00 tak henti-hentinya ia menoleh ke arah jam dinding di ruang tamu,“ ujar Widia Setianingsih, bunda Kalila.
Dia menceritakan, begitu pukul 11.00 Kalila segera keluar rumah. Diletakkannya botol minuman di halaman rumah. Sinar matahari langsung menerpa botol minuman Kalila. Dari teras rumah ia arahkan smartphone-nya ke halaman rumah tempat dia melakukan pengamatan.
“Yeah … bayangannya hilang,” teriaknya.
Kalila mengamati berulang kali fenomena alam yang disebut dengan hari tanpa bayangan itu. Dan hasilnya tak berubah. panjang bayangan botol minumam yang diamanatinya semakin memendek dan akhirnya tak ada.
Segera ia menuju ke teras rumah dan mencatat apa yang telah terjadi pad buku tulisnya. Dengan senang dan bangga ia catat kalimat demi kalimat yang menggambarkan hasil pengamatan yang dilakukannya.
“Sudah lengkap Nak, catatannya?” tanya bundanya.
“Sepertinya sudah Mam, seperti yang diterangkan ustadz Senin kemarin,” jawabnya.
Tak hanya Kalila yang sangat bersemangat belajar menjadi peneliti cilik. Teman-teman sekelasnya pun melakukan hal yang sama. Mereka saling mengabarkan kegiatan pengamatan siang ini di WhatAps group punya mereka. Tak jarang ada celotehan khas anak-anak yang mengundang tawa saat melakukan pengamatan.
Kepala SD Almadany Nur Aini SPd menyambut baik pembelajaran yang dilakukan siswa di sekolah alam yang dipimpinnya ini, “Pembelajaran yang menarik, kontektual, dan bermakna,” ujarnya.
Peristiwa Kulminasi Matahari
Seperti yang telah dirilis BMKG Juanda, Jawa Timur tengah mengalami fenomena kulminasi matahari tanggal 10-12 Oktober 2021. Yaitu fenomena ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.
Saat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai kulminasi utama. Pada saat itu, matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit.
Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat “menghilang”, karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. Karena itu, hari saat terjadinya kulminasi utama dikenal juga sebagai hari tanpa bayangan.
Karena Indonesia berada di wilayah ekuator, kulminasi utama di wilayah Indonesia akan terjadi dua kali dalam setahun Pertama, terjadi pada akhir bulan Februari. Kedua, pada awal bulan Oktober. Untuk Indonesia tanggal-tanggal hari tanpa banyangan bisa dilihat di sini
Pengaruh fenomena hari tanpa bayangan ini terik mentari menyengat, udara terasa panas, hingga kelembaban udara menurun. Menurut BMKG Juanda Suhu udara masih akan terasa relatif semakin panas hingga beberapa hari setelah kulminasi. (*)
Penulis Mahfudz Efendi Editor Mohammad Nurfatoni